718 Rensi: Kemalangan dan Kemujuran
*Shalom Aleichem be Shem Yeshua ha Mashiach*
Renungan siang ini diambil dari:
Pengkotbah 7:
"(14) Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, *bahwa hari malang inipun dijadikan Allah seperti juga hari mujur*, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya."
Dengan tema:
*Kemalangan dan Kemujuran*
Seorang pemimpin yang baik, benar dan yang menjaga amanah rakyat, malahan sering kali dibenci dan mengalami banyak kemalangan dengan kasus yang direkayasa agar jatuh dan _kena apes_ , tetapi pemimpin yang banyak diberitakan kental akan korupsi dan kejahatan malah banyak mujurnya, lolos dari kasus dan dengan semena-mena menuduh orang lain yang bertanggung jawab di benak nya sering kali _selamat_ lagi-lagi lolos dari pengadilan dan hukuman.
Firman TUHAN mengenai orang benar yang mengalami kemalangan dan orang fasik yang mengalami kemujuran:
Mazmur 34:20 *Kemalangan orang benar banyak*, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;"
Maleakhi 3:15 Oleh sebab itu kita ini menyebut berbahagia orang-orang yang gegabah: *bukan saja mujur orang-orang yang berbuat fasik itu*, tetapi dengan mencobai Allahpun, mereka luput juga."
Mungkin kita pernah bertanya kok orang baik yang banyak menerima kemalangan, sedangkan orang fasik malah banyak mendapat kemujuran.
Kenapa TUHAN mengijinkan kondisi seperti ini?
Hal demikian membuat kita jadi kesal dan iri, padahal:
Amsal 24:19-20 *Jangan menjadi marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri kepada orang fasik.*(20) Karena tidak ada masa depan bagi penjahat, pelita orang fasik akan padam"
Penderitaan yang dialami orang benar bila diyakini dengan benar akan mengerjakan kemuliaan kekal bagi mereka, karena pengharapan atas harta yang kekal, yang tidak kelihatan, _toh_ walau kemalangan kita banyak ,tapi diluputkanNya juga, karena perlindungan TUHAN Yesus; sedangkan orang fasik yang meski kelihatannya mengalami keberuntungan dengan bermain trik dan siasat dalam mengejar hal-hal duniawi,dan sangat jelas hanya mengandalkan dan mengutamakan dirinya sendiri ,maka nantinya mereka pasti akan tergelincir dan binasa.
Ini semua juga bukan berarti orang benar tidak pernah mujur dan orang fasik tidak pernah malang.
Percayalah jika ibadah kita benar pasti mendatangkan keuntungan besar,sedangkan orang fasik yang semata mengejar hal-hal yang kelihatan akan mengalami kemalangan yang menyesakkan.
Bersama TUHAN Yesus pasti dimampukan dalam segala perkara.
Yesaya 45:6-7 .Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain, (7) yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, *yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang*; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini."
Setiap hari adalah kesempatan baru untuk kita menyerahkan kepada kuasa Allah agar kita dikaruniai apa yan telah menjadi bagian kita; dengan demikian kita akan dimampukan bersyukur dalam keadaan malang dan mujur, karena kita masih dalam rancangan kuasa Allah untuk memproleh damai sejahtera. Karena itu berharaplah seperti
Amsal 30:8-9 (TB) Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.
Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.
Tuhan Yesus memberkati kita semua amin.
*PD Autopia Malang*
24032017
Andrias Tri Susanto
Renungan siang ini diambil dari:
Pengkotbah 7:
"(14) Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, *bahwa hari malang inipun dijadikan Allah seperti juga hari mujur*, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya."
Dengan tema:
*Kemalangan dan Kemujuran*
Seorang pemimpin yang baik, benar dan yang menjaga amanah rakyat, malahan sering kali dibenci dan mengalami banyak kemalangan dengan kasus yang direkayasa agar jatuh dan _kena apes_ , tetapi pemimpin yang banyak diberitakan kental akan korupsi dan kejahatan malah banyak mujurnya, lolos dari kasus dan dengan semena-mena menuduh orang lain yang bertanggung jawab di benak nya sering kali _selamat_ lagi-lagi lolos dari pengadilan dan hukuman.
Firman TUHAN mengenai orang benar yang mengalami kemalangan dan orang fasik yang mengalami kemujuran:
Mazmur 34:20 *Kemalangan orang benar banyak*, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;"
Maleakhi 3:15 Oleh sebab itu kita ini menyebut berbahagia orang-orang yang gegabah: *bukan saja mujur orang-orang yang berbuat fasik itu*, tetapi dengan mencobai Allahpun, mereka luput juga."
Mungkin kita pernah bertanya kok orang baik yang banyak menerima kemalangan, sedangkan orang fasik malah banyak mendapat kemujuran.
Kenapa TUHAN mengijinkan kondisi seperti ini?
Hal demikian membuat kita jadi kesal dan iri, padahal:
Amsal 24:19-20 *Jangan menjadi marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri kepada orang fasik.*(20) Karena tidak ada masa depan bagi penjahat, pelita orang fasik akan padam"
Penderitaan yang dialami orang benar bila diyakini dengan benar akan mengerjakan kemuliaan kekal bagi mereka, karena pengharapan atas harta yang kekal, yang tidak kelihatan, _toh_ walau kemalangan kita banyak ,tapi diluputkanNya juga, karena perlindungan TUHAN Yesus; sedangkan orang fasik yang meski kelihatannya mengalami keberuntungan dengan bermain trik dan siasat dalam mengejar hal-hal duniawi,dan sangat jelas hanya mengandalkan dan mengutamakan dirinya sendiri ,maka nantinya mereka pasti akan tergelincir dan binasa.
Ini semua juga bukan berarti orang benar tidak pernah mujur dan orang fasik tidak pernah malang.
Percayalah jika ibadah kita benar pasti mendatangkan keuntungan besar,sedangkan orang fasik yang semata mengejar hal-hal yang kelihatan akan mengalami kemalangan yang menyesakkan.
Bersama TUHAN Yesus pasti dimampukan dalam segala perkara.
Yesaya 45:6-7 .Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain, (7) yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, *yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang*; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini."
Setiap hari adalah kesempatan baru untuk kita menyerahkan kepada kuasa Allah agar kita dikaruniai apa yan telah menjadi bagian kita; dengan demikian kita akan dimampukan bersyukur dalam keadaan malang dan mujur, karena kita masih dalam rancangan kuasa Allah untuk memproleh damai sejahtera. Karena itu berharaplah seperti
Amsal 30:8-9 (TB) Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.
Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.
Tuhan Yesus memberkati kita semua amin.
*PD Autopia Malang*
24032017
Andrias Tri Susanto
Komentar
Posting Komentar