729 Rensi: Buah Kebenaran
Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Masiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus firman hari ini dari:
Filipi 1 : 9-11
(9)“Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, (10) sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus, (11) penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.”
Dengan tema
*BUAH KEBENARAN.*
Tuhan Yesus Kristus menghendaki agar kita penuh dengan buah kebenaran, dan ternyata buah kebenaran tersebut dikerjakan oleh Tuhan Yesus Kristus sendiri. Pada kesempatan lain disabdakan pula bahwa dari pohon yang baiklah akan keluar buah yang baik. Sebenarnya, kita berasal dari Tuhan Yesus Kristus. Namun, seringkali kita meninggalkan-Nya dengan menggunakan akal pikiran kita sendiri.
Matius 7:17
“Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik”
Jika pohon tersebut tidak menghasilkan buah yang baik, akan ditebang. Sebagaimana firman lanjutannya pada
Matius 7:19
“dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti akan ditebang dan dibuang ke dalam api.”
Mampukah kita menghasilkan buah kebenaran itu? Kita akan mampu menghasilkan buah yang baik tersebut jika kita senantiasa berpautan kepada Tuhan Yesus Kristus. Sebab, buah kebenaran itu merupakan hikmat dari atas. Selain sembilan buah roh pada *Galatia 5: 22*, buah kebenaran tersebut adalah kelemahlembutan, kemurnian, pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak, tidak munafik, dan damai. Hal ini seperti tertera pada
Yak 3:13, 17,18
13 “Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan.
17 “tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik”
18 “ dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai”
Karena kelemahan kita, seringkali kita gagal mewujudnyatakan buah roh tersebut dalam kehidupan kita. Namun, Tuhan Yesus berjanji akan menyediakan dan menumbuhkannya bagi kita. Mari selidiki sabda pada
2 Korintus 9:10b
10b “… Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu.”
Tuhan Yesus Kristus melatih kita setiap saat agar kita mampu menghasilkan buah tersebut. Dari hal yang sederhana hingga kompleks, sebenarnya harus kita sadari bahwa itu adalah sarana pelatihan. Yang paling sederhana, misalnya, di saat berada di jalan raya. Menghadapi semrawutnya lalu lintas yang tidak teratur, Bapa ingin kita tetap tenang dan bersabar. Namun, seringkali iblis menggoda sehingga ada keinginan untuk marah, bahkan jika tidak kita kendalikan dengan sungguh-sungguh, kita pun akan mengumpat dan menyumpahi sesama. Resepnya adalah kita tetap berpautan, berdoa, dan waspada karena semua akan dikerjakan oleh Tuhan Yesus sendiri. Jika kita tetap berpautan, tetap sadar bahwa Bapa ingin kita bersabar, dengan selalu menghadirkan-Nya dalam segala kondisi kita, Tuhan Yesus menguasai hati dan pikiran kita. Dan damai pun kita nikmati dalam perjalanan.
Proses pelatihan itu terkadang sangat menyakitkan, namun yang terpenting adalah hasil akhirnya, yakni damai sejahtera.
Kita ingat pada Ibrani 12:11 “Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.”
Mari kita undang Roh Kudus agar kita mampu menghasilkan buah kebenaran bersama-Nya. Amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
29032017
Ninik S Rahayu
Filipi 1 : 9-11
(9)“Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, (10) sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus, (11) penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.”
Dengan tema
*BUAH KEBENARAN.*
Tuhan Yesus Kristus menghendaki agar kita penuh dengan buah kebenaran, dan ternyata buah kebenaran tersebut dikerjakan oleh Tuhan Yesus Kristus sendiri. Pada kesempatan lain disabdakan pula bahwa dari pohon yang baiklah akan keluar buah yang baik. Sebenarnya, kita berasal dari Tuhan Yesus Kristus. Namun, seringkali kita meninggalkan-Nya dengan menggunakan akal pikiran kita sendiri.
Matius 7:17
“Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik”
Jika pohon tersebut tidak menghasilkan buah yang baik, akan ditebang. Sebagaimana firman lanjutannya pada
Matius 7:19
“dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti akan ditebang dan dibuang ke dalam api.”
Mampukah kita menghasilkan buah kebenaran itu? Kita akan mampu menghasilkan buah yang baik tersebut jika kita senantiasa berpautan kepada Tuhan Yesus Kristus. Sebab, buah kebenaran itu merupakan hikmat dari atas. Selain sembilan buah roh pada *Galatia 5: 22*, buah kebenaran tersebut adalah kelemahlembutan, kemurnian, pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak, tidak munafik, dan damai. Hal ini seperti tertera pada
Yak 3:13, 17,18
13 “Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan.
17 “tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik”
18 “ dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai”
Karena kelemahan kita, seringkali kita gagal mewujudnyatakan buah roh tersebut dalam kehidupan kita. Namun, Tuhan Yesus berjanji akan menyediakan dan menumbuhkannya bagi kita. Mari selidiki sabda pada
2 Korintus 9:10b
10b “… Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu.”
Tuhan Yesus Kristus melatih kita setiap saat agar kita mampu menghasilkan buah tersebut. Dari hal yang sederhana hingga kompleks, sebenarnya harus kita sadari bahwa itu adalah sarana pelatihan. Yang paling sederhana, misalnya, di saat berada di jalan raya. Menghadapi semrawutnya lalu lintas yang tidak teratur, Bapa ingin kita tetap tenang dan bersabar. Namun, seringkali iblis menggoda sehingga ada keinginan untuk marah, bahkan jika tidak kita kendalikan dengan sungguh-sungguh, kita pun akan mengumpat dan menyumpahi sesama. Resepnya adalah kita tetap berpautan, berdoa, dan waspada karena semua akan dikerjakan oleh Tuhan Yesus sendiri. Jika kita tetap berpautan, tetap sadar bahwa Bapa ingin kita bersabar, dengan selalu menghadirkan-Nya dalam segala kondisi kita, Tuhan Yesus menguasai hati dan pikiran kita. Dan damai pun kita nikmati dalam perjalanan.
Proses pelatihan itu terkadang sangat menyakitkan, namun yang terpenting adalah hasil akhirnya, yakni damai sejahtera.
Kita ingat pada Ibrani 12:11 “Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.”
Mari kita undang Roh Kudus agar kita mampu menghasilkan buah kebenaran bersama-Nya. Amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
29032017
Ninik S Rahayu
Komentar
Posting Komentar