2969 Regi : Menang Menghadapi Badai Kehidupan
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach
Renungan pagi ini dengan tema:
*Menang Menghadapi Badai Kehidupan*
Bacaan firman dari
*Kisah para rasul 27:1-44*
Nats
*Ibrani 6:19 (TB)* Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,
Kekasih Kristus, Dalam kisah perjalanan Paulus sebagai tahanan yang akan dibawa menghadap kaisar Roma, tidaklah berjalan dengan lancar karena kapal yang ditumpangi mengalami terjangan badai yang dahsyat. Hati 276 orang penumpang sudah ketar-ketir dan ciut nyalinya, hal ini terjadi karena Perwira kapal lebih mendengar dan percaya kepada juru mudi dan nahkoda daripada perkataan Paulus sebagai hamba Allah (ayat 10-11).
Selama 14 hari dalam kegelapan dan badai, seluruh penumpang berjuang menyelamatkan kapal supaya kapal tidak tenggelam, dengan membuang semua barang muatan ke dalam laut (ayat 18,38)
Namun usaha mereka tak membuahkan hasil, sehingga putuslah harapan mereka untuk selamat (ayat 20). Paulus sebagai hamba Allah, di tengah badai kehidupan yang dialaminya masih bisa menyempatkan diri untuk bersekutu dengan Tuhan Yesus dan persekutuannya itu tidak sia-sia, malaikat menemuinya
*Kisah Para Rasul 27:23-24 (TB)* Karena tadi malam seorang malaikat dari Allah, yaitu dari Allah yang aku sembah sebagai milik-Nya, berdiri di sisiku, dan ia berkata: Jangan takut, Paulus! Engkau harus menghadap Kaisar; dan sesungguhnya oleh karunia Allah, maka semua orang yang ada bersama-sama dengan engkau di kapal ini akan selamat karena engkau.
Paulus dapat memberi nasehat dan menenangkan seluruh penumpang kapal
*Kisah Para Rasul 27:25 (TB)* Sebab itu tabahkanlah hatimu, saudara-saudara! Karena aku percaya kepada Allah, bahwa semuanya pasti terjadi sama seperti yang dinyatakan kepadaku.
Rasul Paulus sangat percaya bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan ia berkata demikian karena pandangan dan harapannya hanya tertuju kepada Tuhan, percayanya hanya kepada Allah, bukan kepada kepandaian akal budi manusia tentang cuaca yang dilihat dan dirasakannya,
*2Korintus 5:7 (TB)* — sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat —
Pengharapan yang penuh Iman akan memiliki kekuatan dahsyat karena pengharapan Iman bagai sauh/jangkar yang tertancap kuat sampai dibelakang tabir yaitu tempat maha Kudus Allah yang menyelamatkan hidup *(Nats diatas)* dan pengharapan kepada Allah sungguh tidak mengecewakan
*Roma 5:5 (TB)* Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Kita lihat buah pengharapan iman Paulus semua penumpang 276 orang selamat
*(Kis27: 43,44)*
Saudara saat kita mengalami badai kehidupan, masihkah kita memiliki waktu bersekutu dengan Tuhan, ataukah kita justru lari dengan takut kuatir, menyalahkan sani sini, bahkan meninggalkan Tuhan dan mencari pertolongan kepada kekuatan lain???
Paulus memberi nasehat saat kita berada di tengah badai seperti wabah Corona ini atau badai apapun, jangan pernah takut dan tawar hati sebab Tuhan telah berjanji tidak akan meninggalkan kita
*Ibrani13:5* ..... Karena Allah telah berfirman: *"Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."*
Mari kita selalu pasang sauh jangkar pengharapan iman kita dalam doa, karena dengan doa itu Tuhan Yesus akan melepaskan kita dari cobaan, terjangan badai kehidupan
*Markus 14:38 (TB)* Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; ......
Selamat pagi selamat berjuang menjaga sauh/jangkar iman kita sehingga kapal kehidupan kita kuat tak tergoyahkan oleh badai. Amin
*PD Autopia Malang*
_eddy mulyono_
Renungan pagi ini dengan tema:
*Menang Menghadapi Badai Kehidupan*
Bacaan firman dari
*Kisah para rasul 27:1-44*
Nats
*Ibrani 6:19 (TB)* Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,
Kekasih Kristus, Dalam kisah perjalanan Paulus sebagai tahanan yang akan dibawa menghadap kaisar Roma, tidaklah berjalan dengan lancar karena kapal yang ditumpangi mengalami terjangan badai yang dahsyat. Hati 276 orang penumpang sudah ketar-ketir dan ciut nyalinya, hal ini terjadi karena Perwira kapal lebih mendengar dan percaya kepada juru mudi dan nahkoda daripada perkataan Paulus sebagai hamba Allah (ayat 10-11).
Selama 14 hari dalam kegelapan dan badai, seluruh penumpang berjuang menyelamatkan kapal supaya kapal tidak tenggelam, dengan membuang semua barang muatan ke dalam laut (ayat 18,38)
Namun usaha mereka tak membuahkan hasil, sehingga putuslah harapan mereka untuk selamat (ayat 20). Paulus sebagai hamba Allah, di tengah badai kehidupan yang dialaminya masih bisa menyempatkan diri untuk bersekutu dengan Tuhan Yesus dan persekutuannya itu tidak sia-sia, malaikat menemuinya
*Kisah Para Rasul 27:23-24 (TB)* Karena tadi malam seorang malaikat dari Allah, yaitu dari Allah yang aku sembah sebagai milik-Nya, berdiri di sisiku, dan ia berkata: Jangan takut, Paulus! Engkau harus menghadap Kaisar; dan sesungguhnya oleh karunia Allah, maka semua orang yang ada bersama-sama dengan engkau di kapal ini akan selamat karena engkau.
Paulus dapat memberi nasehat dan menenangkan seluruh penumpang kapal
*Kisah Para Rasul 27:25 (TB)* Sebab itu tabahkanlah hatimu, saudara-saudara! Karena aku percaya kepada Allah, bahwa semuanya pasti terjadi sama seperti yang dinyatakan kepadaku.
Rasul Paulus sangat percaya bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan ia berkata demikian karena pandangan dan harapannya hanya tertuju kepada Tuhan, percayanya hanya kepada Allah, bukan kepada kepandaian akal budi manusia tentang cuaca yang dilihat dan dirasakannya,
*2Korintus 5:7 (TB)* — sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat —
Pengharapan yang penuh Iman akan memiliki kekuatan dahsyat karena pengharapan Iman bagai sauh/jangkar yang tertancap kuat sampai dibelakang tabir yaitu tempat maha Kudus Allah yang menyelamatkan hidup *(Nats diatas)* dan pengharapan kepada Allah sungguh tidak mengecewakan
*Roma 5:5 (TB)* Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Kita lihat buah pengharapan iman Paulus semua penumpang 276 orang selamat
*(Kis27: 43,44)*
Saudara saat kita mengalami badai kehidupan, masihkah kita memiliki waktu bersekutu dengan Tuhan, ataukah kita justru lari dengan takut kuatir, menyalahkan sani sini, bahkan meninggalkan Tuhan dan mencari pertolongan kepada kekuatan lain???
Paulus memberi nasehat saat kita berada di tengah badai seperti wabah Corona ini atau badai apapun, jangan pernah takut dan tawar hati sebab Tuhan telah berjanji tidak akan meninggalkan kita
*Ibrani13:5* ..... Karena Allah telah berfirman: *"Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."*
Mari kita selalu pasang sauh jangkar pengharapan iman kita dalam doa, karena dengan doa itu Tuhan Yesus akan melepaskan kita dari cobaan, terjangan badai kehidupan
*Markus 14:38 (TB)* Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; ......
Selamat pagi selamat berjuang menjaga sauh/jangkar iman kita sehingga kapal kehidupan kita kuat tak tergoyahkan oleh badai. Amin
*PD Autopia Malang*
_eddy mulyono_
Komentar
Posting Komentar