714 Rensi: Memikirkan Jalan Hidup
Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Masiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus firman hari ini dari:
Mazmur 119:59 (TB) *Aku memikirkan jalan-jalan hidupku, dan melangkahkan kakiku menuju peringatan-peringatan-Mu*
Dengan tema:
*MEMIKIRKAN JALAN HIDUP*
Semua orang hidup pasti memikirkan atau merencanakan bagaimana kehidupannya, masa depannya atau apapun untuk membuat hidupnya bisa menjadi lebih baik, dan itu adalah sangat wajar ,sebab tidak ada seorangpun yang menginginkan hidupnya sengsara, susah atau mengalami kesulitan, sehingga berbagai upaya dilakukan agar cita-cita dan harapannya bisa tercapai.
Namun apakah upaya yang kita lakukan ini sudah sesuai dengan kehendak Tuhan atau tidak, ini yang harus diperhatikan,karena banyak diantara manusia untuk mencapai harapan dan cita-citanya tidak mempedulikan apakah itu sesuai kehendak Tuhan atau tidak, yang penting setiap yang dilakukan bisa berhasil, perkara caranya tidak penting, orang lain jadi korban juga tidak masalah sebab mereka sudah beranggapan jalannya sudah benar seperti firman di
Amsal 16:2 (VMD) *Orang menganggap segala sesuatu yang dilakukannya benar*, tetapi TUHANlah yang menghakimi yang dilakukannya.
Jika hal ini yang ada dalam kehidupannya, maka ia akan menghalalkan segala cara untuk meraih impiannya, merih cita-citanya, urusan resiko belakangan yang penting berhasil dan memperoleh *kepuasan sesat*, kenapa kok kepuasan sesaat, karena apa yang dikejarnya dan diraihnya itupun tidak akan menyertai atau dibawanya jika ia mati, karena itu seharusnya manusia sadar sebagaimana apa yang difirmankan di
Yeremia 10:23 (BIMK) *TUHAN, aku tahu tak seorang pun berkuasa menentukan nasibnya atau mengendalikan jalan hidupnya.*
Kalau hal ini yang menguasi hidupnya maka manusia dalam memikirkan jalan hidupnya tidak akan ngawur dan pasti akan datang kepada Tuhan Yesus sang empunya segala kuasa, apapun baik yang ada di sorga ataupun yang ada di bumi, dan ia akan mengandalkan Tuhan Yesus untuk berkarya dan mengendalikan hidupnya, karena ia sadar bahwa
Mazmur 119:57 (TB) *Bagianku ialah TUHAN, aku telah berjanji untuk berpegang pada firman-firman-Mu.*
Kalau ia merasa bahwa Tuhan Yesus,yang menjadi bagian dalam hidupnya maka ia akan yakin dan percaya bahwa Allah yang akan bertindak ,sebab ia yakin bahwa Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang percaya dan berharap kepadaNya,sehingga ia mampu mengendalikan dan menguasai dirinya juga mampu menyangkal dirinya yang menjadi salah satu syarat untuk mengikut Yesus
Roma 8:28 (TB) Kita tahu sekarang, bahwa *Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia,* yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Dengan demikian ia akan dapat merasakan kuasa dan karya Allah yang sudah bercampur tangan dalam menentukan jalan hidup manusia, yang menentukan masa depan manusia karena ia yakin bahwa Allahnya akan memenuhi apa yang menjadi harapan dan cita-citanya, sebagaimana firmanNya di
Filipi 4:19 (TB) *Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.*
Mari terus belajar mengandalkan Tuhan Yesus dalam setiap perkara, dalam memikirkan langkah hidup ini, agar semuanya dibuatNya ber hasil dan ber untung,sehingga kita tidak salah melangkah dan menganggap bahwa semuanya karena hasil usaha, atau hasil kerja keras kita, tapi semakin kita sadar dan menyakini bahwa semua yang kita peroleh adalah merupakan kasih karunia dan kemurahan Tuhan Yesus saja.
