803 Regi: Sikap Yang Bijaksana
Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Masiach.
Selamat pagi saudaraku, renungan firman Tuhan saat ini bertemakan:
*SIKAP HATI YANG BIJAKSANA*.
Dasar firman :
*Lukas 10:38-42 (TB)* Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.
Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.
Saudara ku yang terkasih dalam Yesus Kristus, firman di atas melibatkan dua sosok manusia dalam pribadi yang berbeda.
Namun perlu diketahui lebih dahulu, bahwa Tuhan Yesus berkarya dan bekerja selama hidup di dunia. Sebagai manusia Yesus dalam pelayanan pemberitaan injil sukacita dan keselamatan tidak pernah berhenti.
Terbukti dengan berjalan kaki bersama murid-muridNya, IA menyampaikan kabar sukacita tidak mengenal lelah dan patuh kepada yang mengutusNya yaitu Allah Bapa dan sampai sekarang Yesuspun tetap bekerja.
Yohanes 5:17 (TB) *Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga."*
Kedatangan Yesus yang dengan tiba-tiba di rumah Marta,di kampung Betani,membuat hati Marta terkejut, sebab ia dengan Maria saudaranya tidak mempunyai persiapan apa-apa untuk penyambutan tamu Agung ini.Dalam penyambutan tamu agung ini di sambut dengan hati dan tindakan yang berbeda oleh Marta dan Maria. Marta bermaksud baik, hormat kepada Tuhan Yesus dengan segala persiapan jasmani dan di upayakan yang terbaik,termasuk menu-menu makanan yang lezat,vorang jawa bilang..kalau ada tamu,( ewuh, suguh dan gupuh).
Hal-hal yang duniawi didahulukan dengan begitu sibuknya,sampai lupa mempersiapkan hati dan imannya. Bukankah Yesus datang mengajarkan agar membawa berkat makanan yang tidak dapat binasa??
Yohanes 6:27 (TB) *Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu;* sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."
Sungguh disayangkan sikap Marta dalam menyambut Tuhan Yesus yang hanya mempersiapkan duniawinya saja, karena perjumpaan Yesus waktu itu tidak bisa terjadi setiap saat.
Lalu bagaimana dengan kita, terkadang perjumpaan dengan Yesus,juga di kalahkan dengan hal-hal yang duniawi,hanya dengan sisa-sisa waktu yang di berikan kepada Yesus,itupun kalau ada waktu untuk Yesus.
Karena itu berbahagilah siapapun yang mempunyai hati dan iman seperti Maria, hikmat surgawi ada dalam hidupnya.
Dengan penuh kerendahan hati,Maria menyambut kedatangan Tuhan Yesus Sang pembawa Damai sejahtera itu,dengan mengambil posisi bersimpuh di kaki Tuhan Yesus,menghormati ke Ilahian Allah yang Maha Tinggi,firman yang di berikan penuh dengan kuasa Ilahi, yang membuat iman Maria semakin di kuatkan dan di dewasakan,agar kuat dalam menghadapi hidup,yang sarat dengan beban dan pergumulan.
Ingatlah akan firmanNya
Yesaya 48:18 (TB) *Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti,*
Saudaraku hendaknya kita mempunyai hati yang bijak dalam sikap pelayanan,sehingga pelayanan itu berkenan di hati Tuhan Yesus dan bisa menjadi berkat bagi sesama.
Kesempatan berjumpa dengan Yesus jangan di sia-siakan,dan jangan di salahgunakan apalagi dengan meremehkan kasih dan kuasaNya,mengingat hidup kita ini, hidup hanya kemurahan Allah belaka,hidup diluar Yesus tidak bisa berbuat apa-apa
Yohanes 15:5 (TB) Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Saudaraku yang mengasihi Tuhan Yesus Kristus ,marilah kita hidup ini mempunyai sikap hati yang bijaksana seperti Marta, yang dalam keadaan apapun mendahulukan untuk memberi tempat dalam hati dan kehidupanya supaya Yesus berdiam diri ,bertahta penuh menguasai hidupnya.Tuhan Yesus yang segala-segalanya
Markus 12:30 (TB) *Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.*
Dan yang terakhir dari kesemuanya ini,tiada lain hidup ini yang terutama mencari kehendak Allah dan kebenaranya ( Mat 6:33), kita tinggalkan sikap Marta,yang hanya sibuk dengan perkara-perkara duniawi.
Marilah kita belajar seperti Maria untuk setia taat mendengar dan memahami apa yang dikehendaki Tuhan Yesus,dengan terus menghitung hari-hari Tuhan agar bisa merasakan kasih dan kuasaTuhan Yesus (Mazmur 90:12)
Tuhan Yesus memberkati dan membersamai kita dan semua .Amin
PD,Autopia Malang
04052017
Ernawati Eliyus R.
Selamat pagi saudaraku, renungan firman Tuhan saat ini bertemakan:
*SIKAP HATI YANG BIJAKSANA*.
Dasar firman :
*Lukas 10:38-42 (TB)* Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.
Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.
Saudara ku yang terkasih dalam Yesus Kristus, firman di atas melibatkan dua sosok manusia dalam pribadi yang berbeda.
Namun perlu diketahui lebih dahulu, bahwa Tuhan Yesus berkarya dan bekerja selama hidup di dunia. Sebagai manusia Yesus dalam pelayanan pemberitaan injil sukacita dan keselamatan tidak pernah berhenti.
Terbukti dengan berjalan kaki bersama murid-muridNya, IA menyampaikan kabar sukacita tidak mengenal lelah dan patuh kepada yang mengutusNya yaitu Allah Bapa dan sampai sekarang Yesuspun tetap bekerja.
Yohanes 5:17 (TB) *Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga."*
Kedatangan Yesus yang dengan tiba-tiba di rumah Marta,di kampung Betani,membuat hati Marta terkejut, sebab ia dengan Maria saudaranya tidak mempunyai persiapan apa-apa untuk penyambutan tamu Agung ini.Dalam penyambutan tamu agung ini di sambut dengan hati dan tindakan yang berbeda oleh Marta dan Maria. Marta bermaksud baik, hormat kepada Tuhan Yesus dengan segala persiapan jasmani dan di upayakan yang terbaik,termasuk menu-menu makanan yang lezat,vorang jawa bilang..kalau ada tamu,( ewuh, suguh dan gupuh).
Hal-hal yang duniawi didahulukan dengan begitu sibuknya,sampai lupa mempersiapkan hati dan imannya. Bukankah Yesus datang mengajarkan agar membawa berkat makanan yang tidak dapat binasa??
Yohanes 6:27 (TB) *Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu;* sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."
Sungguh disayangkan sikap Marta dalam menyambut Tuhan Yesus yang hanya mempersiapkan duniawinya saja, karena perjumpaan Yesus waktu itu tidak bisa terjadi setiap saat.
Lalu bagaimana dengan kita, terkadang perjumpaan dengan Yesus,juga di kalahkan dengan hal-hal yang duniawi,hanya dengan sisa-sisa waktu yang di berikan kepada Yesus,itupun kalau ada waktu untuk Yesus.
Karena itu berbahagilah siapapun yang mempunyai hati dan iman seperti Maria, hikmat surgawi ada dalam hidupnya.
Dengan penuh kerendahan hati,Maria menyambut kedatangan Tuhan Yesus Sang pembawa Damai sejahtera itu,dengan mengambil posisi bersimpuh di kaki Tuhan Yesus,menghormati ke Ilahian Allah yang Maha Tinggi,firman yang di berikan penuh dengan kuasa Ilahi, yang membuat iman Maria semakin di kuatkan dan di dewasakan,agar kuat dalam menghadapi hidup,yang sarat dengan beban dan pergumulan.
Ingatlah akan firmanNya
Yesaya 48:18 (TB) *Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti,*
Saudaraku hendaknya kita mempunyai hati yang bijak dalam sikap pelayanan,sehingga pelayanan itu berkenan di hati Tuhan Yesus dan bisa menjadi berkat bagi sesama.
Kesempatan berjumpa dengan Yesus jangan di sia-siakan,dan jangan di salahgunakan apalagi dengan meremehkan kasih dan kuasaNya,mengingat hidup kita ini, hidup hanya kemurahan Allah belaka,hidup diluar Yesus tidak bisa berbuat apa-apa
Yohanes 15:5 (TB) Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Saudaraku yang mengasihi Tuhan Yesus Kristus ,marilah kita hidup ini mempunyai sikap hati yang bijaksana seperti Marta, yang dalam keadaan apapun mendahulukan untuk memberi tempat dalam hati dan kehidupanya supaya Yesus berdiam diri ,bertahta penuh menguasai hidupnya.Tuhan Yesus yang segala-segalanya
Markus 12:30 (TB) *Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.*
Dan yang terakhir dari kesemuanya ini,tiada lain hidup ini yang terutama mencari kehendak Allah dan kebenaranya ( Mat 6:33), kita tinggalkan sikap Marta,yang hanya sibuk dengan perkara-perkara duniawi.
Marilah kita belajar seperti Maria untuk setia taat mendengar dan memahami apa yang dikehendaki Tuhan Yesus,dengan terus menghitung hari-hari Tuhan agar bisa merasakan kasih dan kuasaTuhan Yesus (Mazmur 90:12)
Tuhan Yesus memberkati dan membersamai kita dan semua .Amin
PD,Autopia Malang
04052017
Ernawati Eliyus R.
Komentar
Posting Komentar