798 Rensi: Aku Anak Raja, Engkau Anak Raja?

Shalom Alaichem b'Shem Jeshua HaMasciach,

Saudara terkasih dalam Kristus,
renungan siang hari ini dengan tema

*AKU ANAK RAJA,  ENGKAU ANAK RAJA?*

Kita yang pernah ikut sekolah minggu, pasti tahu lagu ini, "..aku anak Raja, engkau anak Raja, kita semua anak Raja..dst..dst..
Kira-kira kalau sekarang kita sudah dewasa secara fisik.., "anak Raja" yg bagaimana kah kita ini? apakah hanya status kita sebagai anak Raja? apakah hanya sebagai kebanggaan pribadi? ataukah hanya sebagai sebutan saja? apakah si anak Raja ini pasti nantinya mewarisi kerajaan? kerajaan yg mana? Kerajaan yang penuh Kemuliaan kekal,  atau kerajaan kegelapan,  ratap dan kertak gigi yang juga kekal..?
Pertanyaan ini perlu menjadi introspeksi pribadi kita masing-masing.
Dengan status kita sebagai anak Raja, apakah kita benar-benar sudah menunjukkan kehidupan yang sesuai dengan status kita, sehingga sebutan anak Raja itu layak kita sandang..?
Saudara terkasih, mari siang ini kita sedikit melihat kehidupan nabi Musa..seorang yang dipakai Allah secara luar biasa.., sungguh pun demikian, Musa tidak diperkenan Allah untk masuk ke tanah  perjanjian karena Musa telah "berubah setia"

*Ulangan 32:50-52* (TB)  kemudian engkau akan mati di atas gunung yang akan kaunaiki itu, supaya engkau dikumpulkan kepada kaum leluhurmu, sama seperti Harun, kakakmu, sudah meninggal di gunung Hor dan dikumpulkan kepada kaum leluhurnya —
oleh *sebab kamu telah berubah setia terhadap Aku* di tengah-tengah orang Israel, dekat mata air Meriba di Kadesh di padang gurun Zin, dan oleh sebab *kamu tidak menghormati kekudusan-Ku* di tengah-tengah orang Israel.
Engkau *boleh melihat negeri itu terbentang di depanmu, tetapi tidak boleh masuk ke sana,*  ke negeri yang Kuberikan kepada orang Israel."

Kalau Allah mengatakan hal yang sama kepada kita, "kamu hanya boleh melihat kerajaan Ku,  tetapi tidak boleh masuk ke sana.. " bagaimana?  kita hanya bisa "ngaplo.. " dan penyesalan kekal yang akan kita terima..

Musa, seseorang yang pernah ber hadapan "face to face" dengan Allah, tidak diperkenan Allah masuk tanah perjanjian (secara jasmani), Musa hanya melihat dari atas gunung Nebo.. karena Musa telah "tidak menghormati kekudusanKu di tengah-tengah orang Israel"
betapa mengerikannya..! berarti.., segala apa yang telah kita "lakukan untuk Tuhan",  segala jerih payah kita di dalam Tuhan, tidak akan ada artinya sama sekali bila kita melanggar kekudusan Allah..! ini poin pentingnya..! Melanggar kekudusan Allah sama dengan berubah setia..! hukuman yang diberikan kepada Musa sungguhlah berat, Musa yang mempimpin bangsa Israel eksodus dari Mesir, berputar-putar selama 40 tahun di padang pasir, dengan pengorbanan yang begitu luar biasa, berpuasa 40 hari 40 malam, dicaci maki bangsa Israel, masih menerima hukuman seperti itu.
Kalau kita bandingkan apa yang telah Musa lakukan dengan yang kita lakukan..,  *tidak ada seujung kuku apa yg telah kita lakukan utk Tuhan, dibanding dengan yang Musa lakukan..*  Apakah kita masih berani sombong kita bila merenungkan kehidupan Musa?

Jangan bangga dengan status sebagai anak Raja..  karena,  *segala sesuatu HANYA KARENA KASIH KARUNIA ALLAH SAJA..*  karena kalau Allah tidak menyayangkan bangsa pilihanNya apalagi kita, yang "terpilih" karena "penolakan bangsa Israel" seperti di firmankan

*Roma 11:20-22* (TB)  Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. *Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah!*
Sebab kalau *Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu.*
Sebab itu perhatikanlah *kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya,*  yaitu *kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya;*   *_jika tidak, kamu pun akan dipotong juga._*

Karena itu saudaraku terkasih, kita fokuskan tujuan hidup kita.., kita harus berjuang masuk ke Tanah Perjanjian yang sesungguhnya, berjuang mempertahankan kekudusan itu dan perjuangan itu tidaklah mudah, tidak semudah seperti kita mendapatkan predikat sebagai anak Raja saja, tetapi terlebih lagi mempertahankan dan menjaga predikat itu sampai akhir hidup kita, karena untuk masuk ke Tanah Perjanjian itu harus melewati banyak rintangan dan pintunya pun sesak ..

*Lukas 13:24*

Allah  tidak melihat siapa kita, kedudukan kita, strata sosial kita, sekalipun kita yang sudah disebut anak2 Allah atau anak Raja, sekalipun kita termasuk orang-orang pilihan..,   Allah hanya melihat *ketekunan iman kita dan ketaatan kita kepada firman2 Nya..*

*Ibrani 10:35-39*

Mari saudara terkasih, kita _"berjuang trus sampai Yesus kembali..ini permohonan doaku, sebagai hamba Kristus yang setiawan, berjuang trus selamanya...."_

Jangan hanya puas dan bangga dengan hanya menjadi "anak-anak Raja", karena kelak, akan banyak juga anak-anak Raja yang akan masuk ke dalam kebinasaan yang kekal.., yaitu *orang-orang yang mengundurkan diri, orang-orang yang menjual kekudusannya, orang-orang yang berubah setia,*  tetapi mari kita yang sudah berada dalam anugerahNya, terus berusaha dengan sungguh-sungguh supaya identitas kita yang sejati,  anak-anak Raja yang sesungguhnya,  kelak bisa kita pertanggungjawabkan di hadapan Nya..

Selamat siang, Tetap bersemangatttt..
Tuhan Yesus memberkati

by PD AUTOPIA MALANG
01052017
hasannysantoso

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR