2946 Regi : Damai itu indah
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan firman Tuhan pagi ini dengan judul:
*Damai itu indah*.
Dasar firmanNya dari
*Matius 5:9 (TB)* Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
Saudaraku kekasih Kristus.
Sebutan sebagai anak Allah sungguh membahagiakan hati para umatNya, namun ada konsekwensinya dan tanggung jawab yang harus ditindak lanjuti melalui perbuatan kita, sehingga kita menjadi suratan Kristus yang benar, yang bisa dibaca oleh banyak orang seperti tertulis dalam kitab:
*2 Korintus 3:2 (TB)* Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang.
Saat ini kita sudah memasuki zaman akhir, dimana keberadaan kita sebagai anak-anak Allah seharusnya dapat mencerminkan kasih Kristus di tengah-tengah kehidupan umat manusia yang semakin krisis akan kasih.
Sebagai anak-anak Allah harus bisa menjadi teladan yang baik dalam setiap sikap hidup kita untuk membawa dan menciptakan damai sejahtera di tengah lingkungan hidup kita,
1 Timotius 4:12 (TB) Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
Inilah tugas bagi orang pilihan Allah, karena itu hendaklah hidup ini kita serahkan kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran supaya Kristus dimuliakan, sehingga kita harus terus berjuang mematikan keinginan-keinginan duniawi yang membawa kita kepada dosa
*Roma 6:12-13 (TB)* Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.
Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
Pernahkah kita berfikir seperti itu?,
Sebab kita yang sudah disebut sebagai anak-anak Allah harus ikut ambil bagian mewujudkan situasi damai dan sejahtera,baik dalam lingkup keluarga, pekerjaan, pelayanan ataupun dalam bermasyarakat, walaupun memang kita hidup di tengah bangsa yang hatinya banyak menyimpan kebencian:
*Mazmur 120:6 (TB)* Cukup lama aku tinggal bersama-sama dengan orang-orang yang membenci perdamaian.
Tugas dan tanggung jawab kita, untuk bisa menjadi terang ditengah kegelapan, harus terus diperjuangkan karena kita sudah dibekali firman yang menguatkan iman kita seperti dalam
*Yesaya 50:4 (TB)* Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.
Karena itu undang dan hadirkan Roh Kudus untuk menguasai hidup kita supaya IA memimpin dalam setiap langkah kita agar bisa menjadi berkat bagi sesama:
*Roma 15:13 (TB)* Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.
Saudaraku, kita sebagai anak-anak Allah, marilah terus berjuang untuk mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera yang berguna untuk membangun pertumbuhan iman bagi diri kita sendiri ataupun orang lain, sebagaimana dikehendaki dalam
*Roma 14:19 (TB)* Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.
Maka dari itu, hindari segala hal yang mendatangkan dosa atau hal-hal yang membuat kita tidak merasakan damai sejahtera Kristus, supaya kita tidak menjadi orang yang bodoh atau orang bebal
*2 Timotius 2:23 (TB)* Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,
Orang yang membawa damai adalah orang-orang yang telah diperdamaikan dengan Allah melalui salib Kristus, sehingga kehidupannya sudah tidak dikuasai oleh kedagingan lagi tetapi yang hidupnya dikuasai Roh Kudus
Kita ingat kembali, Tuhan Yesus dalam mengawali khotbahNya di atas bukit dengan ucapan-ucapan berkat yaitu *berbahagialah*, sebab Tuhan Yesus datang kedunia memang untuk memberkati kita, bagi siapapun yang mau melakukan firmanNya dengan taat dan setia.
*Damai itu memang indah*, untuk itulah kita sebagai anak-anak Allah, agar berani menjadi saksi untuk menghadirkan situasi damai bagi sesama yang mengalami kesesakan hidup. Dengan iman, percaya,hendaknya kita selalu melibatkan kuasa Allah dalam setiap perbuatan kita, agar kasih Kristus yang membawa damai sejahtera bisa dirasakan oleh banyak orang
*Roma 12:18 (TB)* Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!
Tetap semangat dalam pelayanan untuk ikut mewujudkan *damai sejahtera Allah*, yakinlah apa yang kita lakukan dalam Kristus tidak akan sia-sia.
Tuhan Yesus memberkati kita, Amin.
*PD.Autopia Malang*
ernawati eliyus R.
Renungan firman Tuhan pagi ini dengan judul:
*Damai itu indah*.
Dasar firmanNya dari
*Matius 5:9 (TB)* Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
Saudaraku kekasih Kristus.
Sebutan sebagai anak Allah sungguh membahagiakan hati para umatNya, namun ada konsekwensinya dan tanggung jawab yang harus ditindak lanjuti melalui perbuatan kita, sehingga kita menjadi suratan Kristus yang benar, yang bisa dibaca oleh banyak orang seperti tertulis dalam kitab:
*2 Korintus 3:2 (TB)* Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang.
Saat ini kita sudah memasuki zaman akhir, dimana keberadaan kita sebagai anak-anak Allah seharusnya dapat mencerminkan kasih Kristus di tengah-tengah kehidupan umat manusia yang semakin krisis akan kasih.
Sebagai anak-anak Allah harus bisa menjadi teladan yang baik dalam setiap sikap hidup kita untuk membawa dan menciptakan damai sejahtera di tengah lingkungan hidup kita,
1 Timotius 4:12 (TB) Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
Inilah tugas bagi orang pilihan Allah, karena itu hendaklah hidup ini kita serahkan kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran supaya Kristus dimuliakan, sehingga kita harus terus berjuang mematikan keinginan-keinginan duniawi yang membawa kita kepada dosa
*Roma 6:12-13 (TB)* Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.
Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
Pernahkah kita berfikir seperti itu?,
Sebab kita yang sudah disebut sebagai anak-anak Allah harus ikut ambil bagian mewujudkan situasi damai dan sejahtera,baik dalam lingkup keluarga, pekerjaan, pelayanan ataupun dalam bermasyarakat, walaupun memang kita hidup di tengah bangsa yang hatinya banyak menyimpan kebencian:
*Mazmur 120:6 (TB)* Cukup lama aku tinggal bersama-sama dengan orang-orang yang membenci perdamaian.
Tugas dan tanggung jawab kita, untuk bisa menjadi terang ditengah kegelapan, harus terus diperjuangkan karena kita sudah dibekali firman yang menguatkan iman kita seperti dalam
*Yesaya 50:4 (TB)* Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.
Karena itu undang dan hadirkan Roh Kudus untuk menguasai hidup kita supaya IA memimpin dalam setiap langkah kita agar bisa menjadi berkat bagi sesama:
*Roma 15:13 (TB)* Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.
Saudaraku, kita sebagai anak-anak Allah, marilah terus berjuang untuk mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera yang berguna untuk membangun pertumbuhan iman bagi diri kita sendiri ataupun orang lain, sebagaimana dikehendaki dalam
*Roma 14:19 (TB)* Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.
Maka dari itu, hindari segala hal yang mendatangkan dosa atau hal-hal yang membuat kita tidak merasakan damai sejahtera Kristus, supaya kita tidak menjadi orang yang bodoh atau orang bebal
*2 Timotius 2:23 (TB)* Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,
Orang yang membawa damai adalah orang-orang yang telah diperdamaikan dengan Allah melalui salib Kristus, sehingga kehidupannya sudah tidak dikuasai oleh kedagingan lagi tetapi yang hidupnya dikuasai Roh Kudus
Kita ingat kembali, Tuhan Yesus dalam mengawali khotbahNya di atas bukit dengan ucapan-ucapan berkat yaitu *berbahagialah*, sebab Tuhan Yesus datang kedunia memang untuk memberkati kita, bagi siapapun yang mau melakukan firmanNya dengan taat dan setia.
*Damai itu memang indah*, untuk itulah kita sebagai anak-anak Allah, agar berani menjadi saksi untuk menghadirkan situasi damai bagi sesama yang mengalami kesesakan hidup. Dengan iman, percaya,hendaknya kita selalu melibatkan kuasa Allah dalam setiap perbuatan kita, agar kasih Kristus yang membawa damai sejahtera bisa dirasakan oleh banyak orang
*Roma 12:18 (TB)* Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!
Tetap semangat dalam pelayanan untuk ikut mewujudkan *damai sejahtera Allah*, yakinlah apa yang kita lakukan dalam Kristus tidak akan sia-sia.
Tuhan Yesus memberkati kita, Amin.
*PD.Autopia Malang*
ernawati eliyus R.
Komentar
Posting Komentar