2933 Rema : Hidup Baru bersama Kristus
Shalom Aleichem b'shem Yeshua ha Mashiach.
Saudara-saudari kekasih Kristus Yesus.
Renungan malam ini diambil dari
*Yohanes 3: 1-17*
Dengan tema
*Hidup Baru bersama Kristus*
Pada Injil di atas memberitahu kita bahwa Nikodemus, seorang Farisi yang mengakui perbuatan-perbuatan ajaib TUHAN Yesus Kristus.
Demikian juga banyak orang di luar iman Kristen juga menyaksikan tanda-tanda ajaib dari Yesus, walau mereka tidak memiliki iman percaya bahwa Yesus adalah sang mesias, IA juga disebut Roh Allah dan kalimat Allah.
Untuk menjadi umat Kristus ,tidak hanya mengaku percaya saja atas perbuatan-perbuatan ajaib Sang Mesias, namun juga dituntut harus lahir baru, yaitu kehidupan yang dipimpin oleh Roh Kudus yang diwujudkan dalam sikap tingkah laku hidup yang mencerminkan perbuatan- perbuatan Kristus.
Percaya dengan ucapan itu mudah tapi Tuhan Yesus menghendaki percaya yang diwujudkan dalam perbuatan.
Perbincangan Nikodemus dan Yesus merupakan perwujudan manusia yang mengutamakan akal budi yang harus dibenturkan dengan iman ilahi. Dalam persekutuan dengan Kristus, meminta kita tidak memakai iman alamiah tetapi iman ilahi.
Iman ilahi adalah iman yang lahir dan dibangun oleh Roh Kudus Allah yang tidak hanya menyaksikan dan terpesona dengan perbuatan-perbuatan mukizat ajaib tetapi kerelaan untuk mau menjalankan 3M: menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Kristus.
*Matius 16:24 (TB)* Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
Tiga hal itu adalah syarat mutlak menjadi manusia baru yang tidak bisa hanya memilih satu atau dua tetapi harus komplit ke tiganya.
Banyak orang baik beragama di luar Kristus yang mau dan mampu menyangkal diri (berpantang dan berpuasa, dsb.) dan bahkan ada yang mau memikul salib (KTP beragama Kristen) tapi tidak banyak yang dipanggil dan dipilih untuk *mengikut Kristus* yakni hidup terus berusaha memiliki pikiran seperti Kristus.
Karena itu *Filipi 2:5-7 (TB)* mengatakan
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, *menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,*
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Pengosongan diri mengambil rupa seorang hamba bahwa meskipun kita pribadi terpandang atau berkuasa namun kita tidak ada apa-apanya di hadapan Yesus Kristus.
Di situlah makna kerendahan hati dalam pengakuan pertobatan menjadi manusia baru yang berbuah yakni buah-buah roh menjadi syarat mutlak mengikut Kristus.
*Galatia 5:22-26 (TB)* Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.
TUHAN Yesus memberkati kita dengan kekayaan kemurahan-Nya.Amin.
*PD AUTOPIA Malang*
Andrias
Saudara-saudari kekasih Kristus Yesus.
Renungan malam ini diambil dari
*Yohanes 3: 1-17*
Dengan tema
*Hidup Baru bersama Kristus*
Pada Injil di atas memberitahu kita bahwa Nikodemus, seorang Farisi yang mengakui perbuatan-perbuatan ajaib TUHAN Yesus Kristus.
Demikian juga banyak orang di luar iman Kristen juga menyaksikan tanda-tanda ajaib dari Yesus, walau mereka tidak memiliki iman percaya bahwa Yesus adalah sang mesias, IA juga disebut Roh Allah dan kalimat Allah.
Untuk menjadi umat Kristus ,tidak hanya mengaku percaya saja atas perbuatan-perbuatan ajaib Sang Mesias, namun juga dituntut harus lahir baru, yaitu kehidupan yang dipimpin oleh Roh Kudus yang diwujudkan dalam sikap tingkah laku hidup yang mencerminkan perbuatan- perbuatan Kristus.
Percaya dengan ucapan itu mudah tapi Tuhan Yesus menghendaki percaya yang diwujudkan dalam perbuatan.
Perbincangan Nikodemus dan Yesus merupakan perwujudan manusia yang mengutamakan akal budi yang harus dibenturkan dengan iman ilahi. Dalam persekutuan dengan Kristus, meminta kita tidak memakai iman alamiah tetapi iman ilahi.
Iman ilahi adalah iman yang lahir dan dibangun oleh Roh Kudus Allah yang tidak hanya menyaksikan dan terpesona dengan perbuatan-perbuatan mukizat ajaib tetapi kerelaan untuk mau menjalankan 3M: menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Kristus.
*Matius 16:24 (TB)* Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
Tiga hal itu adalah syarat mutlak menjadi manusia baru yang tidak bisa hanya memilih satu atau dua tetapi harus komplit ke tiganya.
Banyak orang baik beragama di luar Kristus yang mau dan mampu menyangkal diri (berpantang dan berpuasa, dsb.) dan bahkan ada yang mau memikul salib (KTP beragama Kristen) tapi tidak banyak yang dipanggil dan dipilih untuk *mengikut Kristus* yakni hidup terus berusaha memiliki pikiran seperti Kristus.
Karena itu *Filipi 2:5-7 (TB)* mengatakan
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, *menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,*
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Pengosongan diri mengambil rupa seorang hamba bahwa meskipun kita pribadi terpandang atau berkuasa namun kita tidak ada apa-apanya di hadapan Yesus Kristus.
Di situlah makna kerendahan hati dalam pengakuan pertobatan menjadi manusia baru yang berbuah yakni buah-buah roh menjadi syarat mutlak mengikut Kristus.
*Galatia 5:22-26 (TB)* Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.
TUHAN Yesus memberkati kita dengan kekayaan kemurahan-Nya.Amin.
*PD AUTOPIA Malang*
Andrias
Komentar
Posting Komentar