Selamat ber aktivitas, Tuhan Yesus memberkati kita, amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
22032017
Wibisono
Mazmur 119:59 (TB) *Aku memikirkan jalan-jalan hidupku, dan melangkahkan kakiku menuju peringatan-peringatan-Mu*
Dengan tema:
*MEMIKIRKAN JALAN HIDUP*
Semua orang hidup pasti memikirkan atau merencanakan bagaimana kehidupannya, masa depannya atau apapun untuk membuat hidupnya bisa menjadi lebih baik, dan itu adalah sangat wajar ,sebab tidak ada seorangpun yang menginginkan hidupnya sengsara, susah atau mengalami kesulitan, sehingga berbagai upaya dilakukan agar cita-cita dan harapannya bisa tercapai.
Namun apakah upaya yang kita lakukan ini sudah sesuai dengan kehendak Tuhan atau tidak, ini yang harus diperhatikan,karena banyak diantara manusia untuk mencapai harapan dan cita-citanya tidak mempedulikan apakah itu sesuai kehendak Tuhan atau tidak, yang penting setiap yang dilakukan bisa berhasil, perkara caranya tidak penting, orang lain jadi korban juga tidak masalah sebab mereka sudah beranggapan jalannya sudah benar seperti firman di
Amsal 16:2 (VMD) *Orang menganggap segala sesuatu yang dilakukannya benar*, tetapi TUHANlah yang menghakimi yang dilakukannya.
Jika hal ini yang ada dalam kehidupannya, maka ia akan menghalalkan segala cara untuk meraih impiannya, merih cita-citanya, urusan resiko belakangan yang penting berhasil dan memperoleh *kepuasan sesat*, kenapa kok kepuasan sesaat, karena apa yang dikejarnya dan diraihnya itupun tidak akan menyertai atau dibawanya jika ia mati, karena itu seharusnya manusia sadar sebagaimana apa yang difirmankan di
Yeremia 10:23 (BIMK) *TUHAN, aku tahu tak seorang pun berkuasa menentukan nasibnya atau mengendalikan jalan hidupnya.*
Kalau hal ini yang menguasi hidupnya maka manusia dalam memikirkan jalan hidupnya tidak akan ngawur dan pasti akan datang kepada Tuhan Yesus sang empunya segala kuasa, apapun baik yang ada di sorga ataupun yang ada di bumi, dan ia akan mengandalkan Tuhan Yesus untuk berkarya dan mengendalikan hidupnya, karena ia sadar bahwa
Mazmur 119:57 (TB) *Bagianku ialah TUHAN, aku telah berjanji untuk berpegang pada firman-firman-Mu.*
Kalau ia merasa bahwa Tuhan Yesus,yang menjadi bagian dalam hidupnya maka ia akan yakin dan percaya bahwa Allah yang akan bertindak ,sebab ia yakin bahwa Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang percaya dan berharap kepadaNya,sehingga ia mampu mengendalikan dan menguasai dirinya juga mampu menyangkal dirinya yang menjadi salah satu syarat untuk mengikut Yesus
Roma 8:28 (TB) Kita tahu sekarang, bahwa *Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia,* yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Dengan demikian ia akan dapat merasakan kuasa dan karya Allah yang sudah bercampur tangan dalam menentukan jalan hidup manusia, yang menentukan masa depan manusia karena ia yakin bahwa Allahnya akan memenuhi apa yang menjadi harapan dan cita-citanya, sebagaimana firmanNya di
Filipi 4:19 (TB) *Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.*
Mari terus belajar mengandalkan Tuhan Yesus dalam setiap perkara, dalam memikirkan langkah hidup ini, agar semuanya dibuatNya ber hasil dan ber untung,sehingga kita tidak salah melangkah dan menganggap bahwa semuanya karena hasil usaha, atau hasil kerja keras kita, tapi semakin kita sadar dan menyakini bahwa semua yang kita peroleh adalah merupakan kasih karunia dan kemurahan Tuhan Yesus saja.
Selamat ber aktivitas, Tuhan Yesus memberkati kita, amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
22032017
Wibisono
Komentar
Posting Komentar