806 Rensi: Jangan Takut, Percaya Saja
Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Masiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus firman hari ini dengan tema :
*JANGAN TAKUT, PERCAYA SAJA!*
Firman yang mendasari dari:
Markus 5:35-36 (TB) Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?"
Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: *"Jangan takut, percaya saja!"*
Sejak tahun 2004, saya sudah berlangganan pada Salon "Jeremia" untuk urusan potong rambut dan semua yang berhubungan dengan perawatan rambut. Saya *percayakan* saja pada Jeremiah, sang pemilik salon tersebut untuk menata rambut saya dan ketika datang perawatan, saya selalu duduk dengan manis... *"manut"* pada semua yang dia "perbuat" pada rambut dan kepala saya..(bahkan pd saat "creambath" seringkali saya nikmati dengan terkantuk-kantuk bahkan kadang tertidur).
Demikian juga untuk urusan kendaraan, saya berlangganan cukup lama pada seorang montir keliling. Bila kendaraan saya "rewel" atau membutuhkan sekedar service rutin, saya tinggal telpon maka dia akan segera datang, lalu kunci kontak saya serahkan dan mobil saya tinggalkan ,lalu montir tersebut "mengutak-atik" mesin kendaraan saya, sementara itu saya melanjutkan "kegiatan" rutin lainnya.
Bapak-bapak dan ibu-ibu serta saudaraku semua, pasti juga akan bersikap sama dengan saya untuk urusan yang serupa itu. Tidak mungkin kita akan ikut-ikutan menentukan cara memotong rambut kita atau gunting apa yang dipakai untuk memotong bagian yang di "layer" ,atau seberapa banyak "cream" yang di pakai untuk proses "creambath" rambut kita, atau terhadap montir yang memperbaiki mobil kita, jika kita ikut-ikut pekerjaannya bisa- bisa mereka malah "risih dan enggan" melakukan pekerjaan mereka untuk bantu kita.
Maka jika (baik) Jeremiah (salon) atau montir itu melakukan kesalahan, entah salah potong atau (ouch !!) "kesenggol" telinga kita oleh panasnya alat "catok"(= pelurus rambut sementara), juga misalkan salah pasang spare part atau melakukan kesalahan yang membuat kerusakan kendaraan semakin parah, kita tidak tahu dan tidak bisa apa-apa, itu yang mungkin saja terjadi. Tapi karena ada *"keyakinan"* bahwa mereka tidak akan melakukan hal yang demikian, karena reputasi mereka, profesionalisme dan kejujuran mereka maka itu yang kita percaya dan pegang, bukankah begitu ?
Lalu ketika Tuhan Yesus sedang *"memperbaiki* hidup kita, apakah kita akan se *pasrah*...se *manut* dan se *percaya* seperti sikap kita yg percaya dan manut kepada salon atau montir itu?
Bukankah kita sering kali bersikap seolah-olah kita lebih tahu dari DIA?
Sering kali kita meragukan PemberianNYA, campur tanganNya dengan berpikir benarkah pemberianNYA sudah sesuai dan cocok untuk kita?
Tuhan Yesus mengingatkan melalui
Yesaya 40:13-14 (TB) *Siapa yang dapat mengatur Roh TUHAN atau memberi petunjuk kepada-Nya sebagai penasihat?*
Kepada siapa TUHAN meminta nasihat untuk mendapat pengertian, dan siapa yang mengajar TUHAN untuk menjalankan keadilan, atau siapa mengajar Dia pengetahuan dan memberi Dia petunjuk supaya Ia bertindak dengan pengertian?
Aneh! *Sementara kita bisa begitu mudah percaya pada manusia* yang sangat mungkin berbuat kesalahan (dari pada percaya kepada Tuhan), karena ingatlah kata
Yeremia 9:4 (TB) Baiklah *setiap orang berjaga-jaga terhadap temannya, dan janganlah percaya kepada saudara mana pun, sebab setiap saudara adalah penipu ulung, dan setiap teman berjalan kian ke mari sebagai pemfitnah*.
Tapi mengapa kita begitu sulit untuk percaya pada Tuhan Yesus Sang Pemilik kehidupan ini, yang TIDAK MUNGKIN melakukan kesalahan, maka FirmanNYA
Mazmur37:5 KataNYA : *"Serahkanlah hidupmu pada Tuhan dan percayalah kepada- Nya, dan Ia akan bertindak"*
Mengapa demikian sebab kekuatan kita sangat terbatas, dan Allah tahu siapa kita ini, seperti
Mazmur 103:14 *Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.*
Saudaraku, kita tidak perlu tahu, apa yang akan dilakukanNYA. Cara yang bagaimana yang akan DIA pakai untuk menolong kita,Kapan waktunya dilakukan,melalui siapa dan sebagainya dan sebagainya.
Yang DIA mau, agar kita *.....JANGAN TAKUT, PERCAYA SAJA!"(Markus 5: 36b)*.
Simpel di ucapkan tapi tidak mudah dilakukan, di situlah iman kita ditantang. Apakah kita tetap mau percaya dan mengandalkan Tuhan Yesus, atau lebih percaya pada manusia? Semua adalah pilihan hidup.
Selamat beraktifitas Tuhan Yesus memberkati. Amin.
*PD Autopia Malang*
05052017
Anturanggi Tantri
*JANGAN TAKUT, PERCAYA SAJA!*
Firman yang mendasari dari:
Markus 5:35-36 (TB) Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?"
Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: *"Jangan takut, percaya saja!"*
Sejak tahun 2004, saya sudah berlangganan pada Salon "Jeremia" untuk urusan potong rambut dan semua yang berhubungan dengan perawatan rambut. Saya *percayakan* saja pada Jeremiah, sang pemilik salon tersebut untuk menata rambut saya dan ketika datang perawatan, saya selalu duduk dengan manis... *"manut"* pada semua yang dia "perbuat" pada rambut dan kepala saya..(bahkan pd saat "creambath" seringkali saya nikmati dengan terkantuk-kantuk bahkan kadang tertidur).
Demikian juga untuk urusan kendaraan, saya berlangganan cukup lama pada seorang montir keliling. Bila kendaraan saya "rewel" atau membutuhkan sekedar service rutin, saya tinggal telpon maka dia akan segera datang, lalu kunci kontak saya serahkan dan mobil saya tinggalkan ,lalu montir tersebut "mengutak-atik" mesin kendaraan saya, sementara itu saya melanjutkan "kegiatan" rutin lainnya.
Bapak-bapak dan ibu-ibu serta saudaraku semua, pasti juga akan bersikap sama dengan saya untuk urusan yang serupa itu. Tidak mungkin kita akan ikut-ikutan menentukan cara memotong rambut kita atau gunting apa yang dipakai untuk memotong bagian yang di "layer" ,atau seberapa banyak "cream" yang di pakai untuk proses "creambath" rambut kita, atau terhadap montir yang memperbaiki mobil kita, jika kita ikut-ikut pekerjaannya bisa- bisa mereka malah "risih dan enggan" melakukan pekerjaan mereka untuk bantu kita.
Maka jika (baik) Jeremiah (salon) atau montir itu melakukan kesalahan, entah salah potong atau (ouch !!) "kesenggol" telinga kita oleh panasnya alat "catok"(= pelurus rambut sementara), juga misalkan salah pasang spare part atau melakukan kesalahan yang membuat kerusakan kendaraan semakin parah, kita tidak tahu dan tidak bisa apa-apa, itu yang mungkin saja terjadi. Tapi karena ada *"keyakinan"* bahwa mereka tidak akan melakukan hal yang demikian, karena reputasi mereka, profesionalisme dan kejujuran mereka maka itu yang kita percaya dan pegang, bukankah begitu ?
Lalu ketika Tuhan Yesus sedang *"memperbaiki* hidup kita, apakah kita akan se *pasrah*...se *manut* dan se *percaya* seperti sikap kita yg percaya dan manut kepada salon atau montir itu?
Bukankah kita sering kali bersikap seolah-olah kita lebih tahu dari DIA?
Sering kali kita meragukan PemberianNYA, campur tanganNya dengan berpikir benarkah pemberianNYA sudah sesuai dan cocok untuk kita?
Tuhan Yesus mengingatkan melalui
Yesaya 40:13-14 (TB) *Siapa yang dapat mengatur Roh TUHAN atau memberi petunjuk kepada-Nya sebagai penasihat?*
Kepada siapa TUHAN meminta nasihat untuk mendapat pengertian, dan siapa yang mengajar TUHAN untuk menjalankan keadilan, atau siapa mengajar Dia pengetahuan dan memberi Dia petunjuk supaya Ia bertindak dengan pengertian?
Aneh! *Sementara kita bisa begitu mudah percaya pada manusia* yang sangat mungkin berbuat kesalahan (dari pada percaya kepada Tuhan), karena ingatlah kata
Yeremia 9:4 (TB) Baiklah *setiap orang berjaga-jaga terhadap temannya, dan janganlah percaya kepada saudara mana pun, sebab setiap saudara adalah penipu ulung, dan setiap teman berjalan kian ke mari sebagai pemfitnah*.
Tapi mengapa kita begitu sulit untuk percaya pada Tuhan Yesus Sang Pemilik kehidupan ini, yang TIDAK MUNGKIN melakukan kesalahan, maka FirmanNYA
Mazmur37:5 KataNYA : *"Serahkanlah hidupmu pada Tuhan dan percayalah kepada- Nya, dan Ia akan bertindak"*
Mengapa demikian sebab kekuatan kita sangat terbatas, dan Allah tahu siapa kita ini, seperti
Mazmur 103:14 *Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.*
Saudaraku, kita tidak perlu tahu, apa yang akan dilakukanNYA. Cara yang bagaimana yang akan DIA pakai untuk menolong kita,Kapan waktunya dilakukan,melalui siapa dan sebagainya dan sebagainya.
Yang DIA mau, agar kita *.....JANGAN TAKUT, PERCAYA SAJA!"(Markus 5: 36b)*.
Simpel di ucapkan tapi tidak mudah dilakukan, di situlah iman kita ditantang. Apakah kita tetap mau percaya dan mengandalkan Tuhan Yesus, atau lebih percaya pada manusia? Semua adalah pilihan hidup.
Selamat beraktifitas Tuhan Yesus memberkati. Amin.
*PD Autopia Malang*
05052017
Anturanggi Tantri
Komentar
Posting Komentar