1797 Resi: Mau menjadi seperti Esau atau Yakub?
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach
Tema renungan siang kita kali ini adalah:
*Mau menjadi seperti Esau atau Yakub?*
Mari kita membaca kisah Esau dan Yakub dalam :
*Kejadian 25:29-33 (TB)* Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang.
Kata Esau kepada Yakub: *"Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom.*
Tetapi kata Yakub: *"Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu."*
Sahut Esau: *"Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?"*
Kata Yakub: *"Bersumpahlah dahulu kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya.*
Dalam Kisah diatas ada 2 perbedaan yang sangat mencolok antara Esau dan Yakub.
Dalam hidupnya Esau sangat tidak memperhatikan hal-hal yang rohani atau yang kekal, dia menganggap hal rohani tidak terlalu penting, saat itu bagi Esau makanan jasmani lebih penting, dan pada saat itu dia merasakan kelaparan sehingga dia dengan mudah menyerahkan hak kesulungannya pada adiknya Yakub.
Sedangkan Yakub sangat memperhatikan dan mengejar hal-hal yang rohani, yang kekal ,di mana Yakub mendapatkannya dengan cara adanya kesepakatan Esau dan Yakub untuk menukar berkat kesulungan Esau kepada Yakub.
Kelengkapan Yakub untuk mengejar berkat yang akan di berikan Ishak kepada Esau, dibantu ibunya dengan menipu ayahnya Ishak.
*Kejadian 27:19 (TB)* Kata Yakub kepada ayahnya:* *"Akulah Esau, anak sulungmu. Telah kulakukan, seperti yang bapa katakan kepadaku. Bangunlah, duduklah dan makanlah daging buruan masakanku ini, agar bapa memberkati aku."*
Bahkan saat bergumul dengan malaikat Tuhan Yakubpun tidak mau melepaskan kalau tidak diberkati
*Kejadian 32:26 (TB)* Lalu kata orang itu: "Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing. *" Sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku."*
Saudaraku banyak sekali di zaman akhir ini manusia seperti Esau, yang dengan mudah meremehkan hal-hal rohani karena bagi mereka hal yang rohani adalah suatu kebodohan
*1 Korintus 2:14 (TB)* *Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan*; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.
Bagi manusia duniawi hal rohani tidak dianggap penting bahkan di lingkungan kita seringkali kita dianggap melakukan hal yang sia-sia, saat ada orang yang lebih mementingkan ibadah daripada mencari uang atau bersenang-senang, dunia semakin jahat dan banyak manusia tidak mempedulikan hal rohani seperti Esau. Namun kita sebagai anak-anak Allah kita diingatkan agar kita tidak mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau
*Ibrani 12:16 (TB)* Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau *yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan*.
Bahkan saat ini banyak orang meninggalkan Tuhan hanya karena uang, jabatan dan pasangan hidup demi kesenangan dan keinginan hawa nafsunya.
Marilah kita mencontoh Yakub yang dengan segala upaya berusaha mengejar berkat Rohani. Sehingga kitapun dapat memperoleh Kasih Allah seperti Yakub
*Roma 9:13 (TB)* seperti ada tertulis: *"Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."*
Saudaraku pilihan ada ditangan kita. Kita mau seperti Esau yang dibenci Allah atau mau seperti Yakub yang dikasihi oleh Allah ?
Mau seperti Esau yang hanya mengejar hal-hal yang fana atau seperti Yakub yang berupaya mengejar hal-hal rohani dan yang kekal?
Selamat siang selamat beraktivitas, Tuhan Yesus memberkati ,Amin.
*PD. AUTOPIA MALANG*
18092018
lilychristanti
Tema renungan siang kita kali ini adalah:
*Mau menjadi seperti Esau atau Yakub?*
Mari kita membaca kisah Esau dan Yakub dalam :
*Kejadian 25:29-33 (TB)* Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang.
Kata Esau kepada Yakub: *"Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom.*
Tetapi kata Yakub: *"Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu."*
Sahut Esau: *"Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?"*
Kata Yakub: *"Bersumpahlah dahulu kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya.*
Dalam Kisah diatas ada 2 perbedaan yang sangat mencolok antara Esau dan Yakub.
Dalam hidupnya Esau sangat tidak memperhatikan hal-hal yang rohani atau yang kekal, dia menganggap hal rohani tidak terlalu penting, saat itu bagi Esau makanan jasmani lebih penting, dan pada saat itu dia merasakan kelaparan sehingga dia dengan mudah menyerahkan hak kesulungannya pada adiknya Yakub.
Sedangkan Yakub sangat memperhatikan dan mengejar hal-hal yang rohani, yang kekal ,di mana Yakub mendapatkannya dengan cara adanya kesepakatan Esau dan Yakub untuk menukar berkat kesulungan Esau kepada Yakub.
Kelengkapan Yakub untuk mengejar berkat yang akan di berikan Ishak kepada Esau, dibantu ibunya dengan menipu ayahnya Ishak.
*Kejadian 27:19 (TB)* Kata Yakub kepada ayahnya:* *"Akulah Esau, anak sulungmu. Telah kulakukan, seperti yang bapa katakan kepadaku. Bangunlah, duduklah dan makanlah daging buruan masakanku ini, agar bapa memberkati aku."*
Bahkan saat bergumul dengan malaikat Tuhan Yakubpun tidak mau melepaskan kalau tidak diberkati
*Kejadian 32:26 (TB)* Lalu kata orang itu: "Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing. *" Sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku."*
Saudaraku banyak sekali di zaman akhir ini manusia seperti Esau, yang dengan mudah meremehkan hal-hal rohani karena bagi mereka hal yang rohani adalah suatu kebodohan
*1 Korintus 2:14 (TB)* *Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan*; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.
Bagi manusia duniawi hal rohani tidak dianggap penting bahkan di lingkungan kita seringkali kita dianggap melakukan hal yang sia-sia, saat ada orang yang lebih mementingkan ibadah daripada mencari uang atau bersenang-senang, dunia semakin jahat dan banyak manusia tidak mempedulikan hal rohani seperti Esau. Namun kita sebagai anak-anak Allah kita diingatkan agar kita tidak mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau
*Ibrani 12:16 (TB)* Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau *yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan*.
Bahkan saat ini banyak orang meninggalkan Tuhan hanya karena uang, jabatan dan pasangan hidup demi kesenangan dan keinginan hawa nafsunya.
Marilah kita mencontoh Yakub yang dengan segala upaya berusaha mengejar berkat Rohani. Sehingga kitapun dapat memperoleh Kasih Allah seperti Yakub
*Roma 9:13 (TB)* seperti ada tertulis: *"Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."*
Saudaraku pilihan ada ditangan kita. Kita mau seperti Esau yang dibenci Allah atau mau seperti Yakub yang dikasihi oleh Allah ?
Mau seperti Esau yang hanya mengejar hal-hal yang fana atau seperti Yakub yang berupaya mengejar hal-hal rohani dan yang kekal?
Selamat siang selamat beraktivitas, Tuhan Yesus memberkati ,Amin.
*PD. AUTOPIA MALANG*
18092018
lilychristanti
Komentar
Posting Komentar