1766 Rensi: Kisah kasih ALLAH kepada kita

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan siang ini bertemakan :
 
 *Kisah kasih ALLAH kepada kita*   

Sejarah atau kisah nyata tentang kasih Allah kepada manusia sudah berlangsung sejak awal penciptaan manusia pertama. Kasih Allah itu mencerminkan kemuliaan Allah pada diri manusia mula-mula dan ada di dalam segala aspek kehidupan manusia ciptaanNya yang sungguh amat baik- sempurna. Sifat- karakter keilahian Allah ada dan diberikan kepada manusia  sehingga manusia menjadi serupa segambar dengan Allah.
Tetapi; Kasih, lemah lembut, sabar, rendah hati, tahan menderita, memuji memuliakan Allah dan dan penuh pengabdian dan masih banyak lagi sifat-sifat karakter Allah yang sekarang telah hilang pada diri manusia. Itu semua hilang seketika manusia jatuh ke dalam dosa pemberontakan dan ketidaktaatan di dalam melakukan perintah Allah- sebab manusia lebih ingin meng-aku-kan dan ingin memiliki kuasa seperti Allah di dalam dirinya.

Saudara terkasih,
Diri kita masing-masingpun bisa jatuh berdosa melawan kehendak Allah dan akhirnya putuslah kembali hubungan kita dengan Tuhan Allah kita yang telah berkorban kasih untuk kita dan untuk seluruh umat manusia yang mau percaya.

*KISAH PARA RASUL 15:16-17* (TB) 
Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan, supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya ini.

Inilah pengulangan kasih Allah yang tidak pernah berhenti di dalam mengusahakan untuk memulihkan dan membangun- meneguhkan hubungan yang intim dengan umatNya. Itupun semuanya tergantung dengan pemenuhan syarat percaya dan mau melakukan semua rencana kehendak Allah oleh diri kita ataupun siapapun orangnya termasuk bangsa Israel waktu itu. Tujuan Allah sungguh mulia atas kasihNya agar segala bangsa yang tidak mengenal Allah- 'bisa mengenal' dan kembali 'benar-benar disebut sebagai' milik Allah. Inilah Proyek Kasih Allah yang juga diperintahkan Allah kepada kita untuk sesama kita.

*MATIUS 5:6* (TB) 
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.

Sebab kita ini bukan Allah yang maha kuasa tetapi ciptaan   yang dikasihi maka berbahagialah kita yang merasa lapar dan haus akan kebenaran, karena kita dan mereka yang belum percaya akan dipuaskan atau akan mendapatkan kasih keselamatan dari Allah.  Proyek Kasih Allah ternyata juga ditujukan bagi kita agar hubungan kerinduan kita dengan Allah benar-benar dapat dirasakan oleh kita semua. Kita semua dipuaskan oleh Allah.

*YAKOBUS 5:17* (TB) 
Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. 

Bapak Ibu Saudara terkasih...
Bukankah kita sama seperti Elia dan nabi-nabi Allah lainnya yang adalah juga manusia biasa saja bila tidak diberi karunia kuasa oleh Allah. Hikmat Allahpun kita tidak mempunyainya, apalagi mujizat Allah tentu tidak akan terjadi oleh diri kita sendiri. Tetapi semuanya itu dapat terjadi atas kehendak Allah yang berkenan memakai- memilih Elia dan para nabi-rasul bahkan siapapun sekalipun belum mengenal Allah dapat dipilih dan dipanggil untuk menerima tugas pengutusan dari Allah. Allah yang penuh kasih akan menuntun dan mengubahkan segala sesuatunya.
Doa Elia adalah doa yang dituntun oleh Allah dan Allah mengabulkan hujan tidak turun selama tiga setengah tahun. 

*GALATIA 5:7* (TB) 
Dahulu kamu berlomba dengan baik. Siapakah yang menghalang-halangi kamu, sehingga kamu tidak menuruti kebenaran lagi?.

Dahulu kamu berlomba dengan baik. Pertanyaannya bagi kita masing-masing sekarang adalah masihkah kita tetap di dalam jalur dan lajur- track perlombaan yang dimaksudkan oleh Allah kita. 'Pertandingan' kita bukan dengan cara saling bersinggungan- kontak badan, batin, pikiran, hati untuk saling mengalah dan menyalahkan orang lain seperti Adam menyalahkan Hawa dan Hawa menyalahkan si Ular; Sebab perlombaan yang kita lakukan ada di dalam lintasan- track Tuhan Yesus atau jalan-jalan Allah maka tentunya apabila terjadi saling bersinggungan- kontak badan, batin, pikiran, hati untuk saling mengalah dan menyalahkan orang lain seperti Adam menyalahkan Hawa dan Hawa ...
Itu semuanya akan membuat diri kita tidak dapat dan gagal di dalam mewujudkan Proyek Kasih yang menyelamatkan diri kita masing-masing. Anggota Keluarga Allah diperintahkan melakukan perlombaan yang berhadapan langsung dengan Tuhan Yesus selaku track- jalan kesematan. Apabila kita tidak sportif melakukannya aka akan ditanyakan: "Siapakah yang menghalang-halangi kamu, sehingga kamu tidak menuruti kebenaran lagi?". Tuhan Yesus memberkati. Amin.

*PD GIDEON SUWARU*
02092018
Turiman

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR