1383 Rensi: Cinta yang Tulus
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan siang ini diambil dari:
*Injil Matius 25:31-46*
Dengan tema:
*Cinta yang tulus*
*Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku*
Jaman now, semua hal di ukur dengan keuntungan dan uang, serta kesuksesan dan keberhasilan.
Saat ini semakin sulit menemukan cinta yang tulus, mengapa?
Karna keegoisan diri dan kenyamanan hidup yang mendominasi otak manusia jaman now.
Juga karna rasa benci, fitnah, balas dendam, iri hati dan kesombongan diri merupakan pemicu hancurnya perdamaian, toleransi dan keharmonisan dalam hidup bersama.
Ingat, apapun kondisi hati dan hidup kita saat ini, Tuhan selalu memanggil kita untuk tetap saling mengasihi, menerima dan mengampuni.
Sebab mengasihi Tuhan berarti juga mengasihi dan mengampuni sesama.
Kepedulian kepada sesama, mengasihi dengan ketulusan hati, mengampuni dengan kesungguhan hati dan menghargai serta menerima sesama apa adanya adalah cerminan dari cinta yang tulus kepada Tuhan.
Pertanyaannya:
- Sudahkah kita mengasihi sesama dengan tulus hati?
- Masihkah kita suka memilih dan memilah kepada siapa kita akan berbuat baik?
- Beranikah kita tetap mengucap syukur dalam segala hal?
Ingat, pelayanan total itu selalu mengutamakan kebaikan bersama, perdamaian, sukacita dan ketulusan hati.
Jangan sampai hati kita ternodai oleh ke'aku'an dan kesombongan diri saat melayani sesama.
Tuhan Yesus sendiri telah memberikan teladan yang baik dalam mengasihi sesama.
Mohonlah agar Roh Kudus membimbing dan memampukan kita untuk mewujudnyatakan *cinta yang tulus* baik terhadap Kristus dan sesama.
Tuhan Yesus memberkati kita, amin.
Doa:
Yesusku, bantulah diriku ini supaya mampu mengasihi Engkau dan sesamaku dengan tulus, amin.
*Sukarno Yoshep*
20022018
Makasar
*Injil Matius 25:31-46*
Dengan tema:
*Cinta yang tulus*
*Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku*
Jaman now, semua hal di ukur dengan keuntungan dan uang, serta kesuksesan dan keberhasilan.
Saat ini semakin sulit menemukan cinta yang tulus, mengapa?
Karna keegoisan diri dan kenyamanan hidup yang mendominasi otak manusia jaman now.
Juga karna rasa benci, fitnah, balas dendam, iri hati dan kesombongan diri merupakan pemicu hancurnya perdamaian, toleransi dan keharmonisan dalam hidup bersama.
Ingat, apapun kondisi hati dan hidup kita saat ini, Tuhan selalu memanggil kita untuk tetap saling mengasihi, menerima dan mengampuni.
Sebab mengasihi Tuhan berarti juga mengasihi dan mengampuni sesama.
Kepedulian kepada sesama, mengasihi dengan ketulusan hati, mengampuni dengan kesungguhan hati dan menghargai serta menerima sesama apa adanya adalah cerminan dari cinta yang tulus kepada Tuhan.
Pertanyaannya:
- Sudahkah kita mengasihi sesama dengan tulus hati?
- Masihkah kita suka memilih dan memilah kepada siapa kita akan berbuat baik?
- Beranikah kita tetap mengucap syukur dalam segala hal?
Ingat, pelayanan total itu selalu mengutamakan kebaikan bersama, perdamaian, sukacita dan ketulusan hati.
Jangan sampai hati kita ternodai oleh ke'aku'an dan kesombongan diri saat melayani sesama.
Tuhan Yesus sendiri telah memberikan teladan yang baik dalam mengasihi sesama.
Mohonlah agar Roh Kudus membimbing dan memampukan kita untuk mewujudnyatakan *cinta yang tulus* baik terhadap Kristus dan sesama.
Tuhan Yesus memberkati kita, amin.
Doa:
Yesusku, bantulah diriku ini supaya mampu mengasihi Engkau dan sesamaku dengan tulus, amin.
*Sukarno Yoshep*
20022018
Makasar
Komentar
Posting Komentar