1361 Rensi: TIPS MENDIDIK ANAK ALA PERSEKUTUAN DOA

Shalom Alaichem b'Shem Jeshua HaMasciach
Para kekasih Kristus yang berbahagia.

Renungan siang ini dengan tema 

*TIPS MENDIDIK ANAK ALA PERSEKUTUAN DOA* 

Dasar firmannya  diambil dari

*Amsal 19:20* (TB) Dengarkanlah nasihat dan terimalah *didikan*, supaya engkau menjadi *bijak di masa depan*.

Jika orang bertanya kepada kami apa rahasianya mendidik anak sehingga berhasil, kami akan menjawab jujur bahwa kami *hanya menurut apa yang dinasihatkan dan diminta oleh Tuhan Yesus* kepada kami.
Sejak 19 Januari 1980, Tuhan Yesus menekankan pentingnya kebaktian brayat  *P3* (_pandonga, pemuji, pangabekti_) untuk terus dilaksanakan. Selanjutnya, sejak Juni1980, saat _pamarek khusus_, melalui karya Roh Kudus, kepada kami Tuhan Yesus berpesan agar selalu mendoakan lima hal, yakni *_pinter, wasis, wicaksono, mursid, dan sampurno_* , untuk putra kami. Saat itu sulung berusia 15 bulan, dan putra kedua masih di dalam kandungan usia tiga bulan. Permohonan tersebut sampai kini masih setia kami lakukan.

Oleh karena itu, jika mereka berhasil, itu sepenuhnya karena anugerah Tuhan Yesus semata, bukan karena kami.
Modal kami *hanya menurut* apa yang disabdakan-Nya.
Mempersiapkan masa depan mereka pun, kami selalu mendasarkan pada Alkitab dalam kebaktian brayat, doa buka dan tutup hari. Doa buka hari yang dilakukan sebelum berangkat bekerja dan bersekolah.
Karena waktu terbatas, biasanya hanya memohon berkat dan penyertaan sepanjang hari itu. Sedangkan doa tutup hari yang biasa kami lakukan pukul 21.00 adalah doa lengkap dengan masing-masing anggota mengungkapkan doa sesuai pokok doa yang ada. Pada doa tutup hari itulah kami sisipkan pendidikan budi pekerti yang penting. Renungan harian yang kami berikan berasal dari-Nya dan pada umumnya berupa materi _parenting_. 

Saat kami ingin anak-anak kami tidak gemar bermain di rumah tetangga atau orang lain, (dalam bahasa Jawa _sonjo_) kami juga melandaskannya pada firman. Jika pada ilmu ekonomi dikenal Hukum Gozen yang isinya: kalau kita makan sesuatu dilakukan terus- menerus, nilainya makin lama makin berkurang, bahkan sampai titik nol, demikian pula jika kita bertamu atau bertandang ke rumah orang lain secara terus menerus.
Hukum Gozen ini pun akan berlaku. Ternyata, Tuhan Yesus pun menasihatkan demikian:

*Amsal 25:17* (TB) Janganlah *kerap kali datang ke rumah sesamamu*, supaya jangan ia bosan, lalu membencimu.

Ternyata, Tuhan Yesus melihat dengan begitu jeli agar jangan sampai orang lain bosan kepada kita. Selanjutnya, agar anak-anak tidak congkak, sombong, atau angkuh dan mau mengingat saudaranya yang berkekurangan, sengsara, dan miskin, Tuhan Yesus menasihatkan seperti ini:

*Yehezkiel 16:49* (TB) Lihat, inilah *kesalahan* Sodom, kakakmu yang termuda itu: kecongkakan, makanan yang berlimpah-limpah dan kesenangan hidup ada padanya dan pada anak-anaknya perempuan, tetapi ia *tidak menolong orang-orang sengsara dan miskin*.

Maaf, bukan menyombongkan diri, melainkan inilah fakta yang pernah kami alami. Tahun lalu sepulang dari gereja, kami bertiga (saya, suami, dan bungsu)  semobil. Tiba-tiba saya sebagai _driver_ diminta berbalik arah dan berhenti di tepi jalan. Ternyata bungsu mengajak saya keluar dan menuju seorang nenek yang sedang duduk di tepi jalan. Nenek ini berdagang ketan bubuk, dan  beristirahat karena kelelahan. Dagangan sisa semua diborong oleh bungsu. Saat diulurkannya selembar uang merah, nenek yang kondisi kesehatannya kurang memadai itu pun menangis mengatakan takpernah ada yang seperti ini. Saya terharu sekali.
Sebagai tenaga medis, bungsu pun mewawancarai kesehatan nenek itu dan menyarankan agar tidak lagi berjualan dengan berjalan sejauh itu. Konon katanya dari Tumpang, dan saat itu berada di Jalan Wilis. Karena menjajakan, tentu lebih banyak berjalan kaki daripada naik angkot. Saya sungguh takpernah berpikir hal penting seperti itu. Ternyata, Tuhan Yesus memakai si bungsu untuk saluran berkat bagi sesamanya yang kurang beruntung. 

*1 Tawarikh 29:13 (TB)* "Sekarang, ya Allah kami, kami bersyukur kepada-Mu dan memuji nama-Mu yang agung itu."

Sekarang, sungguh, kami hanya mampu mengucap syukur dan terus memuji memuliakan nama-Nya karena anugerah yang tiada tara itu.

Di persekutuan doa ini, kita pun dinasihati-Nya luar biasa. Di setiap pertemuan, ada saja yang baru sehingga membuat kangen dan menyesal jika tidak bisa menghadirinya. Kiranya Roh Kudus memampukan kita melakukan *SEMATA* setia, manut, dan taat  menuruti kehendak-Nya. Haleluya. Tuhan Yesus memberkati.

*PD AUTOPIA MALANG*
09022018
Ninik SR

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR