824 Rensi: Next Level Iman

Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Masiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus firman hari ini diambil dari :

Ibrani 11:1 (TB) *Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.*

Dengan tema :

*NEXT LEVEL IMAN*

Saya rasa hampir semua orang Kristen hafal ayat ini, dimana Iman adalah dasar dari pengharapan kita, bahkan bukti (ada kepastian) dari apa yang belum kita lihat sekalipun.

Sederhana tetapi ternyata begitu dalam, bahkan semakin kesini, Tuhan Yesus semakin mengajarkan kita next level Iman,  dimana kalau dulu, awal kita mengenal Kristus, kita akan menganggap, enak mengikut Kristus, apa yang kita percayai pasti terjadi sesuai yang kita harapkan, bahkan banyak ajaran gereja yang mengajarkan jika kita beriman apapun yang kita minta pasti akan diberikan, tetapi ternyata banyak yang lupa, bahwa otoritas pemenuhan apa yang kita kehendaki itu tetap menjadi otoritas Allah, oleh karena itu mengapa Tuhan Yesus mengajarkan kita selalu mengakhiri doa kita dengan *"KehendakHu yang terbaik yang terjadi"* , hal ini penting supaya pengharapan kita benar, tidak melenceng, tidak untuk memuaskan nafsu keinginan kita saja. Bahkan seperti iman Sadrakh, Mesakh dan Abenego yang menyatakan ...

Daniel 3:17-18 (TB)
17 *Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami* dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;

18 *tetapi seandainya tidak,* hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, *bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."*

Dan hal senada yang juga diungkapkan Nabi Habakuk ...

Habakuk 3:17-18 (TB)
17 *Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang,*

18 *namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.*

Iman mereka tidak lagi didasarkan pada apa yang mereka kehendaki terjadi, atau pada apa yang mereka inginkan, tetapi Iman mereka didasarkan pada apa yang mereka percayai, sekalipun tidak ada lagi harapan, sekalipun tidak ada lagi masa depan (seolah2) itu tidak lagi menjadi ukuran untuk meletakkan dasar Iman.

Seperti halnya Abraham..

 Roma 4:18 (TB)  Sebab *sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya,* bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, *menurut yang telah difirmankan*: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."

Sekarang bagaimana dengan kita, apakah kita baru akan beriman jika kita diberi kesuksesan, jika diberi kepintaran, jika pekerjaan kita lancar, jika jodoh kita sesuai harapan, jika rejeki lancar dan berbagai harapan positif yang kita inginkan terjadi?

Bagaimana bila yang sebaliknya terjadi? Masihkah kita mempertahankan Iman kita, atau malah kita mutung, putus asa, atau bahkan menghujat Allah karena yang terjadi tidak sesuai harapan?

Mari saudaraku, saat ini kita diajar menuju *Next Level dari Iman*, kuatkan dan teguhkan, dan senantiasa memohon kekuatan Roh Kudus supaya Iman kita tidak lelah dan luntur, tetapi sebaliknya ... Kita bisa berkata seperti halnya S.M.A ...

_Seandainya Tuhan Yesus tidak menolongku, tidak melepaskan aku dari permasalahanku ini, aku tetap yakin dan percaya, bahwa rancangan Tuhan Yesus adalah yang terbaik bagiku dan aku akan tetap percaya dan setia sampai mati._

Mazmur 31:25 (TB)   *Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada TUHAN!*

Selamat beraktifitas,

Tuhan Yesus memberkati. Amin

*PD AUTOPIA MALANG*
14052017
Andika Zakharia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR