830 Rensi: Duka Cita Membawa Pertobatan

Shalom Aleichem B'Shem Yeshua Ha Masiach
Renungan kali ini diambil dari:

*2 Korintus 7: 9, 10*
*Namun, sekarang aku bersukacita bukan karena kamu telah berdukacita, melainkan karena dukacitamu membuat kamu bertobat. Sebab dukacitamu itu adalah menurut kehendak Allah sehingga kamu sedikit pun tidak dirugikan oleh karena kami. Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian.*

Dengan tema :

*DUKACITA MEMBAWA PERTOBATAN*

Saudara-saudaraku kekasih Kristus,
Mengikut Tuhan Yesus yang terutama adalah mengikut teladan-Nya. Jika Tuhan Yesus setia memanggul salib-Nya, kita pun yang memperoleh bagian salib-salib kecil di dalam kehidupan kita, harus setia. Salib itu sudah terukur sesuai dengan kemampuan kita masing-masing. Dan dengan salib itu kita diperkenan berlatih menyangkal diri sehingga kita beroleh kesempatan mengikut dan mengiring langkah-Nya.

Melalui salib yang memang tidak nyaman itu, apakah beratnya persoalan, sakit-penyakit, masalah perekonomian atau yang lain, sebenarnya Tuhan Yesus berkehendak agar kita *menurut dan tidak bersungut-sungut*. Tuhan Yesus sudah mempersiapkan skenario yang dirancang untuk damai sejahtera. Namun,yang terjadi adalah betapa seringnya kita mempergunakan pemikiran akal budi kita sendiri. Kita merasa  benar dan pintar. Kita lupa bahwa sebenarnya kita ini hanyalah debu belaka.

Kita sudah sering diberi *jalan keluar* untuk menyerahkan segalanya, namun yang terjadi justru sebaliknya. Nah, inilah perlunya kita kembali berbalik (istilahnya Tuhan *balik kanan*) sebagaimana pada kitab Yesaya dan sama seperti kaum Israel zaman dulu, dan kita pun ternyata enggan.

*Yesaya 30:15*
*Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH Yang Mahakudus, Allah Israel: “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” Tetapi kamu enggan,*

Jawaban segala persoalan hidup sebenarnya adalah berpasrah diri sebagaimana kutipan favorit *Mazmur 37:5* namun, toh, masih mbulet berputar-putar dan terkontaminasi oleh pemikiran akal budi kita sendiri. Betapa sulitnya untuk *balik kanan.*
Bersyukur, Tuhan Yesus dengan sabar menanti kita dan bahkan bertanggung jawab akan memampukan kita.

*Yeremia 24:7*
*Aku akan memberi mereka suatu hati untuk mengenal ku, yaitu bahwa Akulah TUHA N. Mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku ini akan menjadi Allah mereka sebab mereka akan bertobat kepada-Ku dengan segenap hatinya.*

Betapa indahnya janji Tuhan Yesus ini, kita akan dimampukan menjadi umat-Nya, dimampukan bertobat dengan segenap hati. Menyadari hal ini, maka manakala dukacita menerpa hidup kita, mari kita ingat bahwa *dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan*

Tetap siap untuk memohon pengampunan dan bertobat setiap saat sebab kita memang sering terpeleset dan terhanyut arus dunia. Kita sadari bahwa Tuhan Yesus itu maha segalanya, Tuhan Yesus yang mahatahu, bahkan, *niat hati* ingat sekali lagi *niat hati yang  kurang diperkenan* pun harus kita mohonkan ampunan sebagaimana firman pada

*Kisah Para Rasul 8:22*
*Jadi bertobatlah dari kejahatanmu ini dan berdoalah kepada Tuhan supaya ia mengampuni niat hatimu ini.*

Sebesar apa pun masalah kita, seberat apa pun persoalan kita, Tuhan Yesus bertanggung jawab. Dan dukacita yang membawa  kepada pertobatan itu akan menyelamatkan kita.

*Ulangan 31:6*
*Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka sebab TUHAN Allahmu Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.”*
Tuhan Yesus memberkati
Amin.

*PD AUTOPIA MALANG*
17052017
Ninik S Rahayu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR