1379 Rensi : Bukan Dengan Hikmat Perkataan!
Kasih karunia dan Damai Sejahtera dari ALLAH, BAPA kita, dan dari TUHAN YESUS KRISTUS menyertai kamu.
Renungan siang ini dengan tema:
*Bukan Dengan Hikmat Perkataan!*
๐ *1 Korintus 4:20*
Sebab Kerajaan Allah *bukan terdiri dari perkataan,* tetapi dari kuasa.
Sebelum kita membahas lebih lanjut, mari kita bahas ini mulai dari pasal 1, supaya jangan ada yang mengatakan bahwa penulis rensi hanya mencomot-comot ayat.
๐น Di pasal *1* ada *perpecahan* di antara jemaat Korintus (perihal baptisan). Ada yang mengatakan bahwa mereka berasal dari golongan A, golongan B, golongan C dan golongan D.
*(1 Korintus 1:12)*
Oleh karena itu, Paulus mengingatkan mereka di ayat *17a* bahwa KRISTUS mengutus dirinya untuk memberitakan Injil:
Sebab Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis, tetapi *untuk memberitakan Injil;*
Dan caranya adalah *(17b):*
*dan itu pun bukan dengan hikmat perkataan,* supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia.
Bagian terakhir pasal ini *(26-28)* Paulus mengajak kita (saudara dan saya) untuk *mengingat* bagaimana keadaan kita dahulu.
Ini *sangat penting* saudaraku! Kenapa? Supaya kita *sadar diri.*
*Ingat saja,* saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: *menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang.*
(26)Tetapi apa *yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat,* dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,
(27)dan apa *yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah,* bahkan apa *yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti,*(28)
Tujuannya untuk apa!?
1 Korintus 1:29 *supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah.*
๐น Diawal pasal 2 Paulus mengatakan:
1 Korintus 2:1 Demikianlah pula, ketika aku datang kepadamu, saudara-saudara, *aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan* kesaksian Allah kepada kamu.
1 Korintus 2:4 Baik perkataanku maupun pemberitaanku *tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan,* tetapi dengan *keyakinan akan kekuatan Roh,*
Tujuannya apa!?
1 Korintus 2:5 *supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.*
๐น Dalam pasal *3* ayat 1 Paulus menegaskan:
*Ketidakdewasaan* mereka membuat Paulus tidak dapat memberikan makanan keras kepada mereka ketika berkunjung untuk pertama kali.
Kata *duniawi* disini secara harfiah berarti dibuat dari daging, sama dengan ungkapan di dalam daging.
Di balik kata duniawi ini terdapat pengertian *lemah* (Matius 26:41), sebagaimana diperkuat dengan istilah yang *belum dewasa.* Ketika Paulus berkunjung ke sana untuk pertama kalinya, orang-orang Korintus masih lemah, karena mereka baru saja menjadi orang percaya. Sang rasul tidak menyalahkan orang-orang yang dalam kondisi demikian.
(Ay 2) Sebuah tuduhan serius tentang ketidakmatangan rohani dilancarkan dalam kalimat *dan sekarangpun kamu belum dapat menerimanya* (dalam bahasa Yunani ini adalah ungkapan yang sangat keras).
Alasannya adalah: *Karena mereka masih manusia duniawi.* (ay 3a)
Di balik kata ini (duniawi) terdapat pengertian sifat *bandel,* dan Paulus menyalahkan orang-orang yang dalam kondisi ini.
Kelemahan yang terus-menerus menghasilkan sifat bandel. *Menolak* untuk menerima susu dari Firman ALLAH dan *mencegah* orang untuk menerima daging dari Firman ALLAH.
๐น Paulus memberikan argumen-argumen agar jemaat Korintus mengerti *alasan tegurannya.*
Kembali ke ayat nas kita, di sini Paulus menggunakan metafora lain untuk tujuan yang sama *(menegor/ay 14).*
Sebagai rasul yang meletakkan *dasar* berdirinya jemaat Korintus, Paulus menyapa mereka sebagai anak-anaknya, dan dia adalah bapak mereka *(ay 17).*
Relasi *"bapak-anak"* yang khas ini tidak dipunyai oleh para pengajar lain yang kemudian melayani di Korintus.
Ayat 15: Sebab sekalipun kamu *mempunyai beribu-ribu pendidik* dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena *akulah* yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu.
Atas dasar otoritas dan relasinya sebagai bapak, Paulus memberikan *teguran, himbauan, nasihat, dan peringatan pendisiplinan* kepada mereka.
Namun, otoritas Paulus bukanlah otoritas yang *paternalistis dan menindas.* Paulus bertindak berdasarkan dua motivasi.
1⃣ Pertama, himbauan, teguran, dan ancaman pendisiplinan Paulus didasarkan pada *kasihnya* sebagai bapak mereka (ay 14).
2⃣ Kedua, Paulus semata bersandar pada *kuasa ROH* yang bekerja dalam *ketaatannya* kepada ALLAH.
❗ Itulah sebabnya Paulus memastikan rencana kedatangannya ke Korintus untuk bertemu dengan orang-orang *"sombong"* yang bermegah pada pengajaran hikmat yang "rohani" tetapi sebenarnya duniawi (ay 19).
Pada saat Paulus datang, ALLAH sendiri yang akan menyingkapkan *kepalsuan kuasa kata-kata hikmat mereka.*
Kasih yang murni dan kuasa yang mendayakan kehidupan Kristen menjadi sebuah kesaksian, itulah ciri sejati kehidupan *manusia rohani.* Kedaulatan ALLAH sebagai raja atas hidup hanya nyata di dalam hidup Kristen yang *taat* dan *tidak meninggikan diri.*
๐ถ *Kesimpulannya:*
Kerohanian bukanlah sertifikat yang mengangkat seseorang menjadi penilai kerohanian orang lain. Jadilah manusia rohani sejati dengan hidup yang penuh *kasih dan berkuasa.*
โน 1 Korintus 2:13 (BIMK) Sebab itu, bila kami menjelaskan hal-hal mengenai Allah kepada orang-orang yang mempunyai Roh Allah, kami *tidak mengemukakannya menurut kebijaksanaan manusia,* melainkan menurut ajaran Roh Allah.
1 Korintus 2:14 (TB) Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, *karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya,* sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani._
Apakah hikmat ALLAH itu?
1 Korintus 1:24 tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, *Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.*
Jika anda melayani hanya dengan tata bahasa yang dinilai "berhikmat" oleh dunia, tetapi tanpa *KRISTUS* sebagai inti beritanya, tidak ada *kuasa.* Artinya, tidak akan memberi atau membawa perubahan. Tidak ada dampak!
Sebuah tantangan mengakhiri bagian ini.
1 Korintus 4:21 *Apakah yang kamu kehendaki? Haruskah aku datang kepadamu dengan cambuk atau dengan kasih dan dengan hati yang lemah lembut?*
Apakah kita memilih cambuk disiplin ataukah kasih dan ... hati yang lemah lembut hasil dari pemulihan persekutuan? Jawabannya ada di tangan kita.
*Cambuk* menunjukkan nada disiplin yang mendominasi bagian berikutnya dari surat ini.
TUHAN YESUS memberkati amin๐
*PD Imanuel Jakarta*
18022018
Roberto Mogot
Renungan siang ini dengan tema:
*Bukan Dengan Hikmat Perkataan!*
๐ *1 Korintus 4:20*
Sebab Kerajaan Allah *bukan terdiri dari perkataan,* tetapi dari kuasa.
Sebelum kita membahas lebih lanjut, mari kita bahas ini mulai dari pasal 1, supaya jangan ada yang mengatakan bahwa penulis rensi hanya mencomot-comot ayat.
๐น Di pasal *1* ada *perpecahan* di antara jemaat Korintus (perihal baptisan). Ada yang mengatakan bahwa mereka berasal dari golongan A, golongan B, golongan C dan golongan D.
*(1 Korintus 1:12)*
Oleh karena itu, Paulus mengingatkan mereka di ayat *17a* bahwa KRISTUS mengutus dirinya untuk memberitakan Injil:
Sebab Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis, tetapi *untuk memberitakan Injil;*
Dan caranya adalah *(17b):*
*dan itu pun bukan dengan hikmat perkataan,* supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia.
Bagian terakhir pasal ini *(26-28)* Paulus mengajak kita (saudara dan saya) untuk *mengingat* bagaimana keadaan kita dahulu.
Ini *sangat penting* saudaraku! Kenapa? Supaya kita *sadar diri.*
*Ingat saja,* saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: *menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang.*
(26)Tetapi apa *yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat,* dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,
(27)dan apa *yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah,* bahkan apa *yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti,*(28)
Tujuannya untuk apa!?
1 Korintus 1:29 *supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah.*
๐น Diawal pasal 2 Paulus mengatakan:
1 Korintus 2:1 Demikianlah pula, ketika aku datang kepadamu, saudara-saudara, *aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan* kesaksian Allah kepada kamu.
1 Korintus 2:4 Baik perkataanku maupun pemberitaanku *tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan,* tetapi dengan *keyakinan akan kekuatan Roh,*
Tujuannya apa!?
1 Korintus 2:5 *supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.*
๐น Dalam pasal *3* ayat 1 Paulus menegaskan:
*Ketidakdewasaan* mereka membuat Paulus tidak dapat memberikan makanan keras kepada mereka ketika berkunjung untuk pertama kali.
Kata *duniawi* disini secara harfiah berarti dibuat dari daging, sama dengan ungkapan di dalam daging.
Di balik kata duniawi ini terdapat pengertian *lemah* (Matius 26:41), sebagaimana diperkuat dengan istilah yang *belum dewasa.* Ketika Paulus berkunjung ke sana untuk pertama kalinya, orang-orang Korintus masih lemah, karena mereka baru saja menjadi orang percaya. Sang rasul tidak menyalahkan orang-orang yang dalam kondisi demikian.
(Ay 2) Sebuah tuduhan serius tentang ketidakmatangan rohani dilancarkan dalam kalimat *dan sekarangpun kamu belum dapat menerimanya* (dalam bahasa Yunani ini adalah ungkapan yang sangat keras).
Alasannya adalah: *Karena mereka masih manusia duniawi.* (ay 3a)
Di balik kata ini (duniawi) terdapat pengertian sifat *bandel,* dan Paulus menyalahkan orang-orang yang dalam kondisi ini.
Kelemahan yang terus-menerus menghasilkan sifat bandel. *Menolak* untuk menerima susu dari Firman ALLAH dan *mencegah* orang untuk menerima daging dari Firman ALLAH.
๐น Paulus memberikan argumen-argumen agar jemaat Korintus mengerti *alasan tegurannya.*
Kembali ke ayat nas kita, di sini Paulus menggunakan metafora lain untuk tujuan yang sama *(menegor/ay 14).*
Sebagai rasul yang meletakkan *dasar* berdirinya jemaat Korintus, Paulus menyapa mereka sebagai anak-anaknya, dan dia adalah bapak mereka *(ay 17).*
Relasi *"bapak-anak"* yang khas ini tidak dipunyai oleh para pengajar lain yang kemudian melayani di Korintus.
Ayat 15: Sebab sekalipun kamu *mempunyai beribu-ribu pendidik* dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena *akulah* yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu.
Atas dasar otoritas dan relasinya sebagai bapak, Paulus memberikan *teguran, himbauan, nasihat, dan peringatan pendisiplinan* kepada mereka.
Namun, otoritas Paulus bukanlah otoritas yang *paternalistis dan menindas.* Paulus bertindak berdasarkan dua motivasi.
1⃣ Pertama, himbauan, teguran, dan ancaman pendisiplinan Paulus didasarkan pada *kasihnya* sebagai bapak mereka (ay 14).
2⃣ Kedua, Paulus semata bersandar pada *kuasa ROH* yang bekerja dalam *ketaatannya* kepada ALLAH.
❗ Itulah sebabnya Paulus memastikan rencana kedatangannya ke Korintus untuk bertemu dengan orang-orang *"sombong"* yang bermegah pada pengajaran hikmat yang "rohani" tetapi sebenarnya duniawi (ay 19).
Pada saat Paulus datang, ALLAH sendiri yang akan menyingkapkan *kepalsuan kuasa kata-kata hikmat mereka.*
Kasih yang murni dan kuasa yang mendayakan kehidupan Kristen menjadi sebuah kesaksian, itulah ciri sejati kehidupan *manusia rohani.* Kedaulatan ALLAH sebagai raja atas hidup hanya nyata di dalam hidup Kristen yang *taat* dan *tidak meninggikan diri.*
๐ถ *Kesimpulannya:*
Kerohanian bukanlah sertifikat yang mengangkat seseorang menjadi penilai kerohanian orang lain. Jadilah manusia rohani sejati dengan hidup yang penuh *kasih dan berkuasa.*
โน 1 Korintus 2:13 (BIMK) Sebab itu, bila kami menjelaskan hal-hal mengenai Allah kepada orang-orang yang mempunyai Roh Allah, kami *tidak mengemukakannya menurut kebijaksanaan manusia,* melainkan menurut ajaran Roh Allah.
1 Korintus 2:14 (TB) Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, *karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya,* sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani._
Apakah hikmat ALLAH itu?
1 Korintus 1:24 tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, *Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.*
Jika anda melayani hanya dengan tata bahasa yang dinilai "berhikmat" oleh dunia, tetapi tanpa *KRISTUS* sebagai inti beritanya, tidak ada *kuasa.* Artinya, tidak akan memberi atau membawa perubahan. Tidak ada dampak!
Sebuah tantangan mengakhiri bagian ini.
1 Korintus 4:21 *Apakah yang kamu kehendaki? Haruskah aku datang kepadamu dengan cambuk atau dengan kasih dan dengan hati yang lemah lembut?*
Apakah kita memilih cambuk disiplin ataukah kasih dan ... hati yang lemah lembut hasil dari pemulihan persekutuan? Jawabannya ada di tangan kita.
*Cambuk* menunjukkan nada disiplin yang mendominasi bagian berikutnya dari surat ini.
TUHAN YESUS memberkati amin๐
*PD Imanuel Jakarta*
18022018
Roberto Mogot
Komentar
Posting Komentar