1773 Regi: Domba Allah

Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Mashiach.
Tema regi hari ini adalah:

*Domba Allah*

Dari perawakannya domba merupakan binatang yang lemah, tidak mempunyai tanduk, tidak bercakar dan berbulu halus, sehingga binatang ini tidak memiliki sistem pertahanan sama sekali, hanya bergantung kepada gembalanya.

Tuhan Yesus sendiri disebut sebagai *Anak Domba Allah:* “Lihatlah *Anak domba Allah,* yang menghapus dosa dunia.
*(Yohanes 1: 29)*

Selaku Anak Domba Allah, Tuhan Yesus juga *tidak memiliki kemampuan apa-apa;* sepenuhnya bergantung kepada Bapa-Nya yang di sorga. Yang dikatakan-Nya hanyalah: *“Kehendak Bapa yang jadi.”*

 “Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan *seperti yang Engkau kehendaki."*
*(Matius 26: 39).*

Selanjutnya: “Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, *jadilah kehendak-Mu!"* *(Matius 26: 42)*

Betapa Tuhan Yesus telah mencontohkan dalam kehidupan-Nya bahwa kehendak Bapa berada di atas segalanya, meskipun Ia harus mati di kayu salib, sehingga pada saatnya Bapa memberikan tempat terhormat di sorga yaitu duduk di sebelah kanan Bapa
*(Markus 16: 19b).*

Kitapun disebut sebagai domba dan Tuhan Yesus sebagai Gembalanya. *“Domba-dombaKu mendengarkan suaraKu dan Aku mengenal mereka dan mereka mengenal Aku.”*
*(Yohanes10: 27).*

Secara mantap Daud pun mengutarakan bahwa: *“TUHAN adalah gembalaku,* takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang.”
*(Mazmur 23: 1 -2).*

Tuhan Yesus pun membuktikan Diri-Nya sebagai Gembala yang penuh tanggungjawab: “Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti suaranya.”
*(Yohanes 10: 4)*

Begitulah seharusnya hubungan antara domba dan Gembala, sebagaimana dicontohkan Tuhan Yesus terhadap Allah Bapa juga seperti domba dan Gembala yang digambarkan dalam uraian di atas. Namun, bagaimana dengan kita? Bila saat diri kita dalam kecamuk pikiran, jiwa dan hati yang menekan berat?
Marilah kita *mencontoh Yesus yang menempatkan kehendak Allah di atas segalanya, sehingga ketika tiba saatnya beban itu dilepaskan, kitapun dipermuliakan Bapa.*

Untuk itu Yesus telah menyediakan *Penolong bagi kita yaitu: Roh Kudus, Sang (Gembala) Penolong* pada zaman ini. Oleh karenanya marilah kita selaku domba perjanjian baru meninggalkan akal budi duniawi yang dipenuhi keinginan daging *beralih pada pertolongan Roh Kudus,* agar Roh sendiri yang akan memampukan kita melewati tekanan hidup sebagaimana diuraikan pada

*Lukas 12: 11-12*“ Apabila orang menghadapkan kamu kepada majelis-majelis atau kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, janganlah kamu kuatir bagaimana dan apa yang harus kamu katakana untuk membela dirimu. *Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan.”*

Kitab Lukas mencatat, bahwa dalam keadaan terjepit seperti apapun, jika kita mendahulukan kehendak-Nya, *maka Roh Kudus akan menolong untuk memampukan kita melewatinya.*
Dengan demikian, pada zaman ini, *marilah kita mengandalkan Roh Kudus dalam setiap aktivitas kehidupan kita, agar kemenangan demi kemenangan diberikan kepada kita melalui kekuatan Roh Kudus yang bekerja dalam diri kita dan pada akhirnya kelak kitapun beroleh tempat di sebelah kanan Allah Bapa. Immanuel!* Amin

*PD Autopia – Malang*
05092018
  gunawanwibisono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR