1786 Regi: KEDAULATAN TUHAN

Shalom Aleichem b’shem Yeshua Ha Mashiach.
Tema renungan pagi hari ini adalah:

*KEDAULATAN TUHAN*

Sesungguhnya TUHAN lah yang menetapkan kehidupan dan kedaulatan-Nya tidak dapat disangkal siapapun juga. Apapun yang diperintahkan-Nya, haruslah kita jalankan dan kepada siapapun kita diutus-Nya mengabarkan, haruslah kita sampaikan.

*Yeremia 1: 4)* Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: *5)* "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa." 6) Maka aku menjawab: "Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda." 7) Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi *kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi,* dan *apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan.* 8) Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN."

TUHAN menetapkan jalan hidup Yeremia sedemikian rupa, demikian pula sesungguhnya TUHAN pun menentukan kehidupan kita, spesifik sebagaimana kita adanya. Menjadi apapun kita saat ini, hal itu sudah menjadi ketetapan-Nya.

Pada zamannya, Yeremia berhadapan dengan nabi-nabi palsu yang menyuarakan dan mengabarkan berita sekedar untuk menyenangkan hati raja, sedangkan Nabi Yeremia berjuang menyampaikan suara TUHAN yang sesungguhnya untuk membuat orang-orang bertobat dan kembali ke jalan yang benar. Pada kenyataannya pemberitaan Nabi Yeremia ini dirasakan sebagai suara itu sangat keras di telinga para raja. Sehingga pada masa hidupnya Yeremia mengalami pergumulan yang begitu berat berupa tekanan, tantangan, hambatan bahkan aniaya secara fisik dari pihak-pihak yang berkuasa hingga nyaris mati terperosok ke dalam sumur yang penuh lumpur *(Yeremia 38: 6)*, nabi ini tetap menyuarakan suara Tuhan. Hingga pada akhirnya, atas penyertaan TUHAN, ia sendiri dibebaskan oleh pasukan Babel yang menyerang Yerusalem *(Yeremia 39:11-14).*

Kehidupan Nabi Yeremia pada zaman Perjanjian Lama menggambarkan kondisi kehidupan yang sarat kesengsaraan, namun oleh karena buah kesetiaannya, akhirnya menghasilkan keselamatan jiwa.

Apabila kehidupan seperti itu diterapkan pada zaman Roh Kudus sekarang ini, melalui ketaatan dan kesetiaan dalam melakukan firman-firman Tuhan Yesus, maka semuanya itu mengarah kepada tidak saja keselamatan duniawi, tetapi penerimaan mahkota sorgawi. Untuk itu, Rasul Petrus menegaskan:

“Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” *(1 Petrus 5: 6-7).*

Kita akan ditinggikan pada waktu TUHAN dan akan dipelihara-Nya selamanya.
Karena itu, marilah kita bersungguh-sungguh mau merendahkan dan menyerahkan diri kita ke dalam tangan dan kuasa Tuhan Yesus. Apa pun keadaan kita saat ini, serta bagaimanapun beratnya hidup kita, marilah kita menyerahkan segala kekuatiran kita kepada-Nya, agar pada saatnya kita akan ditinggikan dan selamanya Ia akan memelihara kita, bukan saja sekedar kehidupan kita di dunia ini, melainkan hingga kehidupan kekal kelak.

Tuhan Yesus mampukanlah kami menerima keadaan kami saat ini, apapun keadaan kami. Serta mampukanlah kami menerima dan menjalankan utusan-Hu, karena di dalam kesetiaan dan ketaatan kami menjalankannya, Tuhan Yesus menyertai, penyertaan itu tidak saja untuk saat ini, namun untuk selama-lamanya, sehingga mahkota sorgawipun dapat kami terima. Haleluya! Amin.

*PD Autopia – Malang*
12092018
 gunawanwibisono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR