1813 Regi: Roh Kudus Menyertai dan Diam di Dalam Kita

Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan pagi ini bertemakan:

*Roh Kudus Menyertai dan Diam di Dalam Kita*

Para kekasih Kristus, mengapa sebelum Tuhan Yesus naik ke sorga, Ia menjanjikan akan mengirimkan Roh Kudus bagi para murid-Nya?
Selama berada di dunia, Tuhan Yesus merasakan sendiri bagaimana keadaan manusia tanpa Roh Kudus. Perbuatan mereka tidak mungkin bisa memperkenan hati Allah, sebab kecenderungannya berbuat dosa dan dosa itu begitu kuat mengikat.

Dengan demikian Tuhan Yesus mengatakan:
*“Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran.*
(Yohanes 14: 16 -17)

Sang Penolong, yaitu Roh Kebenaran akan menyertai kita selama-lamanya, maksudnya adalah agar kita bisa memohon pertolongan Roh untuk menuntun hidup kita hingga memperkenan hati Allah.

Disamping menyertai, Roh Kebenaran juga diam di dalam kita:
*… memang Roh Allah diam di dalam kamu.* (Roma 8: 9).

Roh Kudus yang menyertai dan diam di dalam diri kita itu akan mengajarkan bagi kita semua yang telah diajarkan Tuhan Yesus semasa hidup di dunia ini:

*Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.*
(Yohanes 14: 26).

Dan senantiasa bersaksi tentang Yesus.

Apabila sungguh-sungguh setia terhadap Roh Kudus, maka kita akan dimampukan untuk melakukan apa yang diajarkan oleh Yesus, karena Roh Kudus selalu bersaksi tentang Kristus sehingga mengubahkan hati kita kearah hati seperti Kristus yang penuh kasih:

*… Roh Kebenaran …, Ia akan bersaksi tentang Aku.*
(Yohanes 15: 26).

*Kesaksian* Roh Kudus tentang Yesus menghadirkan kuasa Kristus yang menjadikan kita mampu hidup seperti halnya para murid Kristus yang diurapi oleh Roh Kudus. Mereka menyenangkan hati Tuhan Yesus melalui pelayanan dan sikap hidup mereka yang jelas mencerminkan praktek buah-buah roh.

Sekarang sudah bukan waktunya lagi kita memakai akal pikiran dan kehendak kita sendiri, melainkan marilah mengandalkan Roh Kudus agar terbuka lebar peluang bagi kita untuk dapat menyenangkan hati Allah. Immanuel, amin.

*PD Autopia – Malang*
  _gunawanwibisono_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR