2033 Regi: KETAATAN PADA TUHAN MEMBUAHKAN KEBERHASILAN
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Selamat pagi saudaraku, doaku untuk para kekasih Kristus, semoga semua dalam keadaan sehat, penuh sukacita dan damai sejahtera.
Renungan pagi ini diberi judul:
*KETAATAN PADA TUHAN MEMBUAHKAN KEBERHASILAN*
Firman Tuhan diambil dari:
*Lukas 5:5 (TB)* Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi *karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."*
Saudaraku terkasih, di dalam perjalanan kehidupan manusia di dunia ini tidak ada seorangpun yang terluput dari untung atau malang, bahagia atau derita, keberhasilan atau kegagalan.Semua pasti pernah mengalaminya walaupun prosentasenya berbeda-beda.
Pada umumnya semua orang akan bersukacita dan sangat bersyukur pada Tuhan pada saat menerima keadaan yang membahagiakan yaitu pada saat menerima keberhasilan. Mereka berpikir bahwa hal itu sudah selayaknya mereka terima karena mereka telah bekerja keras dengan segala daya dan upaya. Tetapi ketika mengalami kegagalan, tidak sedikit yang berpikir dalam hati: *Tuhan apa tidak melihat keadaanku dan mendengar doaku ?* , dan akhirnya kepercayaannya kepada Tuhan mulai luntur dan lama-kelamaan hilang.
Saudaraku,firman Tuhan kali ini memunculkan sosok *Petrus dan Andreas*, murid- murid Yesus, mereka adalah manusia biasa dengan profesi sebagai *nelayan* yang pasti memiliki kemampuan yang dapat diandalkan dalam hal menangkap ikan.
Tetapi pada suatu hari mereka mengalami kegagalan karena semalaman mereka menebarkan jalanya namun tidak menangkap ikan seekorpun.
Tuhan Yesus mengutus mereka:
*Lukas 5:4 (TB)* Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: *"Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."*
Sebagai nelayan yang berpengalaman sebenarnya pantaslah jika Simon (Petrus) saat itu mempunyai pikiran:
"Aku ini sudah berpengalaman bertahun-tahun menjala ikan karena aku seorang nelayan. Apa tidak salah Tuhan menyuruhku menjala lagi padahal sudah jelas semalaman tak kutangkap ikan seekorpun?"
Tetapi ternyata Petrus tidak membanggakan dirinya dengan segala pengalamannya.
Petrus *taat sepenuhnya* pada perintah Tuhan.
Ketaatannya itu membuahkan hasil yang luar biasa. Petrus dan Andreas dapat menangkap sejumlah besar ikan sehingga jala mereka koyak.
*Lukas 5:6 (TB)* Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.
Mukjizat yang luar biasa dialami oleh Petrus dan Andreas. Itulah buah dari ketaatan kepada perintah Tuhan, begitu menerima perintahNya seketika itu juga mereka lakukan perintah itu tanpa berpikir ini dan itu.
Jadi jelas bahwa di dalam percaya kepada Tuhan *sangat diperlukan tindakan nyata* tanpa mempertanyakan mengapa begini, mengapa begitu dan segudang lagi pertanyaan.
Petrus dan Andreas percaya penuh akan kuasa Tuhan Yesus dan seluruh kebenaranNya.
Bagaimanakah dengan diri kita?
Sudah mampukah kita melakukan perintah-perintah Tuhan seperti Petrus dan Andreas?
Mari kita meneladan mereka, taat kepada Tuhan dengan melakukan kehendakNya, kita pasti akan menerima buah dari ketaatan itu.
Janji Tuhan pada kita dalam firmanNya pasti digenapi..
Ingatlah akan firman Tuhan di bawah ini:
*Yakobus 2:20 (TB)* Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, *bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?*
Mari kita berupaya taat menjadi pelaku-pelaku firman Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati kita semua. A m i n .
*PD Autopia Malang*
*Susi Indung*
Selamat pagi saudaraku, doaku untuk para kekasih Kristus, semoga semua dalam keadaan sehat, penuh sukacita dan damai sejahtera.
Renungan pagi ini diberi judul:
*KETAATAN PADA TUHAN MEMBUAHKAN KEBERHASILAN*
Firman Tuhan diambil dari:
*Lukas 5:5 (TB)* Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi *karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."*
Saudaraku terkasih, di dalam perjalanan kehidupan manusia di dunia ini tidak ada seorangpun yang terluput dari untung atau malang, bahagia atau derita, keberhasilan atau kegagalan.Semua pasti pernah mengalaminya walaupun prosentasenya berbeda-beda.
Pada umumnya semua orang akan bersukacita dan sangat bersyukur pada Tuhan pada saat menerima keadaan yang membahagiakan yaitu pada saat menerima keberhasilan. Mereka berpikir bahwa hal itu sudah selayaknya mereka terima karena mereka telah bekerja keras dengan segala daya dan upaya. Tetapi ketika mengalami kegagalan, tidak sedikit yang berpikir dalam hati: *Tuhan apa tidak melihat keadaanku dan mendengar doaku ?* , dan akhirnya kepercayaannya kepada Tuhan mulai luntur dan lama-kelamaan hilang.
Saudaraku,firman Tuhan kali ini memunculkan sosok *Petrus dan Andreas*, murid- murid Yesus, mereka adalah manusia biasa dengan profesi sebagai *nelayan* yang pasti memiliki kemampuan yang dapat diandalkan dalam hal menangkap ikan.
Tetapi pada suatu hari mereka mengalami kegagalan karena semalaman mereka menebarkan jalanya namun tidak menangkap ikan seekorpun.
Tuhan Yesus mengutus mereka:
*Lukas 5:4 (TB)* Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: *"Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."*
Sebagai nelayan yang berpengalaman sebenarnya pantaslah jika Simon (Petrus) saat itu mempunyai pikiran:
"Aku ini sudah berpengalaman bertahun-tahun menjala ikan karena aku seorang nelayan. Apa tidak salah Tuhan menyuruhku menjala lagi padahal sudah jelas semalaman tak kutangkap ikan seekorpun?"
Tetapi ternyata Petrus tidak membanggakan dirinya dengan segala pengalamannya.
Petrus *taat sepenuhnya* pada perintah Tuhan.
Ketaatannya itu membuahkan hasil yang luar biasa. Petrus dan Andreas dapat menangkap sejumlah besar ikan sehingga jala mereka koyak.
*Lukas 5:6 (TB)* Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.
Mukjizat yang luar biasa dialami oleh Petrus dan Andreas. Itulah buah dari ketaatan kepada perintah Tuhan, begitu menerima perintahNya seketika itu juga mereka lakukan perintah itu tanpa berpikir ini dan itu.
Jadi jelas bahwa di dalam percaya kepada Tuhan *sangat diperlukan tindakan nyata* tanpa mempertanyakan mengapa begini, mengapa begitu dan segudang lagi pertanyaan.
Petrus dan Andreas percaya penuh akan kuasa Tuhan Yesus dan seluruh kebenaranNya.
Bagaimanakah dengan diri kita?
Sudah mampukah kita melakukan perintah-perintah Tuhan seperti Petrus dan Andreas?
Mari kita meneladan mereka, taat kepada Tuhan dengan melakukan kehendakNya, kita pasti akan menerima buah dari ketaatan itu.
Janji Tuhan pada kita dalam firmanNya pasti digenapi..
Ingatlah akan firman Tuhan di bawah ini:
*Yakobus 2:20 (TB)* Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, *bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?*
Mari kita berupaya taat menjadi pelaku-pelaku firman Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati kita semua. A m i n .
*PD Autopia Malang*
*Susi Indung*
Komentar
Posting Komentar