41555 Regi : TEMPAT TERINDAH

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.


Selamat pagi para kekasih Kristus. Semoga semua dalam keadaan baik, sehat jasmani dan rohani serta dalam perlindungan kasih Allah.


Renungan pagi hari ini diberi judul:


*TEMPAT TERINDAH*.


Firman Allah diambil dari:


*Mazmur 27:4 (TB)*

Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.


Raja Daud mengungkapkan kerinduan hatinya untuk tinggal di rumah Tuhan seumur hidupnya.

Yang dimaksudkan dengan rumah Tuhan itu adalah tempat Tabut Perjanjian disimpan.

Tabut Perjanjian itu adalah sebuah peti kayu berlapis emas yang melambangkan kehadiran Allah di tengah umat-Nya.

    

Mengapa Raja Daud rindu untuk tinggal di tenda yang sederhana padahal ia telah memiliki istana yang indah, yang sangat lebih aman  ditinggali dibandingkan dengan sebuah tenda?. 

Bukan tendanya yang menarik hatinya, melainkan kehadiran Tuhan di tenda tersebutlah yang sangat menarik hatinya, karena dalam hadirat Allah, ia dapat menyaksikan kemurahan Allah dan mengalami perlindungan-Nya.

Tanpa kehadiran Allah di dalamnya, tenda itu tak berarti apa-apa, tidak ada nilai dan harganya,

sama seperti sebuah istana, walaupun indah dan mewah tetapi tanpa hadirat Allah di dalamnya, semua keindahan yang ada *tidak akan mendatangkan kebahagiaan*.

     

Nah,bagaimana dengan rumah tempat tinggal dan kehidupan kita? Apakah Allah hadir di dalamnya? Semuanya bergantung sepenuhnya pada diri kita masing-masing dalam memperlakukan Allah dalam hidup kita.

Satu hal yang harus kita ingat bahwa rumah Allah itu adalah *hati kita*, berarti seluruh hidup kita.

Tanpa kehadiran Allah, maka tenda/hati kita sama sekali tak ada harganya, hanya suatu kesia-siaan.

Sama seperti sebuah istana, walaupun indah, mewah dan megah,tetapi tanpa hadirat Allah di dalamnya, hanyalah kesia-siaan karena semua keindahan yang ada *tidak akan mendatangkan kebahagiaan*.


Demikian jugalah yang terjadi jika dalam hati kita tidak ada kehadiran Allah, maka hidup kita tak akan ada kebahagiaan yang sejati dan abadi.

Oleh karena itu kita *wajib* menghadirkan Allah dalam hidup kita dengan *hidup beribadah* yaitu selalu ada kerinduan dan semangat bergaul dengan firman-Nya, rajin dan tekun membangun ibadah dalam kehidupan sehari-hari.


Marilah berdoa:


Allah Bapa di surga ampunilah dosa kami  jika kami lalai menghadirkan-Hu dalam kehidupan kami. Roh Kudus kiranya membimbing kami untuk senantiasa menghadirkan-Hu dalam setiap pikiran,perkataan dan perbuatan kami dalam setiap waktu hidup kami.

Kami puji dan sembah-Hu, Bapa dan Putera dan Roh Kudus,untuk selama-lamanya.

Amin.


*PD Autopia Malang*

*Susi Indung*.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR

520 Rensi: Hukuman Menambah dan Mengurangi Firman