834 Rensi: Satu Jam Saja
Syalom Alaechim b'Shem Yeshua Ha Masiach.
Saudaraku kekasih Kristus,
Firman diambil dari Maz 142: 2,3 dan Maz 143: 7
*Mazmur 142: 2,3*
Dengan nyaring aku berseru-seru kepada TUHAN, dengan nyaring aku memohon kepada TUHAN. Aku mencurahkan keluhanku ke hadapan-Nya, kesesakanku kuberitahukan ke hadapan-Nya.
*Mazmur 143: 7*
Jawablah aku dengan segera, ya Tuhan, sudah habis semangatku! Jangan sembunyikan wajah-Mu terhadap aku sehingga aku seperti mereka yang turun ke liang kubur.
Dengan tema :
*SATU JAM SAJA*
Saudara-saudaraku kekasih Kristus,
Sudah kita ketahui bahwa doa adalah napas orang Kristen. Doa adalah sarana komunikasi pribadi terhebat antara kita dengan Sang Pencipta. Doa juga sarana mencurahkan semua isi hati, kesesakan, pergumulan yang mendekatkan kehidupan rohani antara kita dengan Tuhan. Puji Tuhan Yesus. Jika kita cermati setiap saudara kita yang *marek* selalu Tuhan Yesus pesan agar *berdoa* sebelum melakukan aktivitas yang dimohonkan, doa sepakat dengan saudara yang lain, agar yang dimohonkan bisa dijawab Tuhan. Pelengkapnya adalah lakukan dengan *iman* karena *imanmu yang menyelamatkanmu*
Namun, acapkali doa kita kurang tepat atau tidak mengedepankan kehendak Tuhan Yesus. Mari kita perhatikan ulang firman di atas
*Mazmur 143: 7a*
*Jawablah aku dengan segera, ya Tuhan, sudah habis semangatku!*
Frasa *dengan segera* memiliki arti memaksa Tuhan dan mengandung egoisme yang tinggi, padahal diajarkan juga kepada kita bahwa doa itu diakhiri, *biarlah kehendak Tuhan yang terjadi*.
Selanjutnya, pada penggal lagu *Waktu kita bukan waktu Tuhan* memang kita amini karena sabda-Nya pada
*Kisah Rasul 1:7*
*Jawab-Nya :”Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.”*
Maka yang perlu kita lakukan adalah sebagaimana firman-Nya pada
*Mazmur 32: 6*
Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu selagi Engkau dapat ditemui; sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi, itu tidak melandanya.
*Mazmur 62:8*
Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya, Allah ialah tempat perlindungan kita.
Sebenarnya, kita telah mengetahui itu semua. Namun, acapkali kondisi kita tidak seperti yang kita inginkan. Kesibukan pekerjaan yang tiada habis-habisnya telah berhasil menyita waktu kita sehingga iblis berhasil menggagalkan kedekatan kita dengan Tuhan Yesus. Tuntutan tugas, tanggung jawab pekerjaan yang sepertinya rutinitas dan sebagai hal biasa, namun ternyata tidak memberikan kesempatan untuk berdoa. Yah, berbagai alasan bisa kita katakan untuk hal ini. dan, di sinilah dituntut kesadaran kita untuk menengking keberadaan iblis di sekeliling kita. Terngiang kembali kalimat Tuhan Yesus *Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba!*
Bukankah para murid sendiri tidak tahan untuk menanti walau hanya satu jam? Mari kita simak pada
*Matius 26: 36, 40, 41*
Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa.”
Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? Berjaga-jagalah dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.”
Nah, saat Tuhan Yesus berdoa hingga berpeluh laksana darah, para murid (termasuk kita) malah enak-enakan tidur. Keterluan, bukan? Kali ini Tuhan Yesus berpesan agar kita bersedia berdoa satu jam saja bersama Tuhan Yesus untuk kepentingan kita, sekali lagi untuk kepentingan kita dan untuk mencurahkan isi hati kita di dalam doa. Kiranya Rohul Kudus memampukan kita untuk berdoa satu jam saja. Imanuel.
*PD AUTOPIA MALANG*
19052017
Ninik S. Rahayu
Saudaraku kekasih Kristus,
Firman diambil dari Maz 142: 2,3 dan Maz 143: 7
*Mazmur 142: 2,3*
Dengan nyaring aku berseru-seru kepada TUHAN, dengan nyaring aku memohon kepada TUHAN. Aku mencurahkan keluhanku ke hadapan-Nya, kesesakanku kuberitahukan ke hadapan-Nya.
*Mazmur 143: 7*
Jawablah aku dengan segera, ya Tuhan, sudah habis semangatku! Jangan sembunyikan wajah-Mu terhadap aku sehingga aku seperti mereka yang turun ke liang kubur.
Dengan tema :
*SATU JAM SAJA*
Saudara-saudaraku kekasih Kristus,
Sudah kita ketahui bahwa doa adalah napas orang Kristen. Doa adalah sarana komunikasi pribadi terhebat antara kita dengan Sang Pencipta. Doa juga sarana mencurahkan semua isi hati, kesesakan, pergumulan yang mendekatkan kehidupan rohani antara kita dengan Tuhan. Puji Tuhan Yesus. Jika kita cermati setiap saudara kita yang *marek* selalu Tuhan Yesus pesan agar *berdoa* sebelum melakukan aktivitas yang dimohonkan, doa sepakat dengan saudara yang lain, agar yang dimohonkan bisa dijawab Tuhan. Pelengkapnya adalah lakukan dengan *iman* karena *imanmu yang menyelamatkanmu*
Namun, acapkali doa kita kurang tepat atau tidak mengedepankan kehendak Tuhan Yesus. Mari kita perhatikan ulang firman di atas
*Mazmur 143: 7a*
*Jawablah aku dengan segera, ya Tuhan, sudah habis semangatku!*
Frasa *dengan segera* memiliki arti memaksa Tuhan dan mengandung egoisme yang tinggi, padahal diajarkan juga kepada kita bahwa doa itu diakhiri, *biarlah kehendak Tuhan yang terjadi*.
Selanjutnya, pada penggal lagu *Waktu kita bukan waktu Tuhan* memang kita amini karena sabda-Nya pada
*Kisah Rasul 1:7*
*Jawab-Nya :”Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.”*
Maka yang perlu kita lakukan adalah sebagaimana firman-Nya pada
*Mazmur 32: 6*
Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu selagi Engkau dapat ditemui; sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi, itu tidak melandanya.
*Mazmur 62:8*
Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya, Allah ialah tempat perlindungan kita.
Sebenarnya, kita telah mengetahui itu semua. Namun, acapkali kondisi kita tidak seperti yang kita inginkan. Kesibukan pekerjaan yang tiada habis-habisnya telah berhasil menyita waktu kita sehingga iblis berhasil menggagalkan kedekatan kita dengan Tuhan Yesus. Tuntutan tugas, tanggung jawab pekerjaan yang sepertinya rutinitas dan sebagai hal biasa, namun ternyata tidak memberikan kesempatan untuk berdoa. Yah, berbagai alasan bisa kita katakan untuk hal ini. dan, di sinilah dituntut kesadaran kita untuk menengking keberadaan iblis di sekeliling kita. Terngiang kembali kalimat Tuhan Yesus *Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba!*
Bukankah para murid sendiri tidak tahan untuk menanti walau hanya satu jam? Mari kita simak pada
*Matius 26: 36, 40, 41*
Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa.”
Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? Berjaga-jagalah dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.”
Nah, saat Tuhan Yesus berdoa hingga berpeluh laksana darah, para murid (termasuk kita) malah enak-enakan tidur. Keterluan, bukan? Kali ini Tuhan Yesus berpesan agar kita bersedia berdoa satu jam saja bersama Tuhan Yesus untuk kepentingan kita, sekali lagi untuk kepentingan kita dan untuk mencurahkan isi hati kita di dalam doa. Kiranya Rohul Kudus memampukan kita untuk berdoa satu jam saja. Imanuel.
*PD AUTOPIA MALANG*
19052017
Ninik S. Rahayu
Komentar
Posting Komentar