1381 Rensi: Persepuluhan
Shalom Aleichem b'shem Yeshua ha Mashiach.
Renungan siang ini diambil dari:
*Kejadian 28:20-22 (TB)* Lalu bernazarlah Yakub: "Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai, sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku. Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."
Dengan judul:
*Persepuluhan*
Sepanjang yang kami tahu, persepuluhan pertama diberikan oleh Abram kepada Imam Melkisedek (Raja Salem-Raja Damai Sejahtera-tidak berbapak dan tidak beribu, imam kekal hingga selama-lamanya) setelah Abram menang berperang.
Kemudian kata "persepuluhan" kedua muncul pada kisah Yakub saat tiba di daerah yang dia sebut "gerbang sorga" yakni Betel.
Kisah mengenai "persepuluhan" berlanjut terus hingga jaman Nabi Maleakhi dan Rasul Paulus kepada jemaat di Ibrani mengenai persepuluhan.
Dalam ibadah persekutuan doa, sebelum kami sempat bekerja dan memulai karier almarhumah Bu Endang selalu mengingatkan 1 hal yakni mengenai persepuluhan.
Kami ingat baik-baik dan berusaha melakukan semampunya meski (masih ada naik-turun) tapi 10% dari apa yang kami dapat *bukan* jatah untuk kami nikmati tapi *titipan* Allah untuk orang lain terutama kepentingan pelayanan gereja atau persekutuan doa.
Allah sendiri sebenarnya tidak butuh kekayaan materi atau uang kita karena milik-Nya lah segala-galanya yang tak terbatas ini. Namun, dengan menerapkan persepuluhan akan terjadi keseimbangan agar pelayanan gereja dapat berjalan dengan baik.
Renungan mengenai harta duniawi atau uang agaknya ganjil. Masalah rohani kok menyangkut-pautkan harta duniawi. Tapi jangan lupa harta kekayaan yang kita miliki harus bisa menjadi alat kemuliaan Allah yang salah satu bentuknya melalui *persepuluhan*.
Jangan sampai kita menipu Allah hanya karena 10% dari penghasilan kita lebih penting dari kepentingan Allah.
*Maleakhi 3:8-10 (TB)* Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa! Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
Bahkan ada saudara yang sempat bertanya, bagaimana bila 10% dari pendapatan sudah diberikan kepada sesama yang membutuhkan, apakah masih perlu melakukan persepuluhan kepada gereja atau persekutuan doa?
Dan jawaban yang diberikan adalah "Ya, masih harus tetap persepuluhan kepada gereja atau PD". Hal ini karena urusannya berbeda. Persepuluhan yang kita berikan kepada gereja atau PD untuk urusan pelayanan gereja. Persepuluhan itu jatah Allah dan bukan jatah saudara-saudari.
Berikanlah apa yang sesuai teladan Abraham, Yakub hingga Paulus.
Percayalah TUHAN Yesus Gembala yang Baik: "aku takkan kekurangan"
*Mazmur 23*
TUHAN Yesus memberkati.
Amin.
*PD Autopia Malang*
19022018
Andrias Tri Susanto
Renungan siang ini diambil dari:
*Kejadian 28:20-22 (TB)* Lalu bernazarlah Yakub: "Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai, sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku. Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."
Dengan judul:
*Persepuluhan*
Sepanjang yang kami tahu, persepuluhan pertama diberikan oleh Abram kepada Imam Melkisedek (Raja Salem-Raja Damai Sejahtera-tidak berbapak dan tidak beribu, imam kekal hingga selama-lamanya) setelah Abram menang berperang.
Kemudian kata "persepuluhan" kedua muncul pada kisah Yakub saat tiba di daerah yang dia sebut "gerbang sorga" yakni Betel.
Kisah mengenai "persepuluhan" berlanjut terus hingga jaman Nabi Maleakhi dan Rasul Paulus kepada jemaat di Ibrani mengenai persepuluhan.
Dalam ibadah persekutuan doa, sebelum kami sempat bekerja dan memulai karier almarhumah Bu Endang selalu mengingatkan 1 hal yakni mengenai persepuluhan.
Kami ingat baik-baik dan berusaha melakukan semampunya meski (masih ada naik-turun) tapi 10% dari apa yang kami dapat *bukan* jatah untuk kami nikmati tapi *titipan* Allah untuk orang lain terutama kepentingan pelayanan gereja atau persekutuan doa.
Allah sendiri sebenarnya tidak butuh kekayaan materi atau uang kita karena milik-Nya lah segala-galanya yang tak terbatas ini. Namun, dengan menerapkan persepuluhan akan terjadi keseimbangan agar pelayanan gereja dapat berjalan dengan baik.
Renungan mengenai harta duniawi atau uang agaknya ganjil. Masalah rohani kok menyangkut-pautkan harta duniawi. Tapi jangan lupa harta kekayaan yang kita miliki harus bisa menjadi alat kemuliaan Allah yang salah satu bentuknya melalui *persepuluhan*.
Jangan sampai kita menipu Allah hanya karena 10% dari penghasilan kita lebih penting dari kepentingan Allah.
*Maleakhi 3:8-10 (TB)* Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa! Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
Bahkan ada saudara yang sempat bertanya, bagaimana bila 10% dari pendapatan sudah diberikan kepada sesama yang membutuhkan, apakah masih perlu melakukan persepuluhan kepada gereja atau persekutuan doa?
Dan jawaban yang diberikan adalah "Ya, masih harus tetap persepuluhan kepada gereja atau PD". Hal ini karena urusannya berbeda. Persepuluhan yang kita berikan kepada gereja atau PD untuk urusan pelayanan gereja. Persepuluhan itu jatah Allah dan bukan jatah saudara-saudari.
Berikanlah apa yang sesuai teladan Abraham, Yakub hingga Paulus.
Percayalah TUHAN Yesus Gembala yang Baik: "aku takkan kekurangan"
*Mazmur 23*
TUHAN Yesus memberkati.
Amin.
*PD Autopia Malang*
19022018
Andrias Tri Susanto
Komentar
Posting Komentar