821 Regi: Menyimak Kisah Naaman

Shalom Aleichem b'shem Yeshua Ha Maschiah.Renungan pagi hari ini dengan judul :
*Menyimak Kisah Naaman.*

Saudaraku, marilah kita memperhatikan beberapa catatan dari kisah Naaman.

1. Saudaraku yang terkasih dalam Tuhan Yesus, kita telah mengetahui bahwa Naaman adalah seorang panglima raja Aram yang terpandang dan sangat disayangi oleh rakyat, tetapi ia sedang mengalami pergumulan yang berat sehubungan dengan penyakit kusta yang dideritanya.

*2 Raja-raja 5:1 (TB) Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh dia TUHAN telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi orang itu, seorang pahlawan tentara, sakit kusta.*

2. Seorang anak perempuan Israel yang menjadi pelayan istri Naaman. Dalam usianya yang relatif muda, statusnya sebagai seorang hamba di mancanegara serta dalam kesendiriannya di tengah bangsa yang tidak mengenal Allah; gadis itu berani bersaksi bahwa di Israel ada nabi Allah yang dapat menyembuhkan tuannya dari penyakitnya.

*2 Raja-raja 5:3 (TB) Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya: "Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya."*

Saudaraku, bersediakah kita meneladan gadis tersebut di atas: menyaksikan karya Roh Kudus di tengah angkatan yang Bengkok ini?

3. Naaman sebagai seorang pejabat hampir tidak menerima kesembuhan karena kecewa bahwa Elisa hanya menyuruh seorang suruhan kepadanya. Naaman pun tidak bisa menerima perintah Nabi Elisa, yaitu mandi di Sungai Yordan sebagai sarana kesembuhannya.

*2 Raja-raja 5:10, 12 (TB) Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: "Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir."*
*12) Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?" Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati.*

Saudaraku, waspadalah! Mempertahankan harga diri, pangkat dan kedudukan, kepandaian serta harta kekayaan dapat menghalangi bahkan menggagalkan seseorang untuk menerima pertolongan Allah. Mengotak-atik Firman Allah serta perintahNya dengan akal budi manusiawi tidak jarang membuat seseorang tidak jadi menerima mujizatNya.
4. Ketika kita menghadapi pergumulan dan berbagai penderitaan, janganlah menolak pendampingan dan bimbingan rohani dari hamba-hambaNya. Sebab melalui mereka kita didudukbenarkan, dikuatkan untuk menerima pertolongan Allah.

*2 Raja-raja 5:13-14 (TB) Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya: "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir."*
*14) Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir.*

5. Buah karya Allah atau karya Roh Kudus di jaman akhir ini bukan saja memberikan mujizat secara jasmani (kasekten) tetapi yang jauh lebih penting adalah mujizat rohani (kayekten) yaitu keselamatan jiwa.

*2 Raja-raja 5:17 (TB) Akhirnya berkatalah Naaman: "Jikalau demikian, biarlah diberikan kepada hambamu ini tanah sebanyak muatan sepasang bagal, sebab hambamu ini tidak lagi akan mempersembahkan korban bakaran atau korban sembelihan kepada allah lain kecuali kepada TUHAN.*

Saudaraku yang terkasih dalam Tuhan Yesus, satu pilihan ada pada kita: Apakah kita mau jadi Naaman yang lama ataukah Naaman yang baru?
Pilihan dan keputusan ada pada diri kita, upah dan konsekuensi kitapun yang akan menerimanya, selamat memutuskan mohon Roh Kudus memberi kebijakan pada kita.
*AMIN. IMANUEL.*

*PD AUTOPIA MALANG*
13052017
Dwi Cahyono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR