1378 Regi : Mengejar Harta Sorgawi
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Damai sejahtera Allah dalam Kristus menyertai kita, topik renungan pagi ini adalah:
*MENGEJAR HARTA SORGAWI*
Dasar firmannya dari:
*Pengkhotbah 2:10* (TB) *Aku tidak merintangi mataku* dari apa pun yang dikehendakinya, dan *aku tidak menahan hatiku* dari sukacita apa pun, sebab hatiku bersukacita karena segala jerih payahku. Itulah buah segala jerih payahku.
Ketika menulis kitab Pengkhotbah, Raja Salomo sudah pada tahun-tahun akhir hidupnya, segala sesuatu yang diinginkan manusia, terutama _laki-laki_, telah dirasakan dan didapatkan oleh Salomo.
Betapa telah terpikatnya Salomo oleh kesia-siaan dunia waktu itu. Dia mengumbar dengan bebas mata dan hatinya, dan malah merelakan hubungannya dengan Allah hancur demi mendapatkan kesenangan sesat lagipula hanya sesaat.
Pengkhotbah pasal 2 ini menjelaskan segala hal yang dilakukan Salomo.
Segala hal-hal duniawi yang kental dengan hawa nafsu sudah dilakukan dan dialami oleh Salomo.
Namun, sekalipun demikian, ternyata tidak ada damai sejahtera disana, bahkan kata Salomo hanya _kesia-siaan dan usaha menjaring angin_.
*(Pengkotbah 2:17)*.
Ternyata, tanpa campur tangan Allah, benar-benar segala sesuatu adalah sia-sia. Secara kasat mata pandangan duniawi, kehidupan Salomo adalah kemewahan yang sempurna, tetapi ternyata berkali-kali dalam kitab Pengkhotbah ini, ditemukan kalimat *"kesia-siaan dan usaha menjaring angin.. "*
Berarti sangat tepat dan benar yang dikatakan Tuhan Yesus di dalam
Yohanes 15:5
*Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak,* *SEBAB DI LUAR AKU KAMU TIDAK DAPAT BERBUAT APA-APA.*
Saudara terkasih, apa yang kita kejar di dunia ini? Semua kefanaan, semua hal-hal yang nampak oleh mata akan lenyap tak berbekas,kalau yang lenyap ini, yang kita kejar, kitapun akan ikut lenyap ditelannya.
Salomo adalah contoh nyata dalam hal ini. Kekayaan dan kemewahan yang sedemikian hebat, tak mampu mengisi kekosongan jiwanya. Ada ruang kosong dalam hati Salomo yang tak tergantikan oleh apapun, kecuali dia mengijinkan campur tangan Allah.
Mari belajar seperti Paulus, mengejar hal yang jauh lebih penting, yaitu keselamatan kekal..!
Menganggap bahwa panggilan sorgawi didalam Kristus jauh lebih mulia, sehingga hal-hal yang sebelumnya dimiliki oleh Paulus dianggapnya sebagai sampah..! *Filipi3:7-8*
Paulus menemukan Harta yang abadi, yang tak tergantikan oleh apapun dan upahnya adalah Mahkota Sorgawi. *2Timotius 4:7-8*
Ingat pujian dibawah ini
Harta dalam dunia tiada kekal
Dapat rusak dan layu
Tapi Harta yang Alkitab janjikan
Kekal selamanya..
Tinggal tetap dalam Tuhan Yesus
Tinggal tetap dalam percaya
Dan dengan kelengkapan
Supaya berkemenangan
Buat tinggal tetap selama-lamanya..
Selamat pagi, selamat beribadah, tetap semangat
Tuhan Yesus memberkati,amin.
*PD AUTOPIA Malang*
18022018
hasannysantoso
Damai sejahtera Allah dalam Kristus menyertai kita, topik renungan pagi ini adalah:
*MENGEJAR HARTA SORGAWI*
Dasar firmannya dari:
*Pengkhotbah 2:10* (TB) *Aku tidak merintangi mataku* dari apa pun yang dikehendakinya, dan *aku tidak menahan hatiku* dari sukacita apa pun, sebab hatiku bersukacita karena segala jerih payahku. Itulah buah segala jerih payahku.
Ketika menulis kitab Pengkhotbah, Raja Salomo sudah pada tahun-tahun akhir hidupnya, segala sesuatu yang diinginkan manusia, terutama _laki-laki_, telah dirasakan dan didapatkan oleh Salomo.
Betapa telah terpikatnya Salomo oleh kesia-siaan dunia waktu itu. Dia mengumbar dengan bebas mata dan hatinya, dan malah merelakan hubungannya dengan Allah hancur demi mendapatkan kesenangan sesat lagipula hanya sesaat.
Pengkhotbah pasal 2 ini menjelaskan segala hal yang dilakukan Salomo.
Segala hal-hal duniawi yang kental dengan hawa nafsu sudah dilakukan dan dialami oleh Salomo.
Namun, sekalipun demikian, ternyata tidak ada damai sejahtera disana, bahkan kata Salomo hanya _kesia-siaan dan usaha menjaring angin_.
*(Pengkotbah 2:17)*.
Ternyata, tanpa campur tangan Allah, benar-benar segala sesuatu adalah sia-sia. Secara kasat mata pandangan duniawi, kehidupan Salomo adalah kemewahan yang sempurna, tetapi ternyata berkali-kali dalam kitab Pengkhotbah ini, ditemukan kalimat *"kesia-siaan dan usaha menjaring angin.. "*
Berarti sangat tepat dan benar yang dikatakan Tuhan Yesus di dalam
Yohanes 15:5
*Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak,* *SEBAB DI LUAR AKU KAMU TIDAK DAPAT BERBUAT APA-APA.*
Saudara terkasih, apa yang kita kejar di dunia ini? Semua kefanaan, semua hal-hal yang nampak oleh mata akan lenyap tak berbekas,kalau yang lenyap ini, yang kita kejar, kitapun akan ikut lenyap ditelannya.
Salomo adalah contoh nyata dalam hal ini. Kekayaan dan kemewahan yang sedemikian hebat, tak mampu mengisi kekosongan jiwanya. Ada ruang kosong dalam hati Salomo yang tak tergantikan oleh apapun, kecuali dia mengijinkan campur tangan Allah.
Mari belajar seperti Paulus, mengejar hal yang jauh lebih penting, yaitu keselamatan kekal..!
Menganggap bahwa panggilan sorgawi didalam Kristus jauh lebih mulia, sehingga hal-hal yang sebelumnya dimiliki oleh Paulus dianggapnya sebagai sampah..! *Filipi3:7-8*
Paulus menemukan Harta yang abadi, yang tak tergantikan oleh apapun dan upahnya adalah Mahkota Sorgawi. *2Timotius 4:7-8*
Ingat pujian dibawah ini
Harta dalam dunia tiada kekal
Dapat rusak dan layu
Tapi Harta yang Alkitab janjikan
Kekal selamanya..
Tinggal tetap dalam Tuhan Yesus
Tinggal tetap dalam percaya
Dan dengan kelengkapan
Supaya berkemenangan
Buat tinggal tetap selama-lamanya..
Selamat pagi, selamat beribadah, tetap semangat
Tuhan Yesus memberkati,amin.
*PD AUTOPIA Malang*
18022018
hasannysantoso
Komentar
Posting Komentar