2032 Rema: Jelas Pasti Kerendahan Hati
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, renungan malam ini dengan tema:
*Jelas Pasti Kerendahan Hati*
Dasar firmanNya dari:
*Markus 1:40-45*
Nats.
*Markus 1:45* _Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana, sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia tinggal di luar di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru._
Saudara terkasih,
Firman hari ini memiliki beberapa cara pandang, pertama, orang menguji Kuasa Tuhan Yesus;
Kedua, Tuhan Yesus berhasil menyelesaikan ujian.
Latar sosial penderita sakit kusta ini, sudah sampai pada fase putus asa. Mengapa?
Karena ia menderita penyakit kusta secara terus menerus dan tidak mengalami kesembuhan.
Berbagai cara pengobatan dilakukan, berbagai macam obat sudah dikonsumsinya.
Sampai pada kondisi tertentu, dan entah sudah cara pengobatan yang keberapa ia dilakukan sampai bertemu Tuhan Yesus.
Kira-kira emosi kejiwaan penderita kusta ini mangkel geregetan sehingga kalimat keluar yang dari bibirnya pun jika dibaca penuh emosi.
Mari perhatikan,
sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: *"Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku."*
Penderita penyakit kusta ini mengalami keterkejutan luar biasa, bahwa penyakit kustanya hilang-musnah-tak berbekas.
Tidak terkira, tidak terduga dan tidak di _nyana-nyana_, betapa gembira dan betapa suka citanya ketika, penderitaannya sudah dilepaskan oleh Tuhan Yesus Kristus.
Namun Tuhan Yesus sungguh rendah hati, Yesus minta agar tidak usah di _woro-woro_.
Kerendahan hati Yesus berbanding terbalik dengan penderita kusta.
Ia polos-spontan menceritakan kepada siapa pun, kemana pun, bagaimana ia menerima, mengalami karya Yesus Kristus yang luar biasa itu.
Dia menceritakan, memberi kesaksian, bagiamana Tuhan Yesus menyembuhkan memulihkan beban penyakitnya yang berat itu.
Hikmat firman hari ini adalah karya Tuhan Yesus tidak perlu lagi diuji untuk mengungatkan keyakinan dan mempertebal keimanan, karena karya *Tuhan Yesus JELAS dan PASTI*.
Kedua, tetaplah rendah hati, karena kerendahan hati itu sesungguhnya memberi ruang bagi karya Allah Bapa dalam diri dan hidup kita. Kerendahan hati, menyiapkan diri bagi karya Allah Bapa. Kerendahan hati merupakan cara komunikasi agar Allah Bapa berkenan berkarya.
Selamat berjuang untuk menuju kerendahan hati demi menghadirkan Kerajaan Allah Bapa dalam diri kita masing masing.
Tuhan Yesus memberkati, Amin
*PD Autopia Malang*
_kukuh widijatmoko_
*Jelas Pasti Kerendahan Hati*
Dasar firmanNya dari:
*Markus 1:40-45*
Nats.
*Markus 1:45* _Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana, sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia tinggal di luar di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru._
Saudara terkasih,
Firman hari ini memiliki beberapa cara pandang, pertama, orang menguji Kuasa Tuhan Yesus;
Kedua, Tuhan Yesus berhasil menyelesaikan ujian.
Latar sosial penderita sakit kusta ini, sudah sampai pada fase putus asa. Mengapa?
Karena ia menderita penyakit kusta secara terus menerus dan tidak mengalami kesembuhan.
Berbagai cara pengobatan dilakukan, berbagai macam obat sudah dikonsumsinya.
Sampai pada kondisi tertentu, dan entah sudah cara pengobatan yang keberapa ia dilakukan sampai bertemu Tuhan Yesus.
Kira-kira emosi kejiwaan penderita kusta ini mangkel geregetan sehingga kalimat keluar yang dari bibirnya pun jika dibaca penuh emosi.
Mari perhatikan,
sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: *"Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku."*
Penderita penyakit kusta ini mengalami keterkejutan luar biasa, bahwa penyakit kustanya hilang-musnah-tak berbekas.
Tidak terkira, tidak terduga dan tidak di _nyana-nyana_, betapa gembira dan betapa suka citanya ketika, penderitaannya sudah dilepaskan oleh Tuhan Yesus Kristus.
Namun Tuhan Yesus sungguh rendah hati, Yesus minta agar tidak usah di _woro-woro_.
Kerendahan hati Yesus berbanding terbalik dengan penderita kusta.
Ia polos-spontan menceritakan kepada siapa pun, kemana pun, bagaimana ia menerima, mengalami karya Yesus Kristus yang luar biasa itu.
Dia menceritakan, memberi kesaksian, bagiamana Tuhan Yesus menyembuhkan memulihkan beban penyakitnya yang berat itu.
Hikmat firman hari ini adalah karya Tuhan Yesus tidak perlu lagi diuji untuk mengungatkan keyakinan dan mempertebal keimanan, karena karya *Tuhan Yesus JELAS dan PASTI*.
Kedua, tetaplah rendah hati, karena kerendahan hati itu sesungguhnya memberi ruang bagi karya Allah Bapa dalam diri dan hidup kita. Kerendahan hati, menyiapkan diri bagi karya Allah Bapa. Kerendahan hati merupakan cara komunikasi agar Allah Bapa berkenan berkarya.
Selamat berjuang untuk menuju kerendahan hati demi menghadirkan Kerajaan Allah Bapa dalam diri kita masing masing.
Tuhan Yesus memberkati, Amin
*PD Autopia Malang*
_kukuh widijatmoko_
Komentar
Posting Komentar