1399 Rensi : Mengejar Kekekalan

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Damai Sejahtera Allah dalam Kristus menyertai kita semua.
Renungan siang hari ini dengan topik:

*MENGEJAR KEKEKALAN..*

Dasar firmannya dari:

*1 Korintus 15:50* (TB)
Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa *daging dan darah TIDAK MENDAPAT BAGIAN dalam Kerajaan Allah* dan bahwa *yang binasa TIDAK MENDAPAT BAGIAN dalam apa yang tidak binasa.*

Kelak, entah kapan,  ketika kita dipanggil menghadapNya,  ayat-ayat di 1 Kor 15 ini memberi gambaran yang jelas dan mantap kepada kita, bahwa tubuh daging jasmani ini akan hancur, tidak akan dapat bertahan selamanya,  tapi akan kembali ke tempat dari mana ia berasal,  yaitu debu tanah, dimakan ulat dan cacing,  dikremasipun juga menjadi abu, dibuang ke laut dan lenyap.
Kitab Ayub mencatat..

*Ayub 14:7* (TB)
*Karena bagi pohon masih ada harapan: apabila ditebang, ia bertunas kembali, dan tunasnya tidak berhenti tumbuh.*

*Ayub 14:10-12* (TB)
*Tetapi bila manusia mati, maka tidak berdayalah ia, bila orang binasa, di manakah ia?*
*Seperti air menguap dari dalam tasik, dan sungai surut dan menjadi kering,*
*demikian juga manusia berbaring dan tidak bangkit lagi, sampai langit hilang lenyap, mereka tidak terjaga, dan tidak bangun dari tidurnya.*

Daging  ini pastilah hancur, karena dia berasal dari tanah. Tetapi, roh kita bersifat kekal adanya.
Karena roh kita berasal dari Allah.

*Kejadian 2:7* (TB)
*ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan MENGHEMBUSKAN NAFAS HIDUP ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang HIDUP.*

Sekali manusia dilahirkan, roh yang ada didalamnya, akan hidup selamanya.  Manusia batiniah tak dapat mati, hidup kekal selama-lamanya.  Kelak, manusia batiniah inilah yang akan menghadap tahta pengadilanNya. Akan menerima mahkota kehidupan, atau dilempar ke dalam kengerian kekal.
Berapa lama manusia daging ini akan hidup?  Kata Mazmur 90, masa hidup manusia 70 tahun,  atau kalau kuat 80 tahun, bahkan ada yang bisa mencapai 90 tahun.  Pada usia-usia seperti itu, tubuh daging akan semakin melemah.  Ada kata dalam bahasa Jawa,  orang semakin tua akan mengalami *ponco sudo*, lima kemunduran,  kemunduran panca indra yang pasti akan dialami oleh manusia lanjut usia.
Tetapi, manusia roh kita tak akan terpengaruh.Karena roh tak berbatas waktu, bersifat kekal adanya, karena roh itu berasal dari Allah,  Sang Peniup Nafas Kehidupan,  seperti dalam Kejadian 2:7 di atas.
Allah kekal,demikian pula roh yang diberikannya kepada kita.
Kalau begitu, hidup kita yang hanya puluhan tahun ini,  dibanding dengan kekekalan yang tak terbatas, tidak ada apa-apanya.
Rugi, bila kita mengejar hal-hal yang nampak yang pasti akan lenyap dalam kurun waktu yang singkat, dan melepaskan hal-hal rohani yang akan menyertai kita kelak dalam masa kekekalan.

Saudaraku,  perkataan Paulus ini benar adanya..
*1 Timotius 4:8-9* (TB)
Latihan badani terbatas gunanya, tetapi IBADAH itu BERGUNA DALAM SEGALA HAL, karena mengandung janji, baik untuk *hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang._*
*PERKATAAN INI BENAR DAN PATUT DITERIMA SEPENUHNYA.*

Hidup yang akan datang inilah seharusnya yang kita kejar. Visi Paulus begitu jelas, Dia memandang jauh ke depan, bahwa kebangkitan manusia batiniahnya lah yang jauh lebih penting dari segala hal-hal duniawi yang dijalani hanya sekian tahun saja.

Bagaimana dengan kita?

Selamat siang, tetap semangat beribadah..!
Tuhan Yesus memberkati, amin.

*PD AUTOPIA Malang*
28022018
hasannysantoso

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR