814 Rensi: Jangan Khawatir Allah Bertanggung Jawab

Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Masiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus firman hari ini diambil dari :
*Mazmur 13: 2a*
Berapa lama lagi aku harus menaruh kekuatiran dalam diriku dan bersedih hati sepanjang hari?

Dengan tema:
*JANGAN KUATIR, ALLAH BERTANGGUNG JAWAB*

Saudaraku terkasih dalam Tuhan Yesus. Kuatir adalah penyakit yang sering singgah di dalam hidup kita. Secara spontan rasa itu menghinggapi kita manakala kita sedang menghadapi suatu masalah. Misalnya, pada saat kondisi ekonomi yang tidak menentu. Namun, Tuhan Yesus berjanji seperti pada

*Matius 6: 25, 26*
Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting daripada makanan dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian?
Pandanglah burung-burung di langit yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?

Janji ini bukan janji palsu, Saudaraku! Tentang makanan ini betapa sering kami mengalami mujizat –Nya. Misalnya pada sekitar tahun 1981. Suatu hari kami kehabisan beras dan hanya tinggal secangkir. Beras secangkir itu saya tim dan saya katakan, “Tuhan Yesus ini beras terakhir, biarlah kami tidak makan asal anak-anak bisa makan.” Tim pun belum matang, masih bergeletukan di panci, tiba-tiba ada tamu dari Kepanjen. Ternyata mantan siswa les yang datang dengan becak membawa satu karung beras sambil mengatakan ibunyalah yang menyuruh mengirimkan hasil panen mereka. Tuhan Yesus berkenan memakai siapa saja untuk mengirim beras, dan bukan yang lain, karena Tuhan Yesus Mahatahu kami membutuhkan beras! Banyak kesempatan kami merasa kiriman ajaib-Nya. Misalnya, ketika malam tidak memiliki makanan, sementara anak kami merengek kelaparan, Tuhan Yesus mengirim kami dua porsi bakmi dari mantan siswa yang berulang tahun. Padahal saat itu jam sepuluh malam yang notabene bukan jam sopan untuk bertandang! Haleluya!

Saat mengalami masalah lain pun Tuhan Yesus berjanji pada:

*Matius 10: 19*
Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga.

*Markus 13:11*
Dan jika kamu digiring dan diserahkan janganlah kamu kuatir akan apa yang harus kamu katakan, tetapi katakanlah apa yang dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga, sebab bukan kamu yang berkata-kata melainkan Roh Kudus.

Tahun 1995 saya melaporkan pemalsuan data di kantor. Namun, akhirnya berbuntut panjang. Dari pelapor, saya dijadikan saksi, dan pada akhirnya dianggap sebagai tersangka. Saya tidak memiliki siapa pun yang bisa membantu kasus saya, tetapi saya hanya berserah pada kasih-Nya semata. Saya hanya diam tidak melakukan apa pun apalagi karena semua data diplintir  sedemikian rupa. Pada  saat disidik  itulah tiba-tiba satu di antara penyidik malah membela saya. Akhirnya, kasusnya pun ditutup. Puji Tuhan Yesus. Walau menunggu satu tahun (untuk menguji iman dan kesabaran), Tuhan Yesus menyelesaikan masalah itu dengan luar biasa ajaib! Semua dipulihkan-Nya!

Saudara-saudaraku, mari ingat firman di

*Matius 6: 27*
Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?

Nah, mari kita serahkan hidup kita seutuhnya ke tangan pengasihan Bapa, sebab Tuhan Yesus bertanggung jawab penuh, sebagaimana bangsa Mesir yang ditudungi tiang awan di saat terik, dan tiang api di dinginnya malam agar tetap hangat.

Tuhan Yesus tidak ingin kita kuatir sebagaimana firman-Nya pada:

*1 Korintus 7: 32 a*
Aku ingin supaya kamu hidup tanpa kekuatiran.

Oleh karena itu, marilah kita serahkan kekuatiran kita dalam doa dan ucapan syukur agar Tuhan Yesus yang menangani dengan bijaksana. Ingat tetap mengucap syukur dalam segala hal maka Tuhan Yesus berkarya, sebagaimana pesan-Nya pada

*1 Petrus 5:7*
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya sebab Ia yang memelihara kamu.

*Filipi 4:6*
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan  dengan ucapan syukur.

Tuhan Yesus Kristus memberkati kita. Haleluya amin.

*PD AUTOPIA MALANG*
09052017
Ninik S Rahayu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR