2949 Rema : MENGHADAPI HARI TUA TANPA KECEMASAN
Shalom Aleichem b’shem Yeshua ha Maschiach.
Renungan malam hari ini bertemakan:
*MENGHADAPI HARI TUA TANPA KECEMASAN*
Diambil dari:
*Mazmur 71:9* Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku habis.
Saudaraku kekasih Kristus,
Setiap kita yang dikaruniai umur panjang akan mengalami daur hidup: bayi, balita, remaja, dewasa, dan kemudian menjadi tua. Ya, bertambahnya hari akan membawa pertambahan umur pula. Pada saatnya nanti, kita pun akan menjadi tua: kulit semakin keriput, kekuatan tubuh semakin merosot, mudah lelah, menjadi lemah, dan aktivitas pun semakin terbatas. Karena itu tidak mengherankan jika banyak orang takut menjadi tua. Berbagai upaya pun dilakukan agar awet muda, misalnya dengan operasi plastik atau permak wajah hingga ke mancanegara sekalipun dengan tidak peduli akan menghabiskan dana tidak sedikit. Berapa pun rela dibayar asal hasilnya memuaskannya: tetap cantik dan awet muda.
Banyak orang dilanda kecemasan dan kekuatiran ketika menginjak masa tua. Mungkin karena anak cucu tinggal jauh dari mereka, atau jika pun ada dekat dengannya ia merasa bahwa anak dan keluarganya sudah tidak menghiraukan dirinya lagi. Banyak pula yang harus menghabiskan waktunya di panti wreda: ada yang memang tidak memiliki sanak keluarga alias sebatang kara, ada yang memang sengaja dititipkan oleh anak mereka karena anak mereka merasa kerepotan dan tidak sanggup merawat karena kesibukannya.
Masa tua memang identik dengan masa sulit karena kondisi badan yang tidak lagi sehat, gagah, dan kuat sebagaimana masa muda dahulu. Kesukaran dan penderitaan itulah yang menghiasinya, sebagaimana firman-Nya ini:
*Mazmur 90:10* (TB) Masa hidup kami tujuh puluh tahun, dan jika kami kuat delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan sebab berlalunya buru-buru dan kami melayang lenyap.
Maka, tidak mengherankan jika perasaan cemas ini pun sempat dialami Daud karena ia tahu benar bahwa takmungkin seseorang tetap awet muda dan tetap gagah perkasa. Namun, akhirnya Daud yakin benar, Tuhan takpernah meninggalkan orang yang dikasihi-Nya. Ia mengerti benar bahwa satu-satunya tempat bersandar adalah Tuhan saja. Daud takpernah berharap pada anak-anaknya, dia pun tidak takut ditinggalkan oleh anak-anaknya. Yang ia takutkan adalah bila ia ditinggalkan Tuhan.
Itulah sebabnya Daud memohon, "Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku habis."( *Mazmur 71:9*). Dalam doanya itu Daud pun berkata, "Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkau telah mengeluarkan aku dari perut ibuku; Engkau yang selalu kupuji-puji. Bagi banyak orang aku seperti tanda ajaib, karena Engkaulah tempat perlindunganku yang kuat." ( *Mazmur 71:5-7* ).
Oleh karena itu, Saudaraku kekasih Kristus, janganlah kita mencemaskan hari tua kita, sebab: "Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu." ( *Yesaya 46:4a* )
Jika cemas yang sangat manusiawi ini sedang melanda, baiklah kita ingat kepada-Nya dan mari segera berseru kepada-Nya, maka Tuhan pun akan menyelamatkan kita ( baca: *Mazmur 107: 6, 13, 19, 28* ). Tetap kita ingat bahwa dengan tetap percaya dan mempercayakan diri kepada-Nya, kita akan diselamatkan-Nya. Maka, “dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat” ( *Efesus 6:16* ) dengan tetap beriman, kecemasan yang berasal dari iblis dan dunia ini pun akan mampu kita tengking jauh-jauh dalam nama-Nya.
Selamat malam, selamat beristirahat, Tuhan Yesus memberkati. Amin
PD AUTOPIA Malang
Ninik SR
Renungan malam hari ini bertemakan:
*MENGHADAPI HARI TUA TANPA KECEMASAN*
Diambil dari:
*Mazmur 71:9* Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku habis.
Saudaraku kekasih Kristus,
Setiap kita yang dikaruniai umur panjang akan mengalami daur hidup: bayi, balita, remaja, dewasa, dan kemudian menjadi tua. Ya, bertambahnya hari akan membawa pertambahan umur pula. Pada saatnya nanti, kita pun akan menjadi tua: kulit semakin keriput, kekuatan tubuh semakin merosot, mudah lelah, menjadi lemah, dan aktivitas pun semakin terbatas. Karena itu tidak mengherankan jika banyak orang takut menjadi tua. Berbagai upaya pun dilakukan agar awet muda, misalnya dengan operasi plastik atau permak wajah hingga ke mancanegara sekalipun dengan tidak peduli akan menghabiskan dana tidak sedikit. Berapa pun rela dibayar asal hasilnya memuaskannya: tetap cantik dan awet muda.
Banyak orang dilanda kecemasan dan kekuatiran ketika menginjak masa tua. Mungkin karena anak cucu tinggal jauh dari mereka, atau jika pun ada dekat dengannya ia merasa bahwa anak dan keluarganya sudah tidak menghiraukan dirinya lagi. Banyak pula yang harus menghabiskan waktunya di panti wreda: ada yang memang tidak memiliki sanak keluarga alias sebatang kara, ada yang memang sengaja dititipkan oleh anak mereka karena anak mereka merasa kerepotan dan tidak sanggup merawat karena kesibukannya.
Masa tua memang identik dengan masa sulit karena kondisi badan yang tidak lagi sehat, gagah, dan kuat sebagaimana masa muda dahulu. Kesukaran dan penderitaan itulah yang menghiasinya, sebagaimana firman-Nya ini:
*Mazmur 90:10* (TB) Masa hidup kami tujuh puluh tahun, dan jika kami kuat delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan sebab berlalunya buru-buru dan kami melayang lenyap.
Maka, tidak mengherankan jika perasaan cemas ini pun sempat dialami Daud karena ia tahu benar bahwa takmungkin seseorang tetap awet muda dan tetap gagah perkasa. Namun, akhirnya Daud yakin benar, Tuhan takpernah meninggalkan orang yang dikasihi-Nya. Ia mengerti benar bahwa satu-satunya tempat bersandar adalah Tuhan saja. Daud takpernah berharap pada anak-anaknya, dia pun tidak takut ditinggalkan oleh anak-anaknya. Yang ia takutkan adalah bila ia ditinggalkan Tuhan.
Itulah sebabnya Daud memohon, "Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku habis."( *Mazmur 71:9*). Dalam doanya itu Daud pun berkata, "Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkau telah mengeluarkan aku dari perut ibuku; Engkau yang selalu kupuji-puji. Bagi banyak orang aku seperti tanda ajaib, karena Engkaulah tempat perlindunganku yang kuat." ( *Mazmur 71:5-7* ).
Oleh karena itu, Saudaraku kekasih Kristus, janganlah kita mencemaskan hari tua kita, sebab: "Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu." ( *Yesaya 46:4a* )
Jika cemas yang sangat manusiawi ini sedang melanda, baiklah kita ingat kepada-Nya dan mari segera berseru kepada-Nya, maka Tuhan pun akan menyelamatkan kita ( baca: *Mazmur 107: 6, 13, 19, 28* ). Tetap kita ingat bahwa dengan tetap percaya dan mempercayakan diri kepada-Nya, kita akan diselamatkan-Nya. Maka, “dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat” ( *Efesus 6:16* ) dengan tetap beriman, kecemasan yang berasal dari iblis dan dunia ini pun akan mampu kita tengking jauh-jauh dalam nama-Nya.
Selamat malam, selamat beristirahat, Tuhan Yesus memberkati. Amin
PD AUTOPIA Malang
Ninik SR
Komentar
Posting Komentar