808 Rensi: Tulus dan Setia

Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Masiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus firman hari ini diambil dari :

Rut 1: 16
*Tetapi kata Rut: Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam; bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku.”*

Dengan tema: *TULUS DAN SETIA*

Saudaraku kekasih Kristus,Pengakuan Rut ini adalah komitmen yang hebat. Rut pun mengejawantahkan komitmen tersebut dengan penuh integritas. Tulus dan ikhlas. Kesetiaan yang patut ditelaah dan diteladani.

Tiga kali Naomi meminta kepada Rut untuk pergi dan dengan tegas Rut menjawab, *”Janganlah desak aku!”*

Bagi Rut kata-kata Naomi adalah desakan yang menyudutkan, namun dia menjawab dan menunjukkan ketulusan jawabannya itu secara tegas dan jelas.  Rut mengikuti dan menuruti apa yang dipesankan Naomi kepadanya, antara lain pergi mencari sisa-sia hasil panen di sawah Boas dan tidur di kakinya. Dan pada akhirnya ketulusan dan kesetiaan Rut itu berbuah manis. Allah menghadiahkan sesuatu yang tidak pernah terpikirkan olehnya: dinikahi Boas yang notabene orang kaya dan menghasilkan keturunan yang diberkati-Nya.
Rut dan Naomi adalah kedua janda miskin yang sedang mengembara di tanah asing. Tentulah hidup  mereka berdua berkekurangan dan menderita. Namun, keduanya diceritakan tidak bersungut-sungut. Keduanya mengalir mengikuti irama hidup dan mencari makanan dengan cara mengikuti buruh panen. Sebagai orang asing, ternyata pemilik sawah pun digerakkan hatinya untuk mengasihi dan mengasihani mereka dengan cara meminta anak buah sengaja menyisihkan bulir padi untuk dipungutnya.

Rut dan Naomi bukan pemalas yang bertopang dagu atau pengemis yang meratapi nasibnya. Tidak! Mereka tetap bekerja sebagaimana biasa. Namun, Allah berkenan mengubah nasib dengan pemikiran briliant Naomi dalam membaca situasi.

Saudaraku, dalam kondisi terpuruk dan tak berdaya, asal kita senantiasa berpautan dengan-Nya, Allah pun menyediakan penghibur sebagaimana firman pada

Yesaya 66: 13
*Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah Aku ini akan menghibur kamu; kamu akan dihibur di Yerusalem.*

Jika Naomi dan Rut dihibur dengan kehadiran Boas dalam hidup mereka, saat terpuruk entah dalam kondisi apa pun, pasti dan yakinilah Allah sanggup menghibur kita. Allah tidak akan pernah menegakan kita, tetapi menegakkan kita sehingga kaki kita tidak akan goyah.

Yohanes 14: 26
*Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.*

Melalui pakaryan seringkali tanpa “matur” pun, jika urgent Tuhan Yesus langsung menunjuk dan menyebut nama kita. Bukankah ini penghiburan, Saudaraku? Inilah karya ajaib Roh Kudus itu!

Saat  dalam suatu pakaryan, “ada namaku disebut!” itu suatu kebahagiaan yang tak terhingga. Dan kita bisa mengatakan demikian, itu semata karena karya Roh Kudusnya yang tinggal diam di hati kita. Ini seperti pada firman berikut:

Lukas 12:12
*Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan*

Oleh sebab Saudaraku, marilah kita becermin pada firman di atas. Mari meneladani Rut yang tulus dan setia agar kita dimampukannya menjadi alat-alat-Nya demi kemuliaan nama-Nya. Haleluya.

*PD AUTOPIA MALANG*
06052017
Ninik S Rahayu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR