835 Regi: Setia Memenuhi Panggilan Allah
Shalom Aleichem b'shem Yeshua Ha Masiach. Renungan pagi hari ini dengan judul:
*SETIA MEMENUHI PANGGILAN ALLAH*
Saudaraku yang terkasih dalam Tuhan Yesus, marilah kita menyimak kisah Nabi Amos dalam memenuhi panggilan Allah.
Amos bukanlah seorang keturunan nabi. Ia seorang yang sederhana: peternak domba dari Tekoa dan mencari nafkah dengan memungut buah ara hutan.
*Amos 7:14 (TB) Jawab Amos kepada Amazia: "Aku ini bukan nabi dan aku ini tidak termasuk golongan nabi, melainkan aku ini seorang peternak dan pemungut buah ara hutan.*
Ia bukan seorang ahli teologia, bukan seorang ahli kitab, namun karena Tuhan Allah memanggilnya, Amos mau melaksanakan tugas untuk bernubuat terhadap umat Israel.
*Amos 7:15 (TB) Tetapi TUHAN mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba, dan TUHAN berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel.*
Ia berasal dari wilayah Yehuda, harus melaksanakan tugas ke negeri orang (wilayah Israel) dimana keadaan moral bangsa sangat buruk. Berita yang harus disampaikannya berisi peringatan keras dan penghukuman.Kesabaran Allah akan berakhir, Israel akan dihakimi Allah, anak laki-laki dan perempuan akan tewas oleh pedang, tanah akan dibagi-bagikan, dan Israel harus pergi dari negerinya sebagai orang buangan.
*Amos 7:17 (TB) Sebab itu beginilah firman TUHAN: Isterimu akan bersundal di kota, dan anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan tewas oleh pedang; tanahmu akan dibagi-bagikan dengan memakai tali pengukur, engkau sendiri akan mati di tanah yang najis, dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan."*
Dalam menjalankan tugas panggilan, ia ditolak umat Israel bahkan Amazia, seorang imam di Betel mengusirnya dengan keras.
*Amos 7:12-13 (TB) Lalu berkatalah Amazia kepada Amos: "Pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah makananmu di sana dan bernubuatlah di sana!*
*13) Tetapi jangan lagi bernubuat di Betel, sebab inilah tempat kudus raja, inilah bait suci kerajaan."*
Dalam menghadapi segala tantangan dan hambatan tidak membuat Amos mundur karena ia berpegang teguh bahwa Allah yang memilih dan menyuruhnya untuk melakukan tugas itu. *Amos 7:15*
Saudaraku yang terkasih dalam Tuhan Yesus, bukankah Allah juga memanggil kita tanpa memandang latar belakang, kemampuan, sosial, ekonomi seseorang? Allah menghendaki kita mau memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia.
*1 Petrus 2:9 (TB) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:*
Tugas panggilan kita adalah di tengah-tengah angkatan yang bengkok hati dan yang sesat; maka hidup kita harus benar-benar kudus, tidak beraib, tidak bernoda, tidak bercela, sehingga kehadiran kita menjadi cahaya diantara mereka.
*Filipi 2:15 (TB) supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,*
Menyatakan apa yang salah, menegur dan menasihati dengan kesabaran dan pengajaran kepada angkatan yang sesat merupakan bagian tugas panggilan kita. Mari meneladan Nabi Amos, tidak mundur karena meyakini bahwa Tuhan Yesus yang mengutus dan memanggil kita.
*AMIN. IMANUEL.*
*PD AUTOPIA MALANG*
20052017
Dwi Cahyono
*SETIA MEMENUHI PANGGILAN ALLAH*
Saudaraku yang terkasih dalam Tuhan Yesus, marilah kita menyimak kisah Nabi Amos dalam memenuhi panggilan Allah.
Amos bukanlah seorang keturunan nabi. Ia seorang yang sederhana: peternak domba dari Tekoa dan mencari nafkah dengan memungut buah ara hutan.
*Amos 7:14 (TB) Jawab Amos kepada Amazia: "Aku ini bukan nabi dan aku ini tidak termasuk golongan nabi, melainkan aku ini seorang peternak dan pemungut buah ara hutan.*
Ia bukan seorang ahli teologia, bukan seorang ahli kitab, namun karena Tuhan Allah memanggilnya, Amos mau melaksanakan tugas untuk bernubuat terhadap umat Israel.
*Amos 7:15 (TB) Tetapi TUHAN mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba, dan TUHAN berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel.*
Ia berasal dari wilayah Yehuda, harus melaksanakan tugas ke negeri orang (wilayah Israel) dimana keadaan moral bangsa sangat buruk. Berita yang harus disampaikannya berisi peringatan keras dan penghukuman.Kesabaran Allah akan berakhir, Israel akan dihakimi Allah, anak laki-laki dan perempuan akan tewas oleh pedang, tanah akan dibagi-bagikan, dan Israel harus pergi dari negerinya sebagai orang buangan.
*Amos 7:17 (TB) Sebab itu beginilah firman TUHAN: Isterimu akan bersundal di kota, dan anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan tewas oleh pedang; tanahmu akan dibagi-bagikan dengan memakai tali pengukur, engkau sendiri akan mati di tanah yang najis, dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan."*
Dalam menjalankan tugas panggilan, ia ditolak umat Israel bahkan Amazia, seorang imam di Betel mengusirnya dengan keras.
*Amos 7:12-13 (TB) Lalu berkatalah Amazia kepada Amos: "Pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah makananmu di sana dan bernubuatlah di sana!*
*13) Tetapi jangan lagi bernubuat di Betel, sebab inilah tempat kudus raja, inilah bait suci kerajaan."*
Dalam menghadapi segala tantangan dan hambatan tidak membuat Amos mundur karena ia berpegang teguh bahwa Allah yang memilih dan menyuruhnya untuk melakukan tugas itu. *Amos 7:15*
Saudaraku yang terkasih dalam Tuhan Yesus, bukankah Allah juga memanggil kita tanpa memandang latar belakang, kemampuan, sosial, ekonomi seseorang? Allah menghendaki kita mau memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia.
*1 Petrus 2:9 (TB) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:*
Tugas panggilan kita adalah di tengah-tengah angkatan yang bengkok hati dan yang sesat; maka hidup kita harus benar-benar kudus, tidak beraib, tidak bernoda, tidak bercela, sehingga kehadiran kita menjadi cahaya diantara mereka.
*Filipi 2:15 (TB) supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,*
Menyatakan apa yang salah, menegur dan menasihati dengan kesabaran dan pengajaran kepada angkatan yang sesat merupakan bagian tugas panggilan kita. Mari meneladan Nabi Amos, tidak mundur karena meyakini bahwa Tuhan Yesus yang mengutus dan memanggil kita.
*AMIN. IMANUEL.*
*PD AUTOPIA MALANG*
20052017
Dwi Cahyono
Komentar
Posting Komentar