720 Rensi: Perjalananku Mengenal Persekutuan Autopia
Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Masiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus firman hari ini dengan tema:
*"Perjalananku mengenal persekutuan doa Autopia"*
Didasari dulu dengan Firman ini:
Filipi 3:7-8 (TB)
7 Tetapi *apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.*
8 *Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya.* Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,
Awal-awal mengenal persekutuan Doa Autopia sekitar pertengahan tahun 2003 saat masih kuliah, diajak oleh mantan pacar saya mas Andika, maaf terus terang awalnya dulu saya males-malesan setiap diajak ibadah, karena;
1. *Saya tidak mengerti bahasa Jawa*
Dulu yang diagem alm. Bpk. Elyus waduh pakai bahasa Jawa halus, setiap saya tanya mas pacar sering-seringnya tidak dijawab (tidak ditranslatekan), akhirnya setiap ibadah saya malah sering tertidur. Lalu ada lagi yang diagem yaitu alm. Bp. Mulyadi, juga sama pakai bahasa Jawa tapi masih ada bahasa Indonesianya juga kadang sih tapi sedikit, dan sama juga saya tetap aras-arasen dan kalau ngantuk ya tidur, bahkan sering datang terlambat ke persekutuan yaitu tadi karena dasarnya saya aras-arasen( malas).
2. *Bingung kenapa ada manusia dipanggil Tuhan Yesus (saat Pakaryan dan saat matur)*
Memang betul 1000%, jika ada warga baru yang ikut persekutuan harus didasari dulu (oleh imam yaitu pak Edy saat ini) mengenai apa itu bahasa Roh, dan diberitahu kalau nanti saat ibadah Tuhan Yesus berkenan memakai seseorang untuk hadir menyapa kita dll. Tapi kalau dulu saya tidak ada yang mendasari sama sekali, pacar hanya sekedar mengajak saja gak jelasin apa-apa, hehe, Jadinya komplit ya sudah tidak bisa bahasanya + kebingungan bergumul sendiri ini kok ada manusia disebut-sebut Tuhan Yesus, hampir-hampir galau, hampir-hampir mau berhenti saja ogah ikut persekutuan doa
3. *Dimusuhi teman-teman sekost karena ikut persekutuan doanya mba Maya* (adeknya mba Nita Handoyo Klampok)
Tempat kost saya dulu ada 2 rumah dempetan, ibu kosnya sama, ibu kost tinggal disebelah + beberapa anak-anak dari Flores, lalu yang ditempat saya campuran dari berbagai kota di Jawa. Kami disitu terkenal dengan kost-kost an anak Kristen.
Ada 1 telpon rumah yang difungsikan untuk 2 rumah kost, dan diantara 2 rumah dibolongi berbentuk persegi sekitar 45cmx45cm untuk tempat telponnya (telpon dipakai bersama-sama). Singkat cerita setiap pulang ibadah saya selalu dikunciin pintu sama teman-teman,.Padahal sebelumnya saya sudah ijin kalau keluar karena mau kebaktian. Tapi mereka tetap gak suka karena mereka menganggap persekutuan doa yang saya ikuti persekutuan doa sesat, Jadi setiap pulang ibadah, saya masuk kost lewat rumah sebelah yang isinya anak-anak Flores, mereka selalu siap membukakan saya pintu, lalu saya lewat lubang tempat telpon tadi yang ukurannya 45x45cm untuk masuk ke kost saya, begitu seterusnya setiap pulang ibadah.
Sampai suatu saat mereka berkumpul diruang TV bersama ibu kost, saya baru datang pulang dari ibadah, ceritanya terus saya dipanggil, dan disitu saya disidang ditanya-tanya sama mereka gini salah satu pertanyaannya
"Etha kamu ikut persekutuan doanya Maya ya?" Ya saya jawab iya, langsung disitu saya disidang, ditanya-tanya, Sampek saya ditunjuk-tunjuk dibilang ikut persekutuan doa jaelangkung, sesat dan macam- macam bla..bla...bla....
Tapi saya hanya diam saja, tidak protes karena saya juga saat itu sebenarnya masih bingung.
Singkat cerita karena tidak betah diperlakukan tidak baik akhirnya saya pindah kost.
Peristiwa yang tidak akan ku lupakan seumur hidup dimana dulu stiap Selasa dan Sabtu, saya srlalu bisa melewati lubang itu hehe
Nah, Awal mula saya betul-betul tertarik waktu ikut ibadah ke Surabaya, mungkin ada saudara-saudara yang ingat disitu ada peristiwa klo tidak salah saat ayahnya mas Deny yang disuruh Tuhan baca firman, tapi bacanya salah-salah, karena tidak pakai kacamatanya, Sampek Tuhan bilang *"jowo gak jowo, Ambon gak Ambon"* akh panjang critanya....
