2934 Regi : HIDUP HARUS OPTIMIS
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Renungan Pagi ini dengan tema
*HIDUP HARUS OPTIMIS*
Firman Tuhan diambil dari:
*1 Raja-Raja 17:7-16*
Nats:
*1 Raja-raja 17:13-14 (TB)* Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.
Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itu pun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi."
Saudara-saudara kekasih Kristus, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam kehidupan ini ada orang-orang yang bersikap optimis,ada juga yang bersikap pesimis dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Bisa jadi itu mungkin juga diri kita sendiri, termasuk orang-orang yang optimis ataukah yang pesimis?.
Secara sederhana sikap *optimis* bisa diartikan sebagai *yakin, percaya diri, berorientasi ke depan*
Sedangkan sikap *pesimis* diartikan sebagai *tidak yakin atau kurang percaya diri dan sering ragu-ragu*.
Dalam firman Tuhan di atas ditunjukkan kepada kita sikap *Nabi Elia* yang optimis (ayat 13) dan *janda miskin* yang pesimis (ayat 12).
Saudara terkasih, sejak lahir kita telah mengalami banyak sekali kebaikan- kebaikan Allah melalui orang-orang di sekitar kehidupan kita, maka sudah selayaknya kita juga melakukan perbuatan baik terutama kepada orang-orang yang sangat membutuhkannya,
bisa berupa materi atau non materi, misalnya kunjungan kasih untuk mendoakan.
Yang terpenting ialah bahwa terang Roh Kudus yang ada pada diri kita dapat menerangi banyak orang, terutama yang menderita dan membutuhkan perhatian dan pertolongan.
Jangan mencari pujian manusia tetapi biarlah mereka yang kita tolong dapat merasakan kasih Allah melalui perbuatan baik yang kita lakukan.
*Matius 5:16 (TB)* Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Kita lakukan perbuatan baik itu benar-benar *dalam kasih*, yang diwujudkan dalam kerendahan hati, kesabaran dan saling membantu seperti
*Efesus 4:2 (TB)* Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.
Sungguh itu adalah perbuatan yang mulia. Jika kita melakukannya dengan dasar kasih dan benar-benar dengan ketulusan hati maka kita layak memuji-muji Allah dan Allah pun berkenan akan perbuatan luhur kita. Mari kita optimis bahwa kita dapat melakukannya dan senantiasa mohon bimbingan Roh Kudus agar langkah kita dituntun dalam jalan yang benar.
Tuhan Yesus memberkati segala niat baik kita semua. Amin.
*PD Autopia Malang*
*Susi Indung*
Renungan Pagi ini dengan tema
*HIDUP HARUS OPTIMIS*
Firman Tuhan diambil dari:
*1 Raja-Raja 17:7-16*
Nats:
*1 Raja-raja 17:13-14 (TB)* Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.
Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itu pun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi."
Saudara-saudara kekasih Kristus, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam kehidupan ini ada orang-orang yang bersikap optimis,ada juga yang bersikap pesimis dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Bisa jadi itu mungkin juga diri kita sendiri, termasuk orang-orang yang optimis ataukah yang pesimis?.
Secara sederhana sikap *optimis* bisa diartikan sebagai *yakin, percaya diri, berorientasi ke depan*
Sedangkan sikap *pesimis* diartikan sebagai *tidak yakin atau kurang percaya diri dan sering ragu-ragu*.
Dalam firman Tuhan di atas ditunjukkan kepada kita sikap *Nabi Elia* yang optimis (ayat 13) dan *janda miskin* yang pesimis (ayat 12).
Saudara terkasih, sejak lahir kita telah mengalami banyak sekali kebaikan- kebaikan Allah melalui orang-orang di sekitar kehidupan kita, maka sudah selayaknya kita juga melakukan perbuatan baik terutama kepada orang-orang yang sangat membutuhkannya,
bisa berupa materi atau non materi, misalnya kunjungan kasih untuk mendoakan.
Yang terpenting ialah bahwa terang Roh Kudus yang ada pada diri kita dapat menerangi banyak orang, terutama yang menderita dan membutuhkan perhatian dan pertolongan.
Jangan mencari pujian manusia tetapi biarlah mereka yang kita tolong dapat merasakan kasih Allah melalui perbuatan baik yang kita lakukan.
*Matius 5:16 (TB)* Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Kita lakukan perbuatan baik itu benar-benar *dalam kasih*, yang diwujudkan dalam kerendahan hati, kesabaran dan saling membantu seperti
*Efesus 4:2 (TB)* Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.
Sungguh itu adalah perbuatan yang mulia. Jika kita melakukannya dengan dasar kasih dan benar-benar dengan ketulusan hati maka kita layak memuji-muji Allah dan Allah pun berkenan akan perbuatan luhur kita. Mari kita optimis bahwa kita dapat melakukannya dan senantiasa mohon bimbingan Roh Kudus agar langkah kita dituntun dalam jalan yang benar.
Tuhan Yesus memberkati segala niat baik kita semua. Amin.
*PD Autopia Malang*
*Susi Indung*
Komentar
Posting Komentar