1355 Rensi : Agar Kita Merendahkan Diri
Shalom Aleichem b'shem Yeshua ha Mashiach.
Renungan siang ini diambil dari:
*Yesaya 29: 1-8*
Yerusalem terkepung tetapi diselamatkan
Dengan judul:
*Agar Kita Merendahkan Diri*
Tidak banyak yang kami tahu tentang Ariel, kota di Yerusalem tempat Daud berkemah atau singgah. Namun, yang jelas penduduk kota itu dinilai tinggi hati oleh Allah Bapa. Kemudian Allah berfirman akan mengepung kota itu sampai mereka melembutkan hati para penduduk kota itu dan sampai mereka *merendahkan diri* ,karena kesombongan mereka.
Kita renungkan betapa Allah sangat membenci manusia yang TINGGI HATI; sehingga sampai menunjukkan kepada mereka kumpulan manusia lain sebagai lawan mereka yang mampu mengepung, mengintai dan membinasakan mereka.
Dalam kejadian di kota Ariel, TUHAN Allah menunjukkan kepada para penduduk yang sombong dan pongah itu , kedahsyatan Nya yang luar biasa dalam wujud *guntur, gempa, suara hebat, puting beliung, badai dan nyala api*.
Para musuh pun lenyap seperti abu halus. Lenyap!
Lihatlah betapa kuasa Nya TUHAN Allah kita yang sangat membenci kesombongan manusia.
Mari kita belajar jangan sampai menunggu kemarahan Allah menunjukkan kuasa kedahsyatan Nya baru kita *merendahkan diri*. Senyampang masih ada kesempatan mari bersekutu dalam Gunung Sion Nya yang kudus; yang aman dalam perlindungan kuat kuasa Nya.
TUHAN Yesus memberkati.
Amin.
*PD Autopia Malang*
Andrias Tri Susanto
Renungan siang ini diambil dari:
*Yesaya 29: 1-8*
Yerusalem terkepung tetapi diselamatkan
Dengan judul:
*Agar Kita Merendahkan Diri*
Tidak banyak yang kami tahu tentang Ariel, kota di Yerusalem tempat Daud berkemah atau singgah. Namun, yang jelas penduduk kota itu dinilai tinggi hati oleh Allah Bapa. Kemudian Allah berfirman akan mengepung kota itu sampai mereka melembutkan hati para penduduk kota itu dan sampai mereka *merendahkan diri* ,karena kesombongan mereka.
Kita renungkan betapa Allah sangat membenci manusia yang TINGGI HATI; sehingga sampai menunjukkan kepada mereka kumpulan manusia lain sebagai lawan mereka yang mampu mengepung, mengintai dan membinasakan mereka.
Dalam kejadian di kota Ariel, TUHAN Allah menunjukkan kepada para penduduk yang sombong dan pongah itu , kedahsyatan Nya yang luar biasa dalam wujud *guntur, gempa, suara hebat, puting beliung, badai dan nyala api*.
Para musuh pun lenyap seperti abu halus. Lenyap!
Lihatlah betapa kuasa Nya TUHAN Allah kita yang sangat membenci kesombongan manusia.
Mari kita belajar jangan sampai menunggu kemarahan Allah menunjukkan kuasa kedahsyatan Nya baru kita *merendahkan diri*. Senyampang masih ada kesempatan mari bersekutu dalam Gunung Sion Nya yang kudus; yang aman dalam perlindungan kuat kuasa Nya.
TUHAN Yesus memberkati.
Amin.
*PD Autopia Malang*
Andrias Tri Susanto
Komentar
Posting Komentar