41544 Regi : KETELADANAN YANG HARUS DILAKUKAN
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Tema Renungan pagi ini adalah :
*KETELADANAN YANG HARUS DILAKUKAN*
Firman Allah diambil dari:
*Yohanes 1:19-28*
Nas
*Yohanes 1:20, 23 (TB)*
²⁰Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: "Aku bukan Mesias."
²³: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."
Kelahiran Yesus (Natal) telah bersama-sama kita rayakan. Berbagai kegiatan yang penuh sukacita terjadi dimana-mana.
Ibadah di setiap gereja berlangsung dengan meriah namun sakral.
Masih dalam suasana sukacita itu karena *Yesus, Sang Penebus Dosa* telah datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia, terbebas dari dosa, mari kita ingat peran *Yohanes Pembaptis*, yang mendahului kedatangan Yesus ke dunia untuk menyelamatkan seluruh umat manusia, lepas dari belenggu dosa.
Yohanes Pembaptis bertindak sangat berani yaitu menegur Raja Herodes atas perbuatannya yang tidak terpuji.
Akibatnya dia harus dipenjarakan dan dipenggal kepalanya di dalam penjara itu.
*Matius 14:8-10 (TB)*
⁸ Maka setelah dihasut oleh ibunya, anak perempuan itu berkata: "Berikanlah aku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam."
⁹Lalu sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya diperintahkannya juga untuk memberikannya.
¹⁰Disuruhnya memenggal kepala Yohanes di penjara
Itulah keberanian Yohanes Pembaptis yang sungguh luar biasa untuk melawan perbuatan dosa, walaupun ia harus mempertaruhkan nyawanya.
Keteladanan yang sungguh lebih mulia telah dilakukan Yesus dengan wafatNya di kayu salib yang hina. Yesus lahir di dunia untuk menyelamatkan seluruh umat manusia. Kita yang telah mengimani-Nya juga akan dan harus memanggul salib kehidupan kita masing-masing.
*Jangan pernah menolak salib* yang harus kita panggul dalam kehidupan kita. Salib kita itu sungguh tak sebanding dengan salib/derita Yesus demi menyelamatkan seluruh umat manusia di dunia ini dari belenggu dosa. Yohanes Pembaptis juga telah menerima derita karena melawan dosa.
Natal adalah hari penuh sukacita dan damai.Kita harus mewujudnyatakan dalam hidup kita.
Banyak berkurban dalam wujud kasih kepada sesama, berdamai dengan siapapun sebagai rasa syukur dan hormat kita kepada Allah yang telah lebih dahulu mengasihi kita. Kalau kita bersukacita karena kasih Allah, marilah kita berbagi sukacita dan kasih dengan sesama kita, terlebih yang sangat membutuhkannya.
Banyak orang menderita di sekitar kita,mari kita kasihi mereka dengan kasih yang dari surga
Mari berdoa:
Allah Bapa yang Mahapengasih, bimbinglah kami untuk sadar dan rela mengasihi sesama kami.
Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus kami berdoa. Amin.
*PD Autopia Malang*
*Susi Indung*
Komentar
Posting Komentar