Lalu banyak sekali hal-hal yang terus terang saya juga meneliti setiap firman yang disampaikan Bapa.(oh iya betul dan baik firman-Nya, dalam hati saya berfikir gitu), dan banyak lagi hal-hal yang Tuhan tunjukkan untuk meyakinkan saya.
Sampai suatu saat pak Gunawan menyampaikan penglihatan saat doa cawisan bahwa Tuhan Yesus hadir menumpangkan tanganNya ke semua yang hadir, lha pada saat itu saya telat datang, saya berfikir waduh rugi rek aku gak diberkati Tuhan Yesus sendiri. Lha dari situ saya mulai lebih sregep, berusaha untuk datang tidak terlambat.
Sebenarnya sangat panjang perjalanan hidupku untuk bisa mengenal lebih Karya Roh di Persekutuan Doa. Itu sebabnya mengapa saya ambil ayat nats nya di Filipi 3:7-8 , karena memang semua hal-hal yang dulu kuanggap untung, sekarang malah kuanggap rugi besar karena ku sudah mengenal betapa kasih dan karyaNya luar biasa.
Jika dulu aku sangat-sangat tidak respon akan Karya Roh yang hadir, sengaja ditelat-telatin datang ibadah karena males-malesan, tidur saat ibadah,mungkin kalau jaman dulu aku punya HP mungkin lebih memilih main HP an terus daripada dengarkan firman, akh rugi bener.Padahal kita tidak tahu, belum tentu Tuhan Yesus berkenan berkarya terus dalam Karya Roh di persekutuan doa
Jujur, sekarang saat Pakaryan, sampek saya ngempet nahan pipis(maaf) gak ke kamar mandi supaya tidak ketinggalan setiap firman yang disampaikan Bapa.
Pesanku buat saudara-saudaraku yang baru ikut persekutuan doa, terus tekun, tidak mungkin 1 atau 2 kali saja datang bisa tumbuh iman percayanya, karena saya sudah mengalami, teruslah tekun datang ibadah, karena iman kita akan timbul dari setiap kita mendengarkan firmanNya
Roma 10:17 (TB) Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Terpujilah Tuhan Yesus. Amin
*PD Autopia Malang*
25032017
EthaZakaria
#MaafKalauTerlaluPanjang
#TuhanYesus Memberkati
*"Perjalananku mengenal persekutuan doa Autopia"*
Didasari dulu dengan Firman ini:
Filipi 3:7-8 (TB)
7 Tetapi *apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.*
8 *Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya.* Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,
Awal-awal mengenal persekutuan Doa Autopia sekitar pertengahan tahun 2003 saat masih kuliah, diajak oleh mantan pacar saya mas Andika, maaf terus terang awalnya dulu saya males-malesan setiap diajak ibadah, karena;
1. *Saya tidak mengerti bahasa Jawa*
Dulu yang diagem alm. Bpk. Elyus waduh pakai bahasa Jawa halus, setiap saya tanya mas pacar sering-seringnya tidak dijawab (tidak ditranslatekan), akhirnya setiap ibadah saya malah sering tertidur. Lalu ada lagi yang diagem yaitu alm. Bp. Mulyadi, juga sama pakai bahasa Jawa tapi masih ada bahasa Indonesianya juga kadang sih tapi sedikit, dan sama juga saya tetap aras-arasen dan kalau ngantuk ya tidur, bahkan sering datang terlambat ke persekutuan yaitu tadi karena dasarnya saya aras-arasen( malas).
2. *Bingung kenapa ada manusia dipanggil Tuhan Yesus (saat Pakaryan dan saat matur)*
Memang betul 1000%, jika ada warga baru yang ikut persekutuan harus didasari dulu (oleh imam yaitu pak Edy saat ini) mengenai apa itu bahasa Roh, dan diberitahu kalau nanti saat ibadah Tuhan Yesus berkenan memakai seseorang untuk hadir menyapa kita dll. Tapi kalau dulu saya tidak ada yang mendasari sama sekali, pacar hanya sekedar mengajak saja gak jelasin apa-apa, hehe, Jadinya komplit ya sudah tidak bisa bahasanya + kebingungan bergumul sendiri ini kok ada manusia disebut-sebut Tuhan Yesus, hampir-hampir galau, hampir-hampir mau berhenti saja ogah ikut persekutuan doa
3. *Dimusuhi teman-teman sekost karena ikut persekutuan doanya mba Maya* (adeknya mba Nita Handoyo Klampok)
Tempat kost saya dulu ada 2 rumah dempetan, ibu kosnya sama, ibu kost tinggal disebelah + beberapa anak-anak dari Flores, lalu yang ditempat saya campuran dari berbagai kota di Jawa. Kami disitu terkenal dengan kost-kost an anak Kristen.
Ada 1 telpon rumah yang difungsikan untuk 2 rumah kost, dan diantara 2 rumah dibolongi berbentuk persegi sekitar 45cmx45cm untuk tempat telponnya (telpon dipakai bersama-sama). Singkat cerita setiap pulang ibadah saya selalu dikunciin pintu sama teman-teman,.Padahal sebelumnya saya sudah ijin kalau keluar karena mau kebaktian. Tapi mereka tetap gak suka karena mereka menganggap persekutuan doa yang saya ikuti persekutuan doa sesat, Jadi setiap pulang ibadah, saya masuk kost lewat rumah sebelah yang isinya anak-anak Flores, mereka selalu siap membukakan saya pintu, lalu saya lewat lubang tempat telpon tadi yang ukurannya 45x45cm untuk masuk ke kost saya, begitu seterusnya setiap pulang ibadah.
Sampai suatu saat mereka berkumpul diruang TV bersama ibu kost, saya baru datang pulang dari ibadah, ceritanya terus saya dipanggil, dan disitu saya disidang ditanya-tanya sama mereka gini salah satu pertanyaannya
"Etha kamu ikut persekutuan doanya Maya ya?" Ya saya jawab iya, langsung disitu saya disidang, ditanya-tanya, Sampek saya ditunjuk-tunjuk dibilang ikut persekutuan doa jaelangkung, sesat dan macam- macam bla..bla...bla....
Tapi saya hanya diam saja, tidak protes karena saya juga saat itu sebenarnya masih bingung.
Singkat cerita karena tidak betah diperlakukan tidak baik akhirnya saya pindah kost.
Peristiwa yang tidak akan ku lupakan seumur hidup dimana dulu stiap Selasa dan Sabtu, saya srlalu bisa melewati lubang itu hehe
Nah, Awal mula saya betul-betul tertarik waktu ikut ibadah ke Surabaya, mungkin ada saudara-saudara yang ingat disitu ada peristiwa klo tidak salah saat ayahnya mas Deny yang disuruh Tuhan baca firman, tapi bacanya salah-salah, karena tidak pakai kacamatanya, Sampek Tuhan bilang *"jowo gak jowo, Ambon gak Ambon"* akh panjang critanya....
Lalu banyak sekali hal-hal yang terus terang saya juga meneliti setiap firman yang disampaikan Bapa.(oh iya betul dan baik firman-Nya, dalam hati saya berfikir gitu), dan banyak lagi hal-hal yang Tuhan tunjukkan untuk meyakinkan saya.
Sampai suatu saat pak Gunawan menyampaikan penglihatan saat doa cawisan bahwa Tuhan Yesus hadir menumpangkan tanganNya ke semua yang hadir, lha pada saat itu saya telat datang, saya berfikir waduh rugi rek aku gak diberkati Tuhan Yesus sendiri. Lha dari situ saya mulai lebih sregep, berusaha untuk datang tidak terlambat.
Sebenarnya sangat panjang perjalanan hidupku untuk bisa mengenal lebih Karya Roh di Persekutuan Doa. Itu sebabnya mengapa saya ambil ayat nats nya di Filipi 3:7-8 , karena memang semua hal-hal yang dulu kuanggap untung, sekarang malah kuanggap rugi besar karena ku sudah mengenal betapa kasih dan karyaNya luar biasa.
Jika dulu aku sangat-sangat tidak respon akan Karya Roh yang hadir, sengaja ditelat-telatin datang ibadah karena males-malesan, tidur saat ibadah,mungkin kalau jaman dulu aku punya HP mungkin lebih memilih main HP an terus daripada dengarkan firman, akh rugi bener.Padahal kita tidak tahu, belum tentu Tuhan Yesus berkenan berkarya terus dalam Karya Roh di persekutuan doa
Jujur, sekarang saat Pakaryan, sampek saya ngempet nahan pipis(maaf) gak ke kamar mandi supaya tidak ketinggalan setiap firman yang disampaikan Bapa.
Pesanku buat saudara-saudaraku yang baru ikut persekutuan doa, terus tekun, tidak mungkin 1 atau 2 kali saja datang bisa tumbuh iman percayanya, karena saya sudah mengalami, teruslah tekun datang ibadah, karena iman kita akan timbul dari setiap kita mendengarkan firmanNya
Roma 10:17 (TB) Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Terpujilah Tuhan Yesus. Amin
*PD Autopia Malang*
25032017
EthaZakaria
#MaafKalauTerlaluPanjang
#TuhanYesus Memberkati
Komentar
Posting Komentar