2055 Rema: Rencana Besar
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan malam ini berdasarkan firman:
*Keluaran 1:8-10 (TB)*
Kemudian bangkitlah seorang raja baru memerintah tanah Mesir, yang tidak mengenal Yusuf.
Berkatalah raja itu kepada rakyatnya: "Bangsa Israel itu sangat banyak dan lebih besar jumlahnya dari pada kita.
Marilah kita bertindak dengan bijaksana terhadap mereka, supaya mereka jangan bertambah banyak lagi dan — jika terjadi peperangan — jangan bersekutu nanti dengan musuh kita dan memerangi kita, lalu pergi dari negeri ini."
Dengan tema:
*Rencana Besar*
Dari Kisah Yusuf, anak Israel itu, Allah Bapa tidak membiarkan umat kesayangan Nya menjadi hamba bangsa lain.
Tapi, tiba saatnya bahwa bangsa Israel harus pergi dari tanah Mesir karena Mesir bukanlah tanah yang dijanjikan Allah untuk dikuasai. Sehingga, Allah menentukan raja baru yang tidak mengenal siapa Yusuf itu dan membantai bayi-bayi laki-laki umat Israel.
Raja baru itu takut kalau-kalau jumlah umat Israel semakin banyak dan menguasai bangsa Mesir. Disitulah kemudian bangsa Israel dijadikan budak.
Hal ini juga terjadi pada Perang Dunia II ketika bangsa Yahudi dibantai Bangsa Aria (Jerman) melalui peristiwa Holocaust.
Satu hal yang kita pelajari, seringkali kita ingin selalu dalam kondisi baik, beruntung, berkuasa, dan terhormat. Ketika kita dalam keadaan kurang baik, malang, lemah, dan direndahkan, hampir pasti kita memberontak dan tidak jarang kita mengeluh kepada Allah.
Sikap seperti itu pantas disebut sebagai kelakukan orang kurang waras.
*Ayub 2:10 (TB)*
Tetapi jawab Ayub kepadanya: *"Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?"* Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.
Padahal rancangan Allah untuk bangsa Israel sangatlah besar. Demikian juga dengan kita, percayalah ada rencana indah dalam setiap perkara yang kita alami.
Kita hanya tidak tahu seindah apa rencana agung Allah atas kita.
*Yesaya 4:2 (TB)*
Pada waktu itu tunas yang ditumbuhkan TUHAN akan menjadi kepermaian dan kemuliaan, dan hasil tanah menjadi kebanggaan dan kehormatan bagi orang-orang Israel yang terluput.
Allah Tritunggal Maha Kudus memberkati kita semua menurut kekayaan kemurahan-Nya.
Amin.
*PD Autopia Malang*
Andrias
Renungan malam ini berdasarkan firman:
*Keluaran 1:8-10 (TB)*
Kemudian bangkitlah seorang raja baru memerintah tanah Mesir, yang tidak mengenal Yusuf.
Berkatalah raja itu kepada rakyatnya: "Bangsa Israel itu sangat banyak dan lebih besar jumlahnya dari pada kita.
Marilah kita bertindak dengan bijaksana terhadap mereka, supaya mereka jangan bertambah banyak lagi dan — jika terjadi peperangan — jangan bersekutu nanti dengan musuh kita dan memerangi kita, lalu pergi dari negeri ini."
Dengan tema:
*Rencana Besar*
Dari Kisah Yusuf, anak Israel itu, Allah Bapa tidak membiarkan umat kesayangan Nya menjadi hamba bangsa lain.
Tapi, tiba saatnya bahwa bangsa Israel harus pergi dari tanah Mesir karena Mesir bukanlah tanah yang dijanjikan Allah untuk dikuasai. Sehingga, Allah menentukan raja baru yang tidak mengenal siapa Yusuf itu dan membantai bayi-bayi laki-laki umat Israel.
Raja baru itu takut kalau-kalau jumlah umat Israel semakin banyak dan menguasai bangsa Mesir. Disitulah kemudian bangsa Israel dijadikan budak.
Hal ini juga terjadi pada Perang Dunia II ketika bangsa Yahudi dibantai Bangsa Aria (Jerman) melalui peristiwa Holocaust.
Satu hal yang kita pelajari, seringkali kita ingin selalu dalam kondisi baik, beruntung, berkuasa, dan terhormat. Ketika kita dalam keadaan kurang baik, malang, lemah, dan direndahkan, hampir pasti kita memberontak dan tidak jarang kita mengeluh kepada Allah.
Sikap seperti itu pantas disebut sebagai kelakukan orang kurang waras.
*Ayub 2:10 (TB)*
Tetapi jawab Ayub kepadanya: *"Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?"* Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.
Padahal rancangan Allah untuk bangsa Israel sangatlah besar. Demikian juga dengan kita, percayalah ada rencana indah dalam setiap perkara yang kita alami.
Kita hanya tidak tahu seindah apa rencana agung Allah atas kita.
*Yesaya 4:2 (TB)*
Pada waktu itu tunas yang ditumbuhkan TUHAN akan menjadi kepermaian dan kemuliaan, dan hasil tanah menjadi kebanggaan dan kehormatan bagi orang-orang Israel yang terluput.
Allah Tritunggal Maha Kudus memberkati kita semua menurut kekayaan kemurahan-Nya.
Amin.
*PD Autopia Malang*
Andrias
Komentar
Posting Komentar