802 Rensi: Bersabar Saja

Shalom Alaichem B'Shem Yeshua Ha Masiach.
Saudaraku kekasih Kristus renungan diambil dari:

*Yakobus  5:7-9*
“Karena itu saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan huja musim semi. Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan iman karena kedatangan Tuhan sudah dekat! Saudara -saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan supaya kamu jangan dihukum sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu.

Renungan kali ini bertema:
*BERSABAR  SAJA*

Saudaraku, mari kita perhatikan kehidupan para petani. Petani itu sabar dan harus bersabar menunggu pohon tanamannya berbuah. Sebelum berbuah, ada proses yang panjang yang penting adalah bagaimana tumbuhan itu bisa berakar, berdaun rimbun, berbunga, dan kemudian berbuah. Tahap kehidupan pertama adalah berakar. Akar merupakan bagian penting untuk kelangsungan hidup, menancapkan pohon pada tanah bagaikan sauh peneguh sehingga tidak tergoyangkan oleh badai, selain untuk mencari sumber nutrisi bagaimanapun tandusnya tanah sekelilingnya.

Secara rohani, akar adalah iman kepada Tuhan Yesus yang teguh yang menopang kehidupan kita sehari-hari.

*Mazmur 37:20*
Sesungguhnya orang-orang  fasik akan binasa; musuh Tuhan seperti keindahan padang rumput; mereka habis lenyap bagaikan asap.

Satu hal yang kepadanya Tuhan tidak berkenan adalah kefasikan. Tuhan Yesus tidak menghendaki kita sebagai orang fasik. Fasik artinya tidak menghiraukan firman dan perintah Tuhan Yesus, menganggap sepele apa yang diminta Tuhan untuk kita lakukan. Misalnya,  dipesan agar kita mendoakan saudara kita, namun kita lupa dan tidak memperhatikan sabda-Nya. Itu  adalah contoh kecil kefasikan, namun akan brakibat fatal. Sebaliknya, Tuhan Yesus bersabda barang siapa  memperhatikan yang kecil, akan diberi tanggung jawab pada hal yang besar. Semua diawali dari hal kecil ini! perhatikan firman berikut:

*Matius 25:21*
Maka kata tuannya itu kepadanya: baik sekali perbuatanmu itu hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

Pesan dominan pada *Yakobus  5:7 -9* adalah sabar menantikan hasil panen tanpa bersungut. Sabar itu bisa berarti sabar menunggu waktu Tuhan, dan bisa juga tidak gampang marah. Keduanya dikehendaki Tuhan bisa kita laksanakan. Karena itu, jangan kita berlaku sebagaimana Sarai. Sarai memikirkan menggunakan akal budi sendiri dan tidak sabar menunggu janji Tuhan sehingga berakibat fatal.

*Kejadian 16:2*
Berkatalah Sarai kepada Abram, “Engkau tahu, Tuhan tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak.” Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai.

Pada  akhirnya Hagar melahirkan anak, Ismael, dan diusir (Kejadian 21:8-21). Dalam hal ini Sara ,tidak bersabar dan hanya mendengarkan akal pikirannya sendiri,yang akibatnya hingga sekarang kita rasakan.
Baiklah kita belajar menurut (manut) dan sabar sebagaimana janda Sarfat, saat diminta membuat makanan untuk Elia.

*1 Raja-raja 17:15*
Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan ia serta anak perempuan itu  mendapat makan beberapa waktu lamanya.

Sabar pun bermakna tidak gampang emosi seperti pada

*Amsal 14:17*
Siapa lekas naik darah berlaku bodoh, tetapi orang bijaksana, bersaba
.
Mari saudaraku kita belajar dari teladan firman di atas, bersabar menuggu waktu Tuhan dan tidak bertindak bodoh. Tuhan Yesus memberkati agar kita tidak bersungut tetapi sabar dalam menanti waktu indahyang dijanjikan-Nya. Imanuel.

*PD AUTOPIA MALANG*
03052017
Ninik S Rahayu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR