801 Regi: Menjaga Lidah Terhadap Yang Jahat

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Machiah.
Tema regi hari ini adalah:

 *Menjaga Lidah Terhadap yang Jahat*

Dasar Firman:
Amsal 12: 18 *_"Omongan yang sembarangan dapat melukai hati seperti tusukan pedang; kata-kata bijaksana bagaikan obat yang menyembuhkan."_* (BIS, 1985).

Ada pepatah Inggris kuno mengatakan: *_"The tongue wounds more than a lance."_* artinya, *penghinaan yang keluar berupa kata-kata, lebih dalam menggores daripada luka fisik akibat tombak.*

Sayangnya kebanyakan orang membalas dengan kata-kata kasar juga terhadap penghinaan dari orang lain bahkan saudara atau anggota keluarganya sendiri.

Dua hari berturut-turut, seorang filsuf Yunani meminta pelayannya untuk memasak masakan baginya. Hari pertama dia meminta masakan yang paling enak dan hari berikutnya, sebaliknya. Anehnya, si pelayan yang bijak ini menyajikan jenis masakan yang sama untuk kedua hari itu: daging lidah; seraya menjelaskan pada hari pertama bahwa masakan ini merupakan makanan yang paling enak jika lidah digunakan untuk mengungkapkan sukacita, menghilangkan keputusasaan, menebar semangat kebahagiaan dan memberkati orang lain. Keesokan harinya, si pelayan menjelaskan bahwa ini merupakan masakan yang paling tidak enak jika lidah digunakan untuk mengutuk orang lain, menghancurkan hati dan reputasi orang lain, menghasut untuk menimbulkan kekacauan dan membuat resah pribadi, keluarga hingga bangsa lain.

Hal yang memberatkan adalah tidak seorangpun dapat menguasai lidah, Yakobus 3: 8  *_"Tetapi lidah, tidak ada seorangpun yang dapat menjinakkannya; kejahatannya tidak dapat dihentikan, bahkan penuh dengan bisa yang mematikan."_* (Shellabear, 2000).

Padahal, firman Tuhan di
Amsal 15: 10 *_Orang yang melakukan yang jahat akan disiksa; orang yang tak mau ditegur akan mati."_* (BIS, 1985).
Karenanya, pada
1 Petrus 3: 9a *_"Janganlah kamu membalas kejahatan dengan kejahatan atau caci maki dengan caci maki"_* (Shellabear, 2000).

Maka, marilah *kita sekuat tenaga memohon agar Tuhan Yesus mengaruniakan belas kasihan-Nya* kepada kita untuk *memberikan hikmat-Nya* yang dari atas, agar kita dimampukan *mendapatkan kemurnian hati*, sehingga melakukan *hal-hal yang baik* (Yakobus 3: 17), sehingga kata-kata kita *bagaikan obat yang menyembuhkan, mengungkapkan sukacita, menghilangkan keputusasaan, membangkitkan gairah kegembiraan dan memberkati orang lain.*

TETAPLAH SEMANGAT UNTUK BERKATA-KATA MENYEMANGATI ORANG LAIN!

Selamat beraktivitas pada hari ini dan *Tuhan Yesus memberkati kita semua.* Amin

*PD Autopia Malang*
03052017
*GunawanWibisono*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR