2945 Rema : Menyangkal Diri

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan malam ini diambil dari :

*Ayub 14 : 1-2* Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan.
Seperti bunga ia berkembang, lalu layu, seperti bayang-bayang ia hilang lenyap dan tidak dapat bertahan

Tema renungan

*Menyangkal Diri*


Seorang Pendeta pernah mengatakan “Menyangkal diri sendiri adalah mencintai Tuhan Yesus lebih dari diri sendiri, bukan membohongi kondisi diri sendiri, jangan mengelak bila diri kita rapuh di hadapan Allah dan menyadari bahwa dirinya punya aib dan memohon agar aibnya raib”.
Seberapa rapuhnya kita digambarkan dalam Kitab Ayub diatas, ternyata umur kita singkat, sering gelisah, seperti bunga yang mudah layu bahkan seperti bayang-bayang yang hilang lenyap. Bila kita begitu rapuh, adakah tempat bagi kita untuk berbangga diri?

*Yesaya 40: 5 – 8* Seluruh manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang. *Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu*, apabila TUHAN menghembusnya dengan nafasNYA. Sesungguhnya bangsa itu seperti rumput. Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya


Saudaraku, ketika kita menyadari kerapuhan kita, maka datang kepada Tuhan Yesus Pemilik Surga dan bumi adalah suatu keharusan, sehingga kita memperoleh kekuatan dalam menjalani kehidupan dengan segala pergumulannya. Dan Tuhan Yesus mengenal benar siapa kita, karena itu :

*Markus 2:17* Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa


Inilah bentuk penyangkalan diri, yaitu menyangkal bahwa kekuatan kita dari diri sendiri tetapi mengakui bahwa hanya kasih dan kuasa Tuhan Yesus yang memberi kita kekuatan.
Kita harus selalu ingat bahwa kita adalah orang-orang lemah yang membutuhkan tabib di sepanjang kembara kehidupan kita di dunia dan kita adalah orang yang mudah jatuh dalam dosa.

Dengan demikian ketika kita mau menyangkal diri, maka inipun menjadi salah satu cara untuk menanggalkan manusia lama seperti firmanNYA yang disampaikan dalam ibadah yang lalu :

*Kolose 3 : 9-10* Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;

Mari saudaraku dengan segera kita lakukan penyangkalan diri dan memohon kepada Tuhan Yesus agar Roh KudusNYA merajai hidup kita agar kita dimampukan selalu sowan dalam ibadah pribadi sebagai upaya untuk menanggalkan manusia lama kita.

Salam kasih
*PD Imanuel Jakarta*
Lilies

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR