2026 Rema: Kesetiaan Nuh

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan malam  ini diambil dari :

*Kejadian 6 : 22*
"Lalu Nuh melakukan semuanya itu; *tepat seperti yang diperintahkan Allah* kepadanya, demikianlah dilakukannya."

Tema renungan :

*Kesetiaan Nuh*


Melakukan sesuatu yang tidak lazim, bukanlah hal yang mudah, bisa-bisa perbuatan kita dianggap perbuatan orang gila. Karena tidak sesuai dengan kondisi normal.
Seperti kita ketahui saat itu Nuh membuat kapal mengingat

*Kejadian 6 : 5-6*
Ketika dilihat TUHAN, bahwa *kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata*, maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.


Mari kita bersama merasakan bagaimana keadaan saat itu, tingkat kejahatan yang tinggi, moral manusia yang merosot, tidak ada yang hidup karib dengan Allah.
Hanya Nuh yang tak bercela hidupnya dan mengerjakan sendiri perintah Allah di tengah-tengah angkatan yang bercela di hadapan Allah.

*Kejadian 6 : 9* Inilah riwayat Nuh: *Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela* di antara orang-orang sezamannya; dan *Nuh itu hidup bergaul dengan Allah*. 

*Kejadian 7 : 1* Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: "Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab *engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini*.

*Kejadian 6 : 11* Adapun *bumi itu telah rusak* di hadapan Allah dan *penuh dengan kekerasan*.

Namun Nuh tidak terpengaruh dengan kondisi yang tak bercela itu, dia tidak ikut-ikutan hidup dengan kekerasan, dia tetap takut kepada Allah. Maka Nuh dipilih untuk diselamatkan oleh Allah di dalam bahtera yang dibuatnya sendiri sesuai petunjuk Allah.
Nuh sangat setia, taat dan patuh kepada Allah.

Bagaimana dengan kita?
Apakah kondisi kehidupan saat ini tidak lebih baik seperti saat Nuh hidup?
Apakah ada “raksasa-raksasa” dalam kehidupan kita, yang siap menerkam kita dan menjauhkan kita dari hidup yang benar?
Mampukah kita seperti Nuh untuk bertahan tetap setia, patuh dan taat kepada Tuhan Yesus?

Lalu apa yang harus kita lakukan agar kita setia?

*Ibrani 5 : 8* Dan sekalipun Ia adalah Anak, *Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya*


Belajar setia dan taat dari penderitaan yang kita alami bukan hal yang mudah, tapi begitulah anak-anak Allah memang harus melalui penderitaan seperti Tuhan Yesus telah alami karena dengan demikian iman kita makin bertumbuh sehingga tegar menghadapi ilah-ilah jaman ini, yang kondisinya pasti sama dengan Nuh jaman itu, hanya kita tidak sendiri, kita masih bisa bersama-sama bersekutu dan bertumbuh serta saling menasehati. Dengan demikian kita bukanlah anak-anak gampang,

*Ibrani 12 : 8* Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang


Tuhan Yesus memberkati. Amin


Salam kasih,
*PD Imanuel, Jakarta*
Lilies

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR