41551 Regi : ALLAH, SANG GUNUNG BATU
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Judul Renungan pagi ini:
*ALLAH, SANG GUNUNG BATU*.
Firman Allah diambil dari:
*Mazmur 28:1 (TB)*
Dari Daud. Kepada-Mu, ya TUHAN, gunung batuku, aku berseru, janganlah berdiam diri terhadap aku, sebab, jika Engkau tetap membisu terhadap aku, aku menjadi seperti orang yang turun ke dalam liang kubur.
Salah satu sebutan terindah untuk Allah dalam Perjanjian Lama adalah *Sang Gunung Batu*.
Tentu saja sebutan itu ada dasarnya, yaitu berdasarkan pengalaman pribadi orang yang memberi sebutan itu, yaitu *Raja Daud* dengan alasan yang sangat kuat dan mendasar. Raja Daud membandingkan sifat gunung batu yang ia kenal yaitu keras, kuat, mampu bertahan terhadap goncangan bumi.
Secara singkat dikatakan gunung batu itu *perkasa*, tak tertandingi oleh apapun.
Raja Daud menyebut Allah sebagai gunung batunya karena pada gunung-gunung batu itulah, ia menemukan tempat persembunyian dan perlindungan yang aman dari kejaran Raja Saul, waktu Raja Saul berusaha mencari untuk membunuhnya.
*2 Samuel 22:3 (TB)*
³Allahku,gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku, tempat pelarianku, juruselamatku; Engkau menyelamatkan aku dari kekerasan.
Dengan kata lain sebutan itu merupakan pengakuan bahwa *Tuhan adalah tempat perlindungan yang aman.*
Musa memanggil Tuhan juga dengan sebutan yang sama.
*Ulangan 32:3-4 (TB)*
³Sebab nama TUHAN akan kuserukan: Berilah hormat kepada Allah kita,
⁴Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia.
Musa menyebut atau memanggil Allah demikian karena dari gunung batu, umat Tuhan memperoleh pancaran air yang sangat mereka perlukan, dalam perjalanan mereka di padang gurun.
Sebutan itu merupakan pengakuan bahwa Allah merupakan *sumber kehidupan* yang sangat diperlukan dan dibutuhkan oleh manusia.
Untuk kehidupan saat ini, di tengah ancaman cahaya dan luar biasanya terik matahari dan teriknya panas kehidupan, sebagai *Sang Gunung Batu*, Allah adalah tempat perlindungan dan perteduhan yang amat sangat dibutuhkan oleh semua manusia di bumi ini, tanpa kecuali.
Di tengah padang gurun kehidupan dunia, Allah adalah pengharapan satu-satunya karena hanya dari-Nya *terpancar air kehidupan*.
Tugas kita sekarang adalah: ¹mendoakan orang-orang yang sedang dalam kesulitan dan persoalan, agar mereka menemukan Tuhan sebagai satu-satunya perlindungan bagi mereka.
²Berdoa untuk bangsa kita yang kita cintai agar mereka dapat menemukan bahwa Tuhan Yesus adalah satu-satunya *sumber kehidupan sejati*.
Harapan itu akan terpenuhi jika hidup kita juga memancarkan cahaya Kristus, hidup untuk bersaksi akan kebenaran-Nya dalam seluruh hidup pribadi demi pribadi. Sebutan bagi setiap pribadi yang telah mengimani Yesus adalah *surat-surat Kristus*.
*2 Korintus 3:3 (TB)*
Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.
Marilah berdoa:
Allah Bapa kami yang di surga, berkenanlah mengampuni dan memampukan kami untuk menjadi terang bagi orang-orang di sekitar kami sehingga mereka dapat mengenal dan mengimaniHu adalah Allah yang sejati.
Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, kami berdoa dan mengucap syukur. Amin .
*PD Autopia Malang*
Susi Indung
Komentar
Posting Komentar