837 Regi: Bagai Kacang Lupa Kulitnya

Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Masiach.
Saudara terkasih dalam Kristus,
Firman renungan pagi ini,  Minggu 21 Mei 2017 dengan tema :
*BAGAI KACANG LUPA KULITNYA*

Dasar firman:

*1 Petrus 5:6* (TB)  Karena itu *rendahkanlah dirimu* di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

*Mazmur 50:21* (TB)  Itulah yang engkau lakukan, tetapi Aku berdiam diri; *engkau menyangka, bahwa Aku ini sederajat dengan engkau.* Aku akan menghukum engkau dan membawa perkara ini ke hadapanmu.

Kedua Firman di atas benar-benar menunjukkan dua hal yang sangat kontradiksi.  Perintah Allah supaya kita merendahkan diri dibawah kekuatanNya,  tapi yang terjadi seringkali justru kita menyombongkan diri dan menganggap bahwa kita ini sederajat atau setara dengan Allah.

Coba kita sejenak merenungkan dan membayangkan bagaimana kira-kira ketika Tangan Allah mengambil tanah liat lalu membentuk sedemikian rupa,  kepala,  badan,  kaki dan semua anggota tubuh,  kemudian *menghembuskan nafasNya atau sebagian RohNya* kepada buatanNya,  lalu hiduplah ciptaan itu. Sekejap saja,  manusia sudah punya emosi,  kemampuan berpikir,  bernalar,  berkehendak bebas dan akhirnya... kurang ajar..!  melupakan PenciptaNya,  lupa asal-usul yang hanya tanah liat saja, lalu berbuat sekehendak hatinya sendiri, bahkan belum lama juga dari masa-masa penciptaan,  manusia sudah menjadi sedemikian jahatnya.

Kejadian 6:5 (TB)  Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa *segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,*

Dan dengan berputarnya bumi,  jaman berganti jaman,  manusia menjadi semakin banyak memenuhi bumi,  kejahatan semakin merajalela.
Semuanya semakin bejat, pemazmur menulis di

*Mazmur 14:3 (TB)  Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.*

Dalam setiap kesempatan yang ada,  manusia berpeluang berbuat dosa dan makin lama makin kurang ajar.  Mazmur 50:21 itu salah satu wujud kekurangajaran manusia..
Menganggap Allah Sang Pencipta segalanya sederajat dengan dirinya.  Bahkan berani mengatur Allah,  bahkan,  ada yang berani mau "menjadi penasehat Allah.."

*Yesaya 40:13-14* (TB)  *Siapa yang dapat mengatur Roh TUHAN atau memberi petunjuk kepada-Nya sebagai penasihat?*
*Kepada siapa TUHAN meminta nasihat untuk mendapat pengertian, dan siapa yang mengajar TUHAN untuk menjalankan keadilan, atau siapa mengajar Dia pengetahuan dan memberi Dia petunjuk supaya Ia bertindak dengan pengertian?*

Menganggap diri setara dengan Allah,  sehingga seolah-olah bisa "mengatur" Allah.,  inilah namanya kesombongan yang sudah di mixing dengan kebodohan..!  Coba kita bandingkan,
*Yesaya 40:15* (TB)  *Sesungguhnya, bangsa-bangsa adalah seperti setitik air dalam timba dan dianggap seperti sebutir debu pada neraca. Sesungguhnya, pulau-pulau tidak lebih dari abu halus beratnya.*

Jangan mengira itu kalimat hyperbola, kalimat yang melebih-lebihkan,sama sekali tidak..! itu hal yang nyata..!  Ada kata "SESUNGGUHNYA..!" Kalau kita mengimani dan mengamini Firman itu,  betapa kecilnya kita di hadapanNya yang begitu Agung dan Dahsyat.

Saudara terkasih, semakin menyadari kebesaran Allah dan betapa kecilnya kita di hadapanNya,  seharusnya tidak boleh ada sedikit pun kesombongan dan memegahkan diri.  Lebih baik "miskin segalanya" di hadapanNya,  supaya kelak kita ditinggikanNya.

*Matius 5:3* (TB)  *"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.*

Selamat hari minggu, selamat beribadah,  tetap semangat.
TuhanYesus memberkati.Amin

*PD AUTOPIA MALANG*
21052017
hasannysantoso

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR