1769 Regi: Hikmat Allah

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan pagi ini diambil dari firman Tuhan:

*Yakobus 3:14-17 (TB)*

Nats:

Yakobus 3:17 (TB)  *Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.*

Tema renungan ini:

*Hikmat Allah*

Saudaraku mari kita koreksi diri kita sendiri apakah dalam diri kita masih ada perasaan iri hati, mementingkan diri sendiri bahkan memegahkan diri atau menyombongkan diri sebagaimana pada *Yakobus 3:14 (TB)* ini.

Jika hal ini  menguasai hidup kita berarti kita masih manusia duniawi karena manusia lama masih menguasai hidup kita, dan mustahil kita akan dapat mengenakan pakaian manusia baru jika hal ini masih menyelimuti hidup kita,  ingat apa yang dijelaskan pada *Yakobus 3:15 (TB)* , bahwa semua itu bukan berasal dari hikmat Allah tapi dari hikmat setan-setan.

Saudaraku mari kita kembali koreksi diri, apakah cerminan tingkah laku kita mencerminkan manusia baru yang dikuasai oleh hikmat dari Allah ataukah tingkah laku kita masih dikuasai hidup lama, yang penuh kemunafikan atau kejahatan.
Semua itu bisa kita lihat dan orang lain bisa merasakan buah perbuatan kita

1 Korintus 3:3 (TB)  Karena kamu masih manusia duniawi. *Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?*

Betapa sering kita hidup seperti orang yang tidak mengenal Allah, hidup kita tidak ada bedanya dengan manusia duniawi yang hanya ingin memuaskan keinginan dan kemauanya sendiri.
Jika ini yang menguasai hidup kita maka damai sejahtera Allah tidak bisa dirasakan.
Perlu diketahui hikmat Allah tidak dapat diselami oleh akal pikiran manusia yang terbatas ini, dan hikmat Allah tidak dapat diatur oleh manusia, apalagi untuk menjadi penasehat Allah,  sungguh tidak mungkin,ingat firman yang mengatakan

Roma 11:34 (TB)  *Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya?*

Marilah kita sadar dan ingat sebagaimana yang dijelaskan pada ayat nast diatas,  bahwa hikmat dari Allah itu pertama-tama murni artinya apa yang disampaikan itu benar-benar dari Allah sendiri yang bersumber pada kebenaran firman Allah dan tidak bertentangan dengan Alkitab.

Hikmat Allah yang kedua adalah pendamai, artinya karya Allah akan membawa damai bagi kita yang menerimanya dengan roh bukan dengan akal budi dan daging, walaupun itu merupakan hardikan dan tegoran keras yang diberikan kepada kita, ingat firman dalam

Wahyu 3:19 (TB)  *Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah*

Tujuan kasih Allah supaya kita bertobat.

Hikmat Allah yang ke tiga adalah Peramah, sudahkah ini menjadi bagian hidup kita sehari-hari atau justru sebaliknya kita menjadi orang yang Pemarah,  maka sadarlah bahwa *amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah*.
*Yakobus 1:20 (TB)*

Hikmat Allah yang ke empat adalah penurut artinya kita taat setia mau melakukan apa yang menjadi perintah dan petunjuk Allah dengan tidak bersungut-sungut tapi dilakukan dengan sukacita dan sungguh-sungguh.

Filipi 2:14-15 (TB)  *Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini*, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,

Hikmat Allah yang ke lima adalah penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik,  mari kita koreksi diri kita sendiri tanpa menghakimi orang lain, apakah hal ini sudah menguasai hidup kita atau justru bukan buah roh yang dihasilkan tapi malah buah kedagingan, baca
*Galatia 5:19-21*

Hikmat Allah yang ke enam adalah tidak memihak atau tidak munafik artinya kita harus mau meng amini dan mau melakukan perintah Tuhan Yesus yang diberikan lewat para hambaNya siapapun yang diberi petunjuk itu tanpa menawar atau membandingkannya

*1 Korintus 3:4 (TB)* Karena jika yang seorang berkata: "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?

Saudaraku dalam Tuhan Yesus mari kita koreksi diri kita dengan terus berjuang menjaga kesucian hidup dengan hidup tidak seperti orang munafik karena itu undanglah Roh Kudus untuk menerangi hati pikiran dan roh kita, sehingga apa yang keluar dari diri kita buah-buah roh kebenaran, kejujuran, ketulusan, kesucian dari Tuhan Yesus.
Selamat berjuang dan selamat beraktivitas, Tuhan Yesus memberkati kita semua, amin.

*PD AUTOPIA MALANG*
03092018
Wibisono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR