1395 Rensi : Patokan Hidup Orang Percaya
Damai Sejahtera ALLAH, di dalam KRISTUS YESUS, menyertai saudara sekalian.
Renungan siang ini bertemakan:
*Patokan Hidup Orang Percaya*
Dasar firmannya dari
📖 *Galatia 6:15-16*
Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi *menjadi ciptaan baru,* itulah yang ada artinya.
Dan semua orang, yang memberi dirinya *dipimpin oleh patokan ini,* turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat atas mereka dan atas Israel milik Allah.
Mengapa rasul Paulus tidak memperhitungkan sunat? Karena sunat telah dijadikan tidak lebih daripada upacara lahiriah supaya mereka tidak dianiaya karena salib Kristus.
Tapi Paulus menegaskan yang benar-benar berarti, adalah *hidup baru yang diperoleh dalam KRISTUS YESUS.* Ini menghasilkan sebuah ciptaan baru.
Kata *"baru"* menunjuk kepada keunggulan terhadap yang lama.
🔹 Patokan hidup kita sebagai orang percaya bukanlah berfokus kepada masalah yang tampak secara lahiriah dari kegiatan ibadah-ibadah kita, melainkan *"menjadi apa, bagaimana dan seperti apa kita"* didalam keputusan kita untuk hidup beribadah kepada TUHAN YESUS.
*"Manusia Baru"* atau ciptaan yang baru adalah hal yang terpenting, itu adalah standar atau patokan hidup kita. Memiliki integritas didalam menjalankan atau *hidup didalam* manusia yang baru tersebut adalah masalah yang utama didalam kehidupan ibadah kita kepada ALLAH.
🔹 Dan ketika kita memegang patokan ini maka kita akan menerima:
1⃣ *Damai Sejahtera*
Kata damai sejahtera dalam bahasa aslinya adalah *"eirene"* definisinya adalah ketenangan jiwa karena terjaminnya keselamatan dari KRISTUS dan diberi keberanian oleh ALLAH untuk menghadapi banyak hal dari tantangan duniawi.
2⃣ *Rahmat*
Kata rahmat dalam bahasa aslinya adalah *"eleos"* definisinya adalah kasih dan belas kasihan yang ditunjukan dengan kerinduan untuk memberikan pertolongan.
🔶 *Penerapannya:*
Jadi saudara-saudaraku peganglah patokan ini, jangan lagi melihat tata cara ibadah saudara-saudara kita yang lain; apakah mereka mau beribadah dengan gaya bule, gaya israel, gaya arabian, gaya tradisionalis, dan gaya dalam bentuk apapun, karena yang terpenting bagaimana sikap hati, iman dan kesungguhan kita beribadah, itulah yang Allah kehendaki.
Jika niat, kerinduan dan iman kita miliki dalam ibadah, maka anda akan dipenuhi damai sejahtera dan rahmat dalam menjalani hidup ibadah anda bersama dengan ALLAH.
TUHAN YESUS memberkati,amin.
*PD Imanuel Jakarta*
26022018
Roberto Mogot
Renungan siang ini bertemakan:
*Patokan Hidup Orang Percaya*
Dasar firmannya dari
📖 *Galatia 6:15-16*
Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi *menjadi ciptaan baru,* itulah yang ada artinya.
Dan semua orang, yang memberi dirinya *dipimpin oleh patokan ini,* turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat atas mereka dan atas Israel milik Allah.
Mengapa rasul Paulus tidak memperhitungkan sunat? Karena sunat telah dijadikan tidak lebih daripada upacara lahiriah supaya mereka tidak dianiaya karena salib Kristus.
Tapi Paulus menegaskan yang benar-benar berarti, adalah *hidup baru yang diperoleh dalam KRISTUS YESUS.* Ini menghasilkan sebuah ciptaan baru.
Kata *"baru"* menunjuk kepada keunggulan terhadap yang lama.
🔹 Patokan hidup kita sebagai orang percaya bukanlah berfokus kepada masalah yang tampak secara lahiriah dari kegiatan ibadah-ibadah kita, melainkan *"menjadi apa, bagaimana dan seperti apa kita"* didalam keputusan kita untuk hidup beribadah kepada TUHAN YESUS.
*"Manusia Baru"* atau ciptaan yang baru adalah hal yang terpenting, itu adalah standar atau patokan hidup kita. Memiliki integritas didalam menjalankan atau *hidup didalam* manusia yang baru tersebut adalah masalah yang utama didalam kehidupan ibadah kita kepada ALLAH.
🔹 Dan ketika kita memegang patokan ini maka kita akan menerima:
1⃣ *Damai Sejahtera*
Kata damai sejahtera dalam bahasa aslinya adalah *"eirene"* definisinya adalah ketenangan jiwa karena terjaminnya keselamatan dari KRISTUS dan diberi keberanian oleh ALLAH untuk menghadapi banyak hal dari tantangan duniawi.
2⃣ *Rahmat*
Kata rahmat dalam bahasa aslinya adalah *"eleos"* definisinya adalah kasih dan belas kasihan yang ditunjukan dengan kerinduan untuk memberikan pertolongan.
🔶 *Penerapannya:*
Jadi saudara-saudaraku peganglah patokan ini, jangan lagi melihat tata cara ibadah saudara-saudara kita yang lain; apakah mereka mau beribadah dengan gaya bule, gaya israel, gaya arabian, gaya tradisionalis, dan gaya dalam bentuk apapun, karena yang terpenting bagaimana sikap hati, iman dan kesungguhan kita beribadah, itulah yang Allah kehendaki.
Jika niat, kerinduan dan iman kita miliki dalam ibadah, maka anda akan dipenuhi damai sejahtera dan rahmat dalam menjalani hidup ibadah anda bersama dengan ALLAH.
TUHAN YESUS memberkati,amin.
*PD Imanuel Jakarta*
26022018
Roberto Mogot
Komentar
Posting Komentar