21920 Regi : KEWAJIBAN SEBAGAI ANAK-ANAK ALLAH

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Selamat pagi saudaraku Kekasih Kristus, yang saya hormati dan kasihi.
Semoga semua saudara dalam keadaan baik dan senantiasa ada damai sejahtera dalam keluarga masing-masing.
Renungan pagi ini  diberi tema:

*KEWAJIBAN SEBAGAI ANAK-ANAK ALLAH*

Dasar firmanNya dari

*Markus 12:17 (TB)* Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" Mereka sangat heran mendengar Dia.


Dalam hidup di dunia ini setiap orang membutuhkan agama, mengapa  demikian? Jawabannya sangat jelas, bahwa agama mengajarkan segala sesuatu bersumber pada firman Tuhan yang adalah sumber moral, petunjuk kebenaran, sumber informasi tentang apapun dan bimbingan rohani bagi manusia baik di saat suka maupun duka.
Dari pemahaman akan agama itu, orang kemudian menghayati imannya yang kemudian harus diwujudkannya dalam kehidupan kesehariannya.
Dari situ kemudian orang mengenal *Hak* dan *Kewajiban*.

Hak didefinisikan sebagai kuasa untuk menerima segala sesuatu yang semestinya diterima olehnya
(seseorang).
Misal: hak untuk seseorang menganut suatu agama/keyakinan tertentu.
Kewajiban adalah sesuatu yang *harus dilakukan* seseorang, entah itu karena hukum, kebutuhan, atau karena tugasnya.
Misal:Seorang guru wajib memberikan penilaian yang tepat kepada anak didiknya.

Singkatnya hak itu tertuju untuk *diri sendiri* sedangkan kewajiban sebagian besar tertuju kepada orang lain.
Kita harus jujur bahwa selama ini kita telah menerima dari Negara dan Agama ialah *hak* kita masing- masing. Sekarang dipertanyakan  tentang pertanggungjawaban kita terkait perwujudan kewajiban kita masing-masing, sudah tepat dan benarkah apa yang kita lakukan adalah sebagai wujud kita telah bertumbuh dalam kasih karunia dan semakin mengenal Tuhan?

Dalam situasi pandemi Covid 19 kita mempunyai kewajiban untuk berbagi kasih kepada para saudara yang terpapar wabah tersebut untuk kita ikut mengatasinya seperti firman Tuhan dalam:

*Filipi 2:2-4 (TB)* karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,
dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.


Hal ini mari kita lakukan itu dengan tidak mencari pujian manusia, tetapi  dengan kerendahan hati maka Allah akan memberikan pujian, sebagaimana dikatakan dalam

*Amsal 29:23 (TB)*  Keangkuhan merendahkan orang, tetapi orang yang rendah hati, menerima pujian.


Kekasih Kristus, firman Tuhan yang mendasari renungan ini (Markus 12:17) jelas sekali menegaskan tentang kewajiban kita kepada Allah dan kepada Kaisar  yang pada masa sekarang itu adalah Negara.
Maka marilah kita
melakukan kewajiban kita dengan semangat kasih sebagai orang-orang yang benar-benar telah mengenal dan menerima kasih karunia Tuhan, sehingga yang kita lakukan berkenan kepadaNya.

Selamat pagi , selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.

*PD Autopia Malang*
*Susi Indung*.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

1523 Regi: Selamatkan lah waktumu