1821 Regi: UPAH TELEDOR

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach

Saudara kekasih Kristus, Renungan pagi hari ini bertema

*UPAH TELEDOR..*

Dasar firmanNya :

*Mazmur 106:32-33* (TB) 
*³² Mereka menggusarkan Dia dekat air Meriba, sehingga Musa kena celaka karena mereka;*
*³³ sebab mereka memahitkan hatinya, sehingga ia teledor dengan kata-katanya.*


Mengingat sebab musabab gagalnya Musa tidak bisa membawa jemaahnya masuk ke Tanah Perjanjian,  kita akan bertolak dari ayat ini.  Seperti yang telah kita tahu,  kegagalan Musa melakukan perintah Allah berakibat hukuman yang berat.  Musa, yang sudah 40 tahun  memimpin dan membersamai umat Israel dalam perjalanan melelahkan dan penuh bahaya,  *hanya sekali saja melakukan kesalahan* fatal.. dan dia gagal, tidak merasakan "nikmat" nya masuk Tanah Perjanjian,  yang begitu melimpah susu dan madunya.

Padahal,  ayat di atas jelas menggambarkan bagaimana situasi yang terjadi saat itu.  Orang Israel yang *menyebabkan* Musa gusar karena orang Israel yang memahitkan hatinya.  Gusar dan emosi yang memuncak,  sehingga keluarlah perkataan teledor,  merembet pada perbuatan tangan yang memukul bukit,  dan berujung pada *"kekecewaan Allah.. "* Musa mengecewakan Allah.  Musa menyinggung hal yang sangat hakiki dari Allah,  yaitu kekudusan perintah Allah,  dihadapan umat Israel. 

*Bilangan 20:12-13 (TB)*  Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: *"Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka."*
Itulah mata air Meriba, tempat orang Israel bertengkar dengan TUHAN dan Ia menunjukkan kekudusan-Nya di antara mereka.


Kita lihat disini,  Allah sungguh-sungguh tidak melihat "jasa-jasa" Musa.  Allah *tidak memperhitungkan* pengiringan Musa selama di padang gurun *(..ini kepada Musa.. apalagi kepada kita..!)*
Karena memang pada dasarnya,  semua yang dilakukan Musa selama bermujizat dalam 40 tahun kepemimpinannya,  adalah perbuatan Allah,  *murni Karya Allah.*  Musa hanyalah alat.  Tak ada apa-apanya tanpa ada kekuatan adikodrati yang luar biasa dari Allah..
Apakah dengan demikian berarti Allah tidak adil?  Sekali-kali tidak..!
Allah adalah Allah yang konsisten. DIA "berpegang" pada firmanNya. Apa yang telah diucapkanNya tak akan ditarikNya kembali. 

*Imamat 22:32-33* (TB) 
*Janganlah melanggar kekudusan nama-Ku yang kudus, supaya Aku dikuduskan di tengah-tengah orang Israel, sebab Akulah TUHAN, yang menguduskan kamu,*
*yang membawa kamu keluar dari tanah Mesir, supaya Aku menjadi Allahmu; Akulah TUHAN."*

Sebagai pemimpin rohani umat Allah, yang dipakai Allah ketika memberikan Taurat-Nya,  tanggung jawab Musa untuk menaati perintah Allah lebih besar,  karena kedudukan dan pengaruhnya lebih besar. 
Pelajaran dari sejarah Musa ini hendaknya membuat kita berhati².
Meskipun orang lain yang "nggarai" kita,  kalau kita teledor lalu termakan dengan umpan itu,  dan kita berdosa,  kita tetap akan menerima hukuman..
Apalagi bila kita sudah tahu dan mengerti tentang Firman,  entah melalui yang kita dengar,  kita baca,  terlebih Firman yang terucap melalui Karya Roh Kudus.

*Lukas 12:48* (TB) 
Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. *Setiap orang yang kepadanya BANYAK DIBERI, dari padanya akan BANYAK DITUNTUT, dan kepada siapa yang BANYAK DIPERCAYAKAN, dari padanya akan LEBIH BANYAK LAGI dituntut."*


Saudara terkasih,  Musa mengemban tugas yang sangat berat,  "dipercaya" Allah untuk menggembalakan umatNya, lebih mengenal Allah karena pernah berhadapan muka dengan Allah,  karena itu Musa juga dituntut lebih dalam menjaga kekudusan Allah.
Tetapi Musa gagal,  dia gagal menjaga hatinya,  terpancing oleh amarah, berujung pada teledor dengan perkataannya,  dan upahnya, dia hanya bisa melihat Tanah Perjanjian itu dari kejauhan,  *tanpa bisa membawa jemaah Israel masuk menginjakkan kakinya di sana.*
Tepat dan benarlah Firman ini :

*Amsal 4:23* *(TL)  Peliharakanlah hatimu terlebih dari pada segala yang patut dipeliharakan, karena dari dalamnya terpancarlah segala mata air hidup.*


Selamat hari Minggu selamat beribadah, teruslah bersemangat!
Tuhan Yesus memberkati, amin.

*PD AUTOPIA Malang*
```hasannysantoso```

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR