2043 Regi: Beribadah Seperti Daniel

Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan pagi ini berjudul:

*Beribadah Seperti Daniel*

Dasar Firmannya dari

*Daniel 6: 1 – 6*

Nats pokok:

*“Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya.”*
*(Dan. 6: 4)*


Sosok Daniel merupakan pemuda yang pada mulanya dikenal sebagai seorang tawanan hina, yang seolah tidak ada arti, di Babel.
Namun, karena ketekunannya dalam beribadah kepada Allah dan ketaatan serta kekudusannya, Roh Allah menuntun hidupnya, sehingga dia menjadi pejabat tinggi kerajaan. Bahkan, pada masa Raja Darius berkuasa, Daniel dinobatkan menjadi pejabat tertinggi di kerajaan membawahi seluruh petinggi lain. Hal ini menimbulkan iri hati dan kecemburuan, sehingga para wakil raja, para penguasa, para menteri dan para bupati bermufakat menjerat Daniel dengan cara mencari-cari kesalahannya.

Namun, tidak satupun kesalahan yang mereka temukan, kecuali *Daniel dengan tekun beribadah kepada Allah-nya, tiga kali dalam sehari.*
Hal itulah dijadikan alasan bagi para petinggi kerajaan untuk menjatuhkan Daniel dan kesepakatan mereka berhasil karena Raja Darius tidak dapat mengelak untuk Daniel ditetapkan sebagai pelanggar ketetapan baru raja, yaitu dia tidak mau menyembah raja melainkan tetap menyembah Allah. Hukuman mati pun ditetapkan bagi Daniel, namun ia tidak membangkang karena yakin bahwa Allah pasti memberikan pertolongan.  Keyakinan Daniel terbukti, sehingga singa-singa yang tengah kelaparan tidak memangsanya, mereka hanya mengelilingi Daniel, namun mulutnya tertutup dan diam saja.

Mengaca pada kejadian di atas, apakah kita tidak mungkin mengalami keadaan seperti halnya Daniel ini? Meskipun barangkali dalam kadar yang berbeda.
Lalu, bagaimana sikap kita jika dihadapkan pada situasi yang berat, situasi yang mencekam seperti ini?
Marahkah kita, kecewakah kita, bersungut-sungutkah kita, bahkan menghujat Allah-kah kita? Masing-masing pasti memiliki jawaban yang berbeda, tetapi Daniel dapat menerima dengan iman dan keyakinan bahwa ia pasti dilepaskan daripada hal yang jahat ini. Pertanyaannya lagi, …. Lho kok dia bisa memiliki iman seperti itu?

Sesungguhnya kita sudah tahu jawaban atas pertanyaan di atas. Bukankah Daniel dengan tekun beribadah kepada Allah-nya tiga kali dalam sehari?.
Ibadah tersebut pasti *disertai rasa takut dan hormat kepada Allah.* Ibadah itu pasti *dengan sungguh-sungguh mengagumi Allah* sehingga dalam praktek kehidupannya, dia *mengandalkan Allah sepenuhnya.* Dengan demikian Allah pun berkenan kepadanya. Daud dalam

*Mazmur 62: 3*  *“Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.”*

Lebih jauh, Rasul Paulus dalam

*Roma 8: 31* menegaskan: *“Jika Allah memihak kepada kita, siapa dapat melawan kita?”*

Jadi *kuncinya terletak kepada Allah yang membuat segala sesuatu mungkin secara ajaib

*Markus 10:27 (TB)*  Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah."

dan yang *keterlibatan-Nya mengubah hal yang buruk menjadi baik

*Roma 8:28 (TB)* Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Para kekasih Kristus, masihkah kita enggan beribadah kepada-Nya? Yosua telah menetapkan dirinya dan keluarganya beribadah kepada TUHAN, Allah-nya,
*Yosua 24: 15,*

Sehingga dia berhasil membawa umat Israel memasuki tanah perjanjian. Bersama Allah yang besar kita akan dimampukan melakukan perbuatan yang besar
*Yohanes 14: 12.*

Akhirnya, *masihkah kita enggan bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada-Nya?*

Jawabnya ada pada diri kita masing-masing.
Selamat merenungkan firman dan terus introspeksi diri.
Tuhan Yesus memberkati, amin.

*PD Autopia – Malang*
 _gunawanwibisono_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR