2004 Regi : Memperbaharui Perjanjian
Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan pagi ini bertemakan:
*Memperbaharui Perjanjian*
Bacaan firman dari
*Mazmur 81:1-17*
Nats pokok:
*Mazmur 81: 2-3.*
*Bersorak-sorailah bagi Allah, kekuatan kita, bersorak-soraklah bagi Allah Yakub.* Angkatlah lagu bunyikanlah rebana, kecapi yang merdu, diiringi gambus.
Saat ini kita masih pada posisi awal tahun, apabila kita ingat kehidupan pada tahun 2018 lalu, mampukah kita mengatakan: *“Ya TUHAN, saya bersyukur karena Engkau telah memampukan saya hidup menjalani perintah-perintah-Hu.”*
Kalau mau jujur, kita akan mengatakan: *“Ya, TUHAN, Engkau telah memampukan saya lebih tahan uji terhadap satu hal, namun tidak pada banyak hal lain ….?”*
Bukankah, hal ini yang seringkali terjadi dalam diri kita .
Untuk itu marilah pada awal tahun ini kita memperbaharui perjanjian kita dengan Allah, agar melalui janji ini, Allah Roh Kudus berkenan menolong dan memampukan kita hidup lebih baik lagi pada tahun ini.
*Mazmur 81: 2 dan 3,* Allah menghendaki kita agar bersorak-sorai, artinya senantiasa bersukacita.
Sejak bangun pagi hingga mau tidur lagi, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersukacita. Karena Allah kita hebat tiada tara!
Allah meluputkan Nuh dari banjir besar, membebaskan bangsa Israel dari jajahan Mesir dengan Musa membelah laut, menundukkan banyak bangsa besar melalui Daud, meredakan angin ribut, membuat orang lumpuh berjalan, orang buta melihat dan bahkan orang mati hidup kembali.
Bersukacita berarti tidak bersungut-sungut ketika dalam keadaan yang kurang baik, tidak kecewa ketika doa belum dijawab. Keadaan-keadaan itu diperkenan Allah agar kita menjadi tahan uji.
Yusuf harus menjadi budak belian sebelum menjadi raja atas Mesir, bahkan Yesuspun pernah doanya tidak dijawab:
*"Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?"* Matius27: 46
Hal itu diperkenan Bapa, karena Bapa akan mengangkat Putra-Nya ini untuk menjadi Satu-satu-Nya Pribadi yang diperkenan oleh-Nya.
Marilah kita memperbaharui perjanjian kita dengan mengatakan: *“TUHAN, saya berjanji untuk tetap bersukacita dalam keadaan apapun pada sepanjang tahun 2019 ini.*
Bersukacita dalam arti: mendengar suara TUHAN, setia menjalani perintah-perintah TUHAN, tidak bersungut-sungut dan sabar ketika sedang menghadapi ujian TUHAN, karena itulah yang menjadi kehendak-Nya, agar terdapat jaminan atas kehidupan kita dari-Nya.” Maka:
… umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik dan dengan madu dari gunung batu Aku akan mengenyangkannya.”
*Mazmur 81: 17*
Selamat Memperbaharui Perjanjian dengan Allah. Kiranya Roh Kudus menolong dan memampukan kita menjalani janji kita kepada Bapa, agar pemeliharaan Allah semakin nyata dalam kehidupan kita.
Tuhan Yesus memberkati, amin.
*PD Autopia – Malang*
_gunawanwibisono_
Komentar
Posting Komentar