686 Rensi: Kebebalan Manusia
Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Masiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus firman hari ini dari:
Yeremia 4:22 (TB) *"Sungguh, bodohlah umat-Ku itu, mereka tidak mengenal Aku! Mereka adalah anak-anak tolol, dan tidak mempunyai pengertian! Mereka pintar untuk berbuat jahat, tetapi untuk berbuat baik mereka tidak tahu."*
Dengan tema:
*KEBEBALAN MANUSIA*
Ternyata tidak semua manusia ini dapat mengerti dan mengenal Allah dengan benar, terlihat dari seberapa besar buah yang dihasilkan dalam hidupnya, lebih pintar berbuat jahat atau berbuat baik, jika buah yang dihasilkan kejahatan berarti dia belum mengenal dan mengerti siapa Allahnya, dan jika buahnya adalah kebaikan, kasih dan damai sejahtera, menunjukkan dia sudah mengerti,mengenal dan memahami Allahnya dalam kehidupannya. Hal ini tidak dapat diukur dengan rajinnya ber ibadah, dengan rajinnya datang dalam persekutuan doa, sebab banyak manusia sudah rajin melakukan ibadah tapi buahnya adalah kejahatan, sebab ibadahnya hanya dipakai alat menutupi kejahatannya, supaya orang tidak melihat dan tidak mengetahui sebenarnya kejahatan yang dilakukannya,jadi kesimpulannya orang yang rajin ber ibadah belum tentu mengerti,mengenal dan mamahami Allahnya dengan benar. Ingat dihadapan Allah kita akan disebut anak yang tolol dan anak yang bodoh jika kita tidak mengenal, mengerti dan memahami Allah dengan benar, mengapa kita disebut demikian sebab Allah sudah berfirman
Yesaya 65:1-2 (TB) Aku telah berkenan memberi petunjuk kepada orang yang tidak menanyakan Aku; Aku telah berkenan ditemukan oleh orang yang tidak mencari Aku. Aku telah berkata: "Ini Aku, ini Aku!" kepada bangsa yang tidak memanggil nama-Ku.
*Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada suku bangsa yang memberontak, yang menempuh jalan yang tidak baik dan mengikuti rancangannya sendiri;*
Allah sepanjang hari telah mengulurkan tanganNya kepada kita,apakah kita sudah menyambut uluran tanganNya, sudahkah kita mendengar panggilanNya dan sudahkah kita datang menghampiriNya atau sudahkah kita melakukan perintahNya? Betapa besar Kasih dan kepedulian Allah terhadap manusia, sebab kalau ditilik sebenarnya manusia tidak berguna dihadapan Allah, karena ingat firman beberapa hari yang lalu, apapun yang dilakukan manusia baik dalam dosa dan kebenaran tidak akan mempengaruhi ,mengurangi atau menambahi kemurahan kasih Allah kepada manusia, sebab inisiatif penyelamatan manusia datangnya dari Allah saja, dan itu bukan berdasar kebaikan manusia, namun apakah dengan demikian kita tetap menolak atau tidak mau mengerti,memahami dan mengenal Allah dengan benar, atau apakah kita tetap sebagai orang bodoh yang menyia-nyiakan panggilan dan teguran Allah ini? Ingat
Pengkhotbah 5:6 (TB) (5-5) *Janganlah mulutmu membawa engkau ke dalam dosa, dan janganlah berkata di hadapan utusan Allah bahwa engkau khilaf.* Apakah perlu Allah menjadi murka atas ucapan-ucapanmu dan merusakkan pekerjaan tanganmu?
Masihkah kita mau ber alasan dengan pura-pura tidak mendengar, untuk memahami mengenal, panggilan dan suaraNya, dengan alasan supaya bisa untuk melakukan kejahatan? Sekali lagi ayo bangun dari tidur, bangkit dari kebebalan, dan sadar untuk melakukan yang baik, yang berkenan kepada Allah dengan lebih mengenal, mendengar, mengerti dan melakukan kehendakNya dengan tidak menyia-nyiakan waktu dan kasih karunia Allah ini. Terus undang Roh Kudus supaya dimampukan hidup seturut kehendak dan kasih Allah saja, selamat ber aktivitas Tuhan Yesus memberkati, amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
07032017
Wibisono
Yeremia 4:22 (TB) *"Sungguh, bodohlah umat-Ku itu, mereka tidak mengenal Aku! Mereka adalah anak-anak tolol, dan tidak mempunyai pengertian! Mereka pintar untuk berbuat jahat, tetapi untuk berbuat baik mereka tidak tahu."*
Dengan tema:
*KEBEBALAN MANUSIA*
Ternyata tidak semua manusia ini dapat mengerti dan mengenal Allah dengan benar, terlihat dari seberapa besar buah yang dihasilkan dalam hidupnya, lebih pintar berbuat jahat atau berbuat baik, jika buah yang dihasilkan kejahatan berarti dia belum mengenal dan mengerti siapa Allahnya, dan jika buahnya adalah kebaikan, kasih dan damai sejahtera, menunjukkan dia sudah mengerti,mengenal dan memahami Allahnya dalam kehidupannya. Hal ini tidak dapat diukur dengan rajinnya ber ibadah, dengan rajinnya datang dalam persekutuan doa, sebab banyak manusia sudah rajin melakukan ibadah tapi buahnya adalah kejahatan, sebab ibadahnya hanya dipakai alat menutupi kejahatannya, supaya orang tidak melihat dan tidak mengetahui sebenarnya kejahatan yang dilakukannya,jadi kesimpulannya orang yang rajin ber ibadah belum tentu mengerti,mengenal dan mamahami Allahnya dengan benar. Ingat dihadapan Allah kita akan disebut anak yang tolol dan anak yang bodoh jika kita tidak mengenal, mengerti dan memahami Allah dengan benar, mengapa kita disebut demikian sebab Allah sudah berfirman
Yesaya 65:1-2 (TB) Aku telah berkenan memberi petunjuk kepada orang yang tidak menanyakan Aku; Aku telah berkenan ditemukan oleh orang yang tidak mencari Aku. Aku telah berkata: "Ini Aku, ini Aku!" kepada bangsa yang tidak memanggil nama-Ku.
*Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada suku bangsa yang memberontak, yang menempuh jalan yang tidak baik dan mengikuti rancangannya sendiri;*
Allah sepanjang hari telah mengulurkan tanganNya kepada kita,apakah kita sudah menyambut uluran tanganNya, sudahkah kita mendengar panggilanNya dan sudahkah kita datang menghampiriNya atau sudahkah kita melakukan perintahNya? Betapa besar Kasih dan kepedulian Allah terhadap manusia, sebab kalau ditilik sebenarnya manusia tidak berguna dihadapan Allah, karena ingat firman beberapa hari yang lalu, apapun yang dilakukan manusia baik dalam dosa dan kebenaran tidak akan mempengaruhi ,mengurangi atau menambahi kemurahan kasih Allah kepada manusia, sebab inisiatif penyelamatan manusia datangnya dari Allah saja, dan itu bukan berdasar kebaikan manusia, namun apakah dengan demikian kita tetap menolak atau tidak mau mengerti,memahami dan mengenal Allah dengan benar, atau apakah kita tetap sebagai orang bodoh yang menyia-nyiakan panggilan dan teguran Allah ini? Ingat
Pengkhotbah 5:6 (TB) (5-5) *Janganlah mulutmu membawa engkau ke dalam dosa, dan janganlah berkata di hadapan utusan Allah bahwa engkau khilaf.* Apakah perlu Allah menjadi murka atas ucapan-ucapanmu dan merusakkan pekerjaan tanganmu?
Masihkah kita mau ber alasan dengan pura-pura tidak mendengar, untuk memahami mengenal, panggilan dan suaraNya, dengan alasan supaya bisa untuk melakukan kejahatan? Sekali lagi ayo bangun dari tidur, bangkit dari kebebalan, dan sadar untuk melakukan yang baik, yang berkenan kepada Allah dengan lebih mengenal, mendengar, mengerti dan melakukan kehendakNya dengan tidak menyia-nyiakan waktu dan kasih karunia Allah ini. Terus undang Roh Kudus supaya dimampukan hidup seturut kehendak dan kasih Allah saja, selamat ber aktivitas Tuhan Yesus memberkati, amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
07032017
Wibisono
Komentar
Posting Komentar