685 Regi: Penderitaan Orang Percaya

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiah, renungan pagi ini bertema:

*PENDERITAAN ORANG PERCAYA*

Saudara tidak terasa kita telah memasuki minggu pertama bulan prapaskah tahun 2017, sehingga saya mengambil thema diatas dalam rangka menyiapkan diri menyambut peringatan hari Paskah 2017.

*1Petrus 4:19 (VMD)  Jadi, jika Allah ingin kamu menderita, biarlah kamu mempercayakan hidupmu kepada-Nya. Dialah satu-satunya yang menciptakan kamu, jadi teruslah kamu melakukan yang baik*

Penderitaan manusia ada 2 penyebab yaitu karena kesalahan kita sendiri dan karena melakukan kehendak Allah.

1 Petrus 4:14-15 (TB)  *Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus,* sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
*Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau.*

Apabila kita memilih untuk menderita karena kesalahan kita sendiri, berarti ada yang tidak beres dengan diri kita. Kita tidak tahu atau sengaja tidak mau tahu , walau resiko akibat perbuatan salah itu sudah menanti, bisa berupa hukuman manusia,dan atau hukuman Allah berupa maut, karena upah dosa adalah maut. Orang yang memilih penderitaan ini oleh karena kesalahan sendiri, jiwanya harus diselamatkan, karena akibat penderitaan ini mungkin ada orang lain juga ikut menderita.

Kalau kita memilih kehendak Allah dalam hidup kita maka kita harus siap menderita, penderitaan ini sama sekali berbeda hasilnya, bahkan kita harus berbahagia, bergembira karena upahmu besar disorga, sebab para nabipun sebelum kamu juga dianiaya.
Matius 5:11-12 (TB)  Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
*Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga,* sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."

Tidak ada orang percaya yang sehat dan normal memilih menderita, tapi dia memilih bagaimana dapat melakukan kehendak Allah, seperti yang dilalukan Yesus, tanpa peduli apakah menderita atau tidak, ingat setiap orang disamping menerima karunia untuk percaya juga untuk menderita untuk Dia

Filipi 1:29 (TB)  Sebab kepada kamu *dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,*

Orang percaya yang memuaskan hati Yesus, akan membuat orang percaya lainya menjadi kuat imannya. Orang percaya demikian tidak membutuhkan empati dan simpati manusia, karena tidak seorangpun yang lebih memahami penderita orang percaya dibanding orang percaya yang dekat dan akrab dengan Yesus. Jika kita menerima simpati dari orang lain yang bukan dari Tuhan, perasaan kita akan berkata mengapa Allah begitu keras menyulitkan hidupku. Itulah sebabnya Yesus menghardik Petrus dengan *enyahlah iblis saat Petrus menyampaikan simpatinya kepada Yesus *Mat16:21-23* Yesus hanya membutuhkan empati Allah saat Dia mengalami penderitaan dikayu salib, Eli Eli lama sabakhtani

Matius 27:46 (TB)  Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: *"Eli, Eli, lama sabakhtani?"* Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?

Saudaraku mari kita selalu mawas diri, supaya kita tidak menjadi penghalang akan terlaksananya karya Allah disekitar kehidupan kita, seperti Petrus.
Tuhan Yesus memberi contoh jangan berharap pada empati dan simpati manusia, saat mengalami penderitaan dan tantangan dalam melakukan kehendak Allah justru harus berserah diri kepadaNya dan terus berbuat baik kepadaNya. Amin

_selamat pagi selamat beraktifitas selamat mempersiapkan PASKAH *IMANUEL*_

_*PD AUTOPIA MALANG*_
07032017
_*EDDY MULYONO*_